MOJOK.CO – Jawa Timur merupakan rumah bagi banyak perguruan pencak silat besar di Indonesia. Beberapa di antaranya merupakan perguruan yang menyandang kategori historis dan besar lantaran perannya dalam perkembangan dunia bela diri tanah air.
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) merupakan wadah resmi bagi berbagai perguruan pencak silat. Organisasi ini berdiri di Surakarta sejak 18 Mei 1948. Pada 1993 silam, IPSI mencatat ada 840 perguruan pencak silat dari seluruh penjuru Indonesia.
Beberapa perguruan dengan peran penting, sekaligus memiliki basis massa atau pendekar yang besar lahir dan berkembang di Jawa Timur. Sebuah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia.
Perguruan historis adalah organisasi-organisasi yang memiliki peran sentral pada pendirian dan perkembangan awal berdirinya IPSI. Sementara itu, ada juga kategori perguruan besar, yang meski tidak termasuk perintis awal namun turut banyak berperan. Melansir laman IPSI, berikut beberapa perguruan historis dan besar IPSI dari Jawa Timur.
#1 Persaudaraan Setia Hati (PSH)
PSH berawal dari sosok pendekar bernama Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo. Melansir dari laman SHTerate, lelaki kelahiran 1876 ini pernah mendirikan perkumpulan perkumpulan Sedulur Tunggal Kecer dengan pencak silat bernama Joyo Gendelo Tjipto Muljo.
Perjalanan berlanjut, tatkala Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo mendirikan perguruan bernama Persaudaraan Setia Hati (PSH) di Desa Winongo, Madiun, Jawa Timur pada 1917. Penamaan “Persaudaraan” bertujuan memperkuat hubungan antar warga PSH. Perguruan ini termasuk satu di antara 10 perguruan historis IPSI.
#2 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
PSHT menjadi perguruan lain dari Madiun, Jawa Timur yang masuk kategori historis IPSI. Akar aliran ini masih sama dari sosok Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo. Namun cikal bakal PSHT, terbentuk dari Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC) pada 1922.
Nama SH PSC beralih jadi PSHT pada kongres organisasi tahun 1948. PSHT lantas berkembang dengan pesat dan kini menjadi salah satu perguruan dengan basis massa terbesar di Indonesia. Warga PSHT tersebar di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.
#3 Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri
Perisai Diri lahir secara resmi berdiri pada 2 Juli 1955 di Surabaya. Perguruan ini merupakan seni beladiri yang kaya dengan unsur gabungan dari sekitar 156 aliran silat. Sumbernya dari beragam aliran di Indonesia hingga Tiongkok.
Corak yang muncul pada beladiri ini tak lepas dari sosok pendirinya, Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo yang pernah menimba ilmu cukup lama kepada sosok guru bernama Yap Kie San. Hal tersebut memunculkan nuansa beladiri dari Tiongkok bernama Kuntao.
#4 Pencak Silat Pagar Nusa
Pagar Nusa tergolong perguruan besar dalam naungan IPSI. Pagar Nusa lahir di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur pada 3 Januari 1986. Kelahirannya termaktub dalam Surat Keputusan NU tanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Nama resminya saat itu yakni Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) Pagar Nusa.
Berada di bawah naungan organisasi Islam terbesar di Indonesia, anggota Pagar Nusa merupakan salah satu yang terbanyak di Indonesia. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa M Nabil Haroen bahkan pernah menyatakan bahwa kader Pagar Nusa di seluruh Indonesia mencapai 3 juta orang.
#5 Tetada Kalimasada Nusantara
Tetada Kalimasada Nusantara menjadi aliran lain dari Jawa Timur yang masuk kategori perguruan besar IPSI. Perguruan ini lahir di Surabaya pada 24 November 1991. Sosok pendirinya yakni Ir Eddy Surohadi.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA 3 Penyebab Rentetan Konflik PSHT dengan IKSPI Kera Sakti di Jawa Timur