Kalau bukan karena Setya Novanto, barangkali tak bakal banyak yang tahu dengan sosok anggota dewan bernama Aziz Syamsuddin ini. Maklum, selain Setya Novanto, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah, masyarakat memang hampir tidak tahu (atau mungkin tak mau tahu) siapa wakil mereka di DPR RI.
Aziz Syamsuddin adalah sosok yang dipilih oleh Setya Novanto untuk menggantikannya sebagai ketua DPR RI setelah dirinya secata resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI akibat skandal kasus dugaan korupsi e-KTP.
Aziz adalah anggota fraksi Golkar yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR-RI.
Saat ditunjuk dalam surat pengundiran diri Setya Novanto untuk menggantikan posisi Ketua DPR, Aziz sendiri mengaku siap. Namun, ia menyerahkan keputusan seluruhnya kepada partai.
“Sebagai kader partai saya harus mengamankan keputusan partai. Namanya tugas partai harus dijalankan sesuai AD/ART partai,” ujarnya.
Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa penunjukan Aziz sudah sesuai prosesur karena penunjukan itu datang langsung dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto. Namun begitu, banyak anggota fraksi yang tidak setuju dengan penunjukan Aziz. Bukan faktor personal, namun lebih kepada faktor penunjukannya yang dianggap tidak demokratis karena tidak melalui rapat pleno.
Dan benar saja, pada akhirnya, Aziz batal dilantik sebagai ketua DPR dalam rapat paripurna karena adanya penolakan dari fraksi. Sebanyak 50 dari 91 anggota fraksi menyatakan dukungan terhadap penolakan atas penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR
Walau terlihat menyakitkan, namun hal ini sejatinya adalah berkah tersendiri bagi Aziz.
Semua yang berhubungan dengan Setya Novanto selalu berakhir dengan meme. Setya Novanto sakit, langsung jadi meme. Tiang listrik ditabrak mobilnya Setya Novanto, langsung jadi meme. Fredrich Yunadi jadi kuasa hukumnya Setya Novanto, langsung jadi meme. Maka bila Aziz menjabat sebagai Ketua DPR setelah ditunjuk oleh Setya Novanto, bukan tidak mungkin wajahnya akan dibikin meme.
Hal ini sekaligis menjadi bukti, bahwa kawan-kawan Aziz di fraksi sebenarnya bukan sedang menolak Aziz, melainkan sedang menyelamatkannya dari bahaya laten meme-meme yang terkutuk.