Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Peluang Industri Kreatif dan Belahan Tetek di Televisi

Gugun Ekalaya oleh Gugun Ekalaya
26 Juni 2015
A A
Peluang Industri Kreatif dan Belahan Tetek di Televisi

Peluang Industri Kreatif dan Belahan Tetek di Televisi

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mewakili penggemar film akut, yang juga penonton (terpaksa setia) televisi, saya makin gelisah. Kegelian, eh, kegelisahan ini tentunya juga dirasakan para pecandu film dan tayangan televisi lainnya. Lha gimana, kegemaran fetishisme visual saya semakin lama semakin dikebiri secara sistematis.

Sekarang ini, susah banget nonton belahan tetek di layar kaca. Bahkan belahan tetek film kartun aja di-blur. Jangan-jangan nanti hewan-hewan di acara dokumenter juga diblur gara-gara pamer aurat? Apalagi iklan susu sapi—yang teteknya banyak?

Jujur aja sih, selalu ada sensasi tersendiri kalau nonton aurat di televisi. (Meskipun udah punya donlotan JAV)

Meski begitu, saya mencoba mencari hikmah di balik brutalnya pem-bluran tayangan itu. Saya maklum jika KPI berusaha melindungi moral generasi muda.

Anak-anak emang belum boleh lihat gituan. Kalau tidak di-blur, anak-anak nanti jadi bisa lihat barang jorok. Sedangkan kalau di-blur, paling tidak imajinasi anak akan terlatih. Nah, katanya kan imajinasi lebih penting daripada pengetahuan?

Selain itu, saya melihat ada peluang industri kreatif di sini.

Maraknya pem-bluran aurat, akan memberi lapangan pekerjaan baru bagi pekerja editing televisi. Saya usul, sebaiknya mereka dibayar per pixel. Mustinya serikat editor video untuk televisi (segera bikin, gih!) berani menyuarakan tuntutan itu.

Tapi, bikin blur sebuah gambar sih terlalu gampang dan kurang nyeni. Saya malah mikir gimana kalo merekrut animator 3D? 3D atau CGI (Computer Graphic Imagery) yang sudah menjadi teknik yang lazim di dunia industri film dan video. Kalian tahu film Iron Man? Itu kebanyakan efeknya pakai CGI. Saya bahkan curiga, belahan teteknya Scarlett Johansson juga hasil CGI. Bikin teteknya Hulk yang gede dan ijo aja bisa, masak buat Scarlett Johansson nggak bisa?

Nah, animator CGI inilah nanti yang sebaiknya direkrut untuk bikin animasi baju, hijab atau apapun yang bisa nutup aurat. Kalo di-blur gitu kan nanggung.

Dengan demikian, animator CGI berbakat kita nggak perlu lari ke luar negeri. Apalagi kalau sampai mereka menggarap film-film Hollywood yang sama sekali nggak mengusung nilai-nilai kesantunan Pancasila dan UUD 45.

Dan malahan, kalau kita menerapkan de-auratisasi lewat CGI tadi, film-film olahraga Maria Ozawa bisa tayang di televisi. (Horeeee… Dengkulmu!). Tentu saja suara desahannya nanti harus di-dubbing, diganti dengan ucapan-ucapan yang jauh lebih bermoral, misalnya: Oh, yes, Mojok media fitnah, oh, no, Mojok media zionis.

Anda pikir saya lebay dan konyol? FYI, konsep usulan saya ini sudah ada sejak zaman baheula, tahun 80-an. Dulu komik-komik Jepang yang (secara ilegal) diterbitkan di sini, selalu dicorat-coret ulang oleh tim penerbitnya untuk menutupi aurat tertentu. Sekarang, kenapa nggak kita terapkan cara ini untuk tayangan-tayangan televisi?

Tidak hanya untuk kasus belahan tetek, teknik ini bisa juga diterapkan untuk adegan merokok, menodong, menjambak dan lain-lain. Kita bisa menggantinya dengan animasi CGI yang lebih bermoral. Misalnya orang merokok diganti animasi ngemut permen, menodongkan pistol diganti dengan animasi menyodorkan kopi (kopi belum dilarang, kan?).

Belahan tetek juga bisa diganti belahan ketiak cowok, misalnya… (Ketiak cowok bukan aurat, kan?)

Iklan

Ini akan menyerap banyak tenaga kerja kreatif terutama lulusan Desain Komunikasi Visual, Pertelevisian dan Film serta Animasi.

Tentu saja semua itu perlu sinergi yang kuat dengan KPI. Karena merekalah yang mengendalikan banyaknya blur di layar kaca kita. Come on, Guys! Dukungan terhadap industri kreatif ini salah satu janji kampanye Pak Jokowi yang paling sering diulang-ulang. Maka inilah saatnya mengaih janji.

Bayangkan! Kalau ini sukses, tenaga pembluran kita bisa diekspor ke negara-negara yang sensornya ketat macam Malaysia, Arab Saudi, Cina dan lain-lain. (Di sana belahan tetek dilarang nggak, sih?)

BACA JUGA Tips Bikin Film yang Tidak Menyudutkan Islam dan tulisan Gugun Ekalaya lainnya.

Terakhir diperbarui pada 1 Maret 2021 oleh

Tags: Belahan tetekIndustri kreatifMaria OzawaTelevisi
Gugun Ekalaya

Gugun Ekalaya

Artikel Terkait

UMKM Menjadi Ladang Cuan ketika Ekonomi Indonesia Terpuruk MOJOK.CO
Esai

Ketika Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik-Baik Saja, UMKM Bisa Menjadi Sumber Harapan untuk Hidup Nyaman

20 Agustus 2024
iklan rcti oke.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Syuting Iklan “RCTI Oke” Pakai Helikopter hingga Bangun Rumah, Hasilnya Terkenang Puluhan Tahun

27 Februari 2024
kulturpass untuk anak muda di jerman mojok.co
Sosial

3 Negara Ini Ngongkosin Anak Mudanya untuk Nonton Konser, Film, dan Beli Buku. Indonesia Kapan?

1 Agustus 2023
Bukan Ngopi dan Bergadang yang Membuat Desainer Grafis di Bantul Meninggal. MOJOK.CO
Liputan

Bukan Ngopi dan Bergadang yang Membuat Desainer Grafis di Bantul Meninggal

22 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.