Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Memburu Sang Alkemis

Hairus Salim oleh Hairus Salim
9 Juni 2018
A A
Pujangga China Misterius di Sebuah Pesantren

Pujangga China Misterius di Sebuah Pesantren

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pengembaraan spiritual bocah Santiago mencari Sang Alkemis.

Anda pernah punya cita-cita? Kemungkinan besar jawabannya iya. Namun, pernahkah Anda berpikir untuk mewujudkan cita-cita tersebut? Jika belum, mari belajar pada bocah kecil bernama Santiago.

Santiago adalah penggembala dari sebuah kampung kecil di dataran Andalusia. Ayahnya ingin Santiago menjadi pastur. Oleh karena itulah ia dikirim ke sebuah seminari. Namun, sejak kecil ia sudah ingin tahu tentang dunia dan hasrat ini lebih bermakna baginya daripada mempelajari dosa-dosa manusia. Lagi pula ia merasa tidak akan menemukan Tuhan di seminari.

Awalnya ia cuma hendak melihat keindahan kastil-kastil di luar kampungnya. Hasrat ini mendorongnya untuk bepergian. Sang ayah meyakinkannya bahwa tempat terindah, perempuan-perempuan tercantik, semua ada di kampung mereka. Jadi untuk apa bepergian?

Iming-iming itu tetap tidak bisa mencegat keinginan Santiago untuk berkelana. Maka, pergilah ia untuk mewujudkan mimpinya. Dari Spanyol ia menyeberang ke Tangier di Maroko dan melintasi gurun Afrika untuk mendatangi piramida di Mesir. Ia bergabung dengan sejumlah kafilah kemudian bertemu dengan Sang Alkemis yang ia idam-idamkan. Pada akhirnya, setelah pengembaraan yang panjang, bertemu dengan banyak orang, menghadapi banyak peristiwa, melintasi berbagai kota, ia sampai ke suatu tempat yang sangat dikenalinya: kampungnya sendiri.

Banyak yang menggolongkan buku Sang Alkemis karya penulis Brazil Paulo Coelho (1947) sebagai buku motivasional. Anggapan itu bukan tak berdasar. Muatannya berisi semangat untuk berpikir positif, kecepatan mengambil keputusan, keberanian menghadapi risiko, dan dorongan untuk terus berkembang. Kalimat-kalimat seperti “Hanya ada satu hal yang membuat mimpi tak mungkin diraih: perasaan takut gagal” atau “Saat kau menginginkan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membantumu meraihnya” bukankah sering kita dengar dari mulut motivator?

Terus terang saya tidak terlalu suka buku motivasi terutama karena penyederhanaannya pada masalah-masalah kehidupan. Buku motivasi kebanyakan memandang hidup sebagai sesuatu yang gampang dijalani. Dan pula, buku motivasi sering mengarahkan orang pada usaha-usaha pemenuhan ekonomi dan hasrat memiliki yang duniawi sehingga isinya jadi penuh petuah menggurui.

Akan tetapi, Sang Alkemis tidak dalam kecenderungan tersebut. Ia lain dan berbeda karena Paulo Coelho menyampaikannya dalam bungkus sebuah kisah perjalanan dengan alur cerita yang unik. Pengembaraan sang tokoh utama juga bersifat spiritual, lebih kepada pengayaan jiwa daripada pengayaan materi.

Pengembaraan Santiago membawanya pada pertemuan dengan banyak orang dengan beragam karakter. Ketika sampai di Tangier, Santiago bekerja dengan lelaki tua pedagang kristal. Lelaki tua itu seorang muslim yang saleh. Ia memperkenalkan Santiago pada lima dasar ajaran Islam, salah satunya berziarah ke Mekkah. Lelaki tua itu bersemangat menjalani hidup karena ada impian pergi ke Mekkah. Kenapa ia belum juga pergi ke Mekkah? tanya Santiago. Karena saya takut jika impian itu saya penuhi, saya tak lagi memiliki semangat untuk hidup, jawab si lelaki tua itu. Mekkah lebih jauh dari Mesir, daerah yang hendak didatangi Santiago.

Perjumpaan seperti ini banyak kita temukan dalam buku ini. Bukan hanya dengan orang, tapi juga dengan peristiwa, serta akhirnya dengan Tuhan. Salah satu bagian paling memikat adalah ketika Santiago berada di oasis yang sangat luas. Di sini ia berjumpa dengan Sang Alkemis dan Fatima, dua sosok yang ia buru dan cari. Perjalanannya terhambat karena peperangan—peperangan yang disebutkan oleh Sang Alkemis sebagai cara membentuk keseimbangan dunia, dan karena itulah Tuhan berada di kedua belah pihak yang berperang.

Dialog-dialog antartokoh dalam pertemuan ini membentangkan pengetahuan dan kearifan yang sangat kaya. Peristiwa-peristiwa yang dilukiskan memberikan pelajaran berharga. Alam, bintang-bintang, suara burung, badai gurun memberikan tanda-tanda pada arah kehidupan.

Sang Alkemis bukan cuma sesosok manusia. Ia himpunan kearifan yang diwakili tiga simbol pengetahuan: karya agung, obat hidup, dan batu filsuf. Karya agung adalah bahasa yang dengannya orang bisa mereguk berbagai pengetahuan dan berkomunikasi. Obat hidup adalah penawar segala penyakit. Batu filsuf adalah pembersih jiwa.

Santiago bisa dilihat sebagai seorang “pelintas batas”. Seorang yang melakukan keluar sejenak dari tradisinya untuk menyelami tradisi lain. Tradisinya menjadi lebih kaya karena proses tersebut dan, bukan tidak mungkin, tradisi orang lain juga menjadi lebih berpendar karena perjumpaan dengan dirinya. Ia belajar pada banyak orang, pada banyak peristiwa, juga pada tanda-tanda alam.

Suara hatinya membawanya pergi berkelana sangat jauh, tapi pada akhirnya ia kembali ke kampung halaman, terdampar di gereja kecilnya. Tampaknya di sini kita berjumpa lagi dengan suatu tema abadi dalam pencarian spiritual: yang dicari ada di dalam “rumah”, di dalam diri kita sendiri.

Iklan

Baca edisi sebelumnya: Siapa Bilang Biarawati dalam Masyarakat Islam Tidak Ada? dan tulisan di kolom Iqra lainnya.

Terakhir diperbarui pada 9 Juni 2018 oleh

Tags: #iqranovelpaulo coelhoresensisang alkemis
Hairus Salim

Hairus Salim

Research Consultant, Writer, Trainer at Yayasan LKiS

Artikel Terkait

Kiat Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam ala Brian Khrisna
Video

Kiat Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam ala Brian Khrisna

4 Maret 2025
Uneg-uneg dari Penulis Novel “Bismillah Kunikahi Suamimu” tentang Tensi 143/165  MOJOK.CO
Kilas

Uneg-uneg dari Penulis Novel “Bismillah Kunikahi Suamimu” tentang Tensi 143/165 

2 September 2023
Cerita Mahasiswa Surabaya yang Rela Lapar Demi Beli Buku. MOJOK.CO
Liputan

Cerita Mahasiswa Surabaya yang Rela Lapar Demi Beli Buku

6 Juli 2023
Novel Fredy S yang lolos sensor ormas dan institusi negara.
Geliat Warga

Anak-anak Muda yang Membincangkan Fredy S, Mengapa Novelnya Nggak Disensor Ormas? 

20 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.