MOJOK.CO – Korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Indonesia naik dari tahun ke tahun. Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM pun berinisiatif menciptakan jaket pendeteksi kecelakaan.
Jika kita melihat data laka lantas yang dirilis oleh Kemenhub, angkanya besar sekali, dari tahun ke tahun jumhlanya terus bertambah. Bayangkan saja, pada tahun 2021, jumlah kecelakaan transportasi darat di Indonesia tercatat sebanyak 103.645 kasus. Angka tersebut naik 3,62% ketimbang tahun sebelumnya yang berjumlah 100.028 kasus.
Korban meninggal dunia dari angka kecelakaan tersebut pun luar biasa, berjumlah 25.266 orang. Angka ini juga meningkat 7,38% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 23.529. Sementara itu, total kendaraan yang mengalami laka lantas berjumlah 21.463 unit. Sepeda motor jadi kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan yakni 73%. Selanjutnya adalah angkutan barang sebanyak 12%.
Melihat data laka lantas yang tinggi ini, sejumlah mahasiswa sekolah vokasi UGM berinisiatif menciptakan terobosan untuk mengurangi jumlah korban jiwa. Mereka membuat jaket yang dinamai Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino (perangkat elektronik yang bersifat open source) yang mampu mendeteksi terjadinya kecelakaan pada penggunanya.
Tim pembuat jaket ini terdiri dari Ademas Alam Pangestu (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol), Genesis Junior Sumlang (Teknologi Rekayasa Elektro), Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin), Alfian Eka Setyawan (Teknologi Rekayasa Mesin), dan Saadah Mardatilah (Teknologi Rekayasa Internet).
Hasil karya jaket pendeteksi kecelakaan ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karya Inovatif (PKM-KI) UGM dan memperoleh sumber dana dari Kemendikbudristek. Salah satu anggota dari tim, Ademas, mengatakan bahwa awal adanya ide pembuatan produk ini adalah untuk mengurangi korban jiwa laka lantas.
“[angka kecelakaan tinggi] Oleh sebab itu, kami memandang perlu adanya peningkatan Safety Riding tambahan, guna menekan angka korban jiwa kecelakaan lalu lintas terutama roda dua,” ungkapnya, Kamis (8/9/2022).
Lebih lanjut Ademan menjelaskan bahwa produk Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino dapat mendeteksi kecelakaan secara otomatis dengan menggunakan sistem mikrokontroler dan sensor otomatis. Apabila terjadi perubahan percepatan yang signifikan dan kemiringan jaket yang melebihi derajat tertentu secara bersamaan, maka jaket akan mengembang secara cepat dengan tekanan udara yang tinggi.
“Jaket telah didesain untuk mengamankan tubuh pengguna jika terjadi kecelakaan dan terdapat tekanan udara yang tinggi di dalam jaket,” ucap Ademas.
Sementara itu, Ir. Maun Budiyanto, S.T., M.T., dosen pendamping tim PKM, mengharapkan produk ini dapat segera diproduksi secara massal dan digunakan oleh masyarakat luas guna meningkatkan keamanan berkendara roda dua. Ia juga menerangkan bahwa perkembangan teknologi mikrokontroler yang pesat dapat meningkatkan percepatan adanya karya inovatif yang baru.
Sumber: ugm.ac.id, dataindonesia.id
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Modal Eceng Gondok, Sirih, dan Serabut Kelapa, Mahasiswa UGM Ciptakan Bantal Anti-Bakteri Tungau