Menjelang Pilpres 2019 yang hanya tinggal beberapa bulan ini, Partai Amanat Nasional (PAN) justru dilanda gejolak yang hebat dalam tubuh partai. Setelah sebelumnya beberapa kader PAN memutuskan “membelot” dengan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, kini muncul gejolak baru dalam bentuk permintaan agar Amien Rais mundur dari jabatan Ketua Dewan Kehormatan PAN.
Tak tanggung-tanggung, yang meminta Amien Rais agar mundur dari jabatannya di PAN adalah sejumlah tokoh penting yang merupakan perintis dan pendiri PAN.
Permintaan agar Amien Rais mundur tersebut disampaikan melalui surat terbuka atas nama lima tokoh pendiri PAN, yakni Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin.
Goenawan Mohamad saat dimintai konfirmasi terkait dengan surat tersebut membenarkan bahwa dirinya bersama empat orang lainnyalah yang menandatangani surat terbuka tersebut.
Dalam isi surat tersebut, kelima pendiri PAN memberikan saran agar Amien Rais mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan kehormatan karena manuver-manuver politik Amien Rais sudah dianggap sudah tak sejalan dengan prinsip-prinsip awal pendirian partai.
Amien Rais dinilai kerap memperkeruh suasana politik Indonesia melalui berbagai pernyataan-pernyataan kontroversialnya. Amien Rais juga dianggap telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai kekuasaan.
Selain itu, Amien juga dinilai terkesan berat untuk menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya.
“Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan. Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.” begitu isi penggalan surat terbuka tersebut.
Sementara itu, pihak PAN sendiri menuding lima pendiri PAN yang menyuarakan surat terbuka tersebut sebagai pendukung Jokowi, sehingga saran untuk Amien Rais agar mundur dari jabatannya di kepartaian itu dianggap sebatas karena perbedaan pilihan politik belaka.
“Kan ada kecenderungan yang tanda tangan itu pro-Jokowi semua itu. Yang tanda tangan itu rasanya punya kecenderungan pilihan politiknya di pemilu berbeda dengan Pak Amien,” ujar Waketum PAN Viva Yoga Mauladi.
Ah, urusan politik mah bodo amat. Tapi jujur, kelihatannya Amien Rais memang cocoknya sudah pensiun. Sudah nggak cocok duduk di kepartaian, cocoknya duduk di ruang tamu sambil membacakan dongeng anak ntuk cucu-cucunya. Bertamasya ke taman-taman dekat rumah sambil menikmati segarnya udara pagi dan mendengarkan lagu Elpamas melalui headset:
“Pak tua sudahlaaaah…
“Engkau sudah terlihat lelah, oh ya…
“Pak tua sudahlah…
“Kami mampu untuk bekerja, oh ya…