#3 Yenny Wahid
Nama ini belakangan mencuat sebagai salah satu kandidat yang perlu diperhatikan. Pertama, saat PSI mengumumkan ingin memasangkan putri dari Gus Dur itu sebagai pendamping Ganjar Pranowo. Namun, sejumlah tokoh di Nasdem juga memberi sinyal, ada kemungkinan Yenny Wahid jadi alternatif pendamping Anies Baswedan. Dua kali tersiar kabar hendak dipasangkan dengan dua tokoh yang punya elektabilitas tinggi, membuat nama Yenny lebih mudah dikerek sebagai calon alternatif wakil presiden.Â
Kekuatan Yenny selain dianggap sebagai representasi politik Gus Dur, juga identik dengan kaum Nahdlyin. Selain itu, Yenny punya pemikiran progresif dan punya pergaulan internasional yang dapat diandalkan. Yenny akan mudah menggaet perhatian di akar rumput, sekaligus punya jejak rekam sebagai intelektual publik di tingkat internasional.
#4 Najwa Shihab
Nana, panggilan akrabnya, adalah idola kaum muda. Dia seorang jurnalis yang membuat banyak kasus mendapatkan sorotan luas di publik. Kecerdasan dan keberaniannya, menyita perhatian banyak kaum muda dan milenial di Indonesia. Di mana ada Nana, di situ ribuan anak muda berkumpul. Najwa Shihab juga menjadi inspirator bagi banyak anak muda Indonesia, terutama agar tidak takut menyuarakan kebenaran. Jika dia diberi kesempatan untuk bertarung, dengan semua modal yang dimilikinya, tidak terlalu sulit bagi jurnalis perempuan itu untuk mendulang suara pemilih. Dan yang paling penting bagi Indonesia adalah sosok ini bakal menyegarkan peta pertarungan capres dengan kompetisi yang lebih berkualitas.
#5 Susi Pudjiastuti
Sekalipun sudah tidak menjabat sebagai menteri, tapi namanya tertancap kuat di ingatan publik sebagai sosok perempuan yang blak-blakan, pemberani, dan tidak takut bersuara lantang. Kelebihan lain Susi Pudjiastuti adalah dia mau tampil apa adanya, termasuk dengan tidak menutupi tatonya dan tidak tidak kagok merokok.Â
Hal itu sebetulnya juga menjelaskan bahwa publik bosan dengan model pencitraan elite politik yang gemar bicara santun, sok ramah, dan seolah tanpa ‘cela’. Dengan pengalaman bisnisnya, dan gebrakan-gebrakannya yang berani saat menjadi menteri kelautan dan perikanan, tak heran jika di beberapa tempat, banyak orang yang bersedia menjadi relawan Susi. Dengan modal seperti itu, tentu tidak sulit bagi Susi untuk merangsek sebagai kompetitor yang serius bagi calon-calon yang sudah terlebih dahulu mengantongi elektabilitas tinggi. Berani, apa adanya, dan tak takut mengambil risiko, adalah modal kuat Susi.
Penulis: Agung Purwandono