Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

17 Anak Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, KPAI Minta Pemerintah Tanggung Jawab

Kenia Intan oleh Kenia Intan
3 Oktober 2022
A A
polisi tembakkan gas airmata kedaluwarsa tragedi kanjuruhan yang mewaskan aremania ada indikasi pelanggaran ham mojok.co

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tragedi Kanjuruhan sudah menelan 125 korban jiwa sejauh ini. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengungkap, ada 17 anak yang dinyatakan meninggal dunia dan 7 anak luka-luka. Angka-angka itu kemungkinan masih bisa bertambah. 

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar menjelaskan, pihaknya masih melacak data anak-anak yang menjadi korban. Sejauh ini, kebanyakan anak yang menjadi korban berusia sekitar 12 tahun hingga 17 tahun. Pihaknya juga akan terus memastikan jumlah anak yang meninggal serta mengalami luka-luka yang memerlukan perawatan fisik dan psikis lanjutan. 

Kepala Divisi Pengawasan dan Monitoring Evaluasi Komisi Perlindungan Anak indonesia (KPAI) Jasra Putra dalam keterangan persnya mengungkapkan, memang banyak anak-anak di tengah masa yang tidak terkendali Sabtu(1/10/2022) malam. Dari video yang diterima KPAI, terlihat orang tua sedang menggandeng maupun menggendong anaknya agar terhindar dari pemukulan, kekerasan, hingga perihnya asap gas air mata ketika mencari akses penyelamatan diri. Jasra menilai, Tragedi Kanjuruhan dapat menimbulkan dampak kejiwaan yang berat bagi anak. Apalagi jika disertai peristiwa kehilangan orang tua atau saudara. 

Pemerintah pusat maupun daerah terkait didorong bertanggung jawab terhadap korban jiwa dan luka-luka. Komisioner KPAI Retno Listyarti menambahkan, bentuk pertanggungjawaban dapat berupa rehabilitasi psikis hingga santunan. Rehabilitasi psikis dibutuhkan terutama bagi anak-anak yang masih dirawat di rumah sakit. 

Anak-anak yang orang tuanya meninggal dalam tragedi ini juga butuh dukungan negara. “Mereka mendadak menjadi yatim atau bahkan yatim piatu, tulang punggung keluarganya ikut menjadi korban tewas dalam peristiwa ini,” jelas dia, Senin (3/10/2022). 

Retno menyebut Tragedi Kanjuruhan merupakan adalah tragedi kemanusiaan. Ia menyoroti penggunaan gas air mata di stadion sepakbola adalah hal yang membahayakan semua orang dalam kerumunan, termasuk anak-anak. 

Gas air mata menimbulkan rasa terbakar pada kulit dan rasa perih di mata. Saluran pernapasan juga bisa terganggu berupa berair, batuk, dan rasa tercekik. Saluran pencernaan juga bisa terpengaruh seperti munculnya rasa terbakar di tenggorokan hingga muntah, 

“Terlebih bila serbuk gas air mata masuk ke paru-paru maka napas bakal sesak,” imbuh dia. 

Ia juga menyoroti pertandingan yang digelar di malam hari menjadikan situasi semakin tidak aman bagi anak-anak. Padahal, sebelumnya sudah ada rekomendasi dari panitia pelaksana agar pertandingan digelar sore hari. 

“Membawa anak-anak dalam kerumunan massa sangat berisiko apalagi di malam hari, karena ada kerentanan bagi anak-anak saat berada dalam kerumunan, karena kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dalam kerumunan tersebut,” kata Retno.

Mia Dasmawati atau lebih dikenal dengan nama Mia Beutik, salah satu pentolan suporter Persib Bandung, mengomentari, sudah seharusnya semua stadion memperhatikan penempatan perempuan dan anak yang menyaksikan langsung pertandingan sepakbola. 

Ia menceritakan pengalamannya penempatan suporter perempuan dan anak-anak yang berbeda dengan suporter pria. Di Stadion Gelora Bandung Lautan Api jalur masuknya sudah dibedakan. Ketika masuk, pemeriksaannya pun dilakukan oleh polwan. 

“Saya tidak tahu di daerah lain seperti apa, tetapi memang sudah seharusnya mendapat perhatian. Saya sempat berbincang dengan seluruh suporter saat menjadi narasumber untuk membahas soal itu,” kata Mia seperti dikutip dari Antara. 

Olahraga yang idealnya bisa dinikmati oleh siapa saja dengan berbagai lapisan usia tampaknya memang belum bisa terwujud di Indonesia. KPAI pun merasa penting menghadirkan pertandingan sepakbola yang ramah anak. Ini perlu disertai dengan edukasi, mitigasi dan pengurangan risiko bagi orang tua yang membawa anak di stadion.

Iklan

Sumber: detik.com, Antara, Kompas.com
Penulis: Kenia Intan

BACA JUGA Tragedi Kanjuruhan: Menormalisasi Hal yang Tidak Normal Adalah Mula Malapetaka

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2022 oleh

Tags: anak-anakSepak BolaSuportertragedi kanjuruhan
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Aksi Joyce Beatricia Adana Putri Bintang, pemain tengah tim KU 10 SDN Cemara Dua di ajang MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025 yang berlangsung di Lapangan Kota Barat, Sabtu (1/11) MOJOK.CO
Olah Raga

1.736 Siswi dari 92 Sekolah di Solo Raya Ikuti MilkLife Soccer Challenge Seri 1

1 November 2025
Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, Lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali
Pojokan

Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali

27 Juni 2025
SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola MOJOK.CO
Ragam

SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola

23 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO
Ragam

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.