MOJOK.CO – Ustaz Tengku Zulkarnain adalah duta Twitter paling menghibur. Hanya kepada beliau kita memasrahkan kejenakaan hidup kita hari-hari ini.
Saya mencoba membayangkan diri ini menjadi admin dari Twitter Ustaz Tengku Zulkarnain. Bisa dipastikan, per kicauan akan disambut ribuan ledekan, baik dengan nada bercanda sampai yang sok ilmiah. Bagaimana mereka meresponsnya? Jangan-jangan malah mereka bersenang-senang melihat ledekan kepada Ustaz Tengku Zulkarnain.
Atau malah jangan-jangan Ustaz Tengku Zulkarnain sendiri yang menjadi admin. Sangat masuk akal, mengingat tingginya engagement akun pribadinya kalau melihat interaksi yang terjadi. Bahkan beberapa respons netizen dijawab langsung oleh beliau. Sungguh, energi yang luar biasa untuk mewartakan sebuah kabar gembira. Ahh, maksud saya, sebuah informasi.
Twitter perlu berterima kasih kepada Ustaz Tengku Zulkarnain. Berkat beliau, jumlah pengguna saya yakin bertambah. Zaman sekarang ini banyak orang yang mudah stres karena pekerjaan. Mereka mencari pelarian ke media sosial demi sebuah hiburan. Dan, akun Twitter Ustaz Tengku Zulkarnain tak pernah mengecewakan. Beliau sungguh duta Twitter yang penuh pengertian dan bijaksana.
Beberapa hari yang lalu, Ustaz Tengku Zulkarnain mengeluarkan salah satu ilmu kanuragan yang banyak diremehkan orang. Jangan main-main, beliau juga ahli militer dan spionase. Beliau mengungkapkan keprihatinannya terhadap wacana ibu kota baru di Kalimantan. Padahal, posisi calon ibu kota baru itu sangat enak untuk dirudal oleh Cina.
Saking detailnya pemaparan keprihatinan ini, beliau menggambar sebuah garis lurus dari Beijing menuju Kalimantan. Selain ahli militer, beliau juga punya jiwa desain grafis ternyata. Garis yang beliau bikin sangat artsy. Saya yakin kurator lukisan akan terpukau. Gambar garis hasil karya Ustaz Tengku Zulkarnain ini masuk pendekatan surealis. Salvador Dali banget.
Banyak yang meremehkan hasil karya ini. Sabar ya Ustaz Tengku Zulkarnain, seperti kata pepatah: “Orang akan takut kepada sesuatu yang tidak mereka pahami.” Kalau saya sih mendukung pemikiran Ustaz Tengku Zulkarnain. Ya namanya saja demi konten. Jangan pernah lelah mengabarkan informasi tersirat, Pak Ustaz.
Nah, Selasa (3/9), Ustaz Tengku Zulkarnain kembali mengeluarkan ilmu kanuragan yang lain, yaitu ilmu ekonomi. Saya pernah menjelaskan kalau Papa Nain, sapaan mesra Pak Ustaz, tidak pernah menyampaikan makna secara langsung. Beliau itu nggak mau cuma menyuapi kamu semua. Beliau ingin kita merenung dalam kesunyian dan berpikir dengan jernih. Kalau masih hidup, saya yakin Confusius akan berguru kepada Pak Ustaz.
Saya analisis, Pak Ustaz Tengku Zulkarnain sedang ingin mengingatkan kita akan potensi wisata halal di Danau Toba. Sekarang ini sedang ramai wacana membangun wisata halal di objek wisata Danau Toba. Perdebatan masih sengit, dan Pak Ustaz berusaha mencarikan jalan keluar. Yang namanya pemuka agama pasti sibuk luar biasa. Namun, beliau masih sempat memikirkan Danau Toba.
Apa sih yang dimaksud wisata halal?
Disadur dari GNFI yang mengutip studipariwisata.com, wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam.
Contoh konsep wisata halal yang dikampanyekan Ustaz Tengku Zulkarnain misalnya setiap produk dan jasa dirancang untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan muslim. Mulai dari restoran halal (tidak menjual makanan/minuman non-halal), penginapan halal, dan sebagainya. Ketentuan ini berlaku secara universal di seluruh negara.
Sebuah tujuan wisata dapat dikatakan sebagai wisata halal adalah harus memenuhi kebutuhan utama wisatawan muslim, seperti dikutip dari Crescent Rating, selaku perusahaan yang berfokus pada pengembangan wisata halal yang pernah melakukan studi di 130 negara, menunjukan 6 kebutuhan pokok wisatawan muslim, yaitu:
- Makanan halal. Bebas alkohol, daging babi, dan sejenisnya.
- Tersedianya fasilitas ibadah.
- Kamar mandi dengan air untuk wudu.
- Pelayanan saat bulan Ramadan, misalnya santapan berbuka dan sahur.
- Pencantuman label non-halal apabila ada makanan yang tidak halal.
- Fasilitas rekreasi yang menjaga privasi, tidak bercampur-baur secara bebas.
Nah, masih menggunakan pola yang sama, Pak Ustaz ngetwit dengan agak keras. Beliau bilang begini:
Bila obyek wisata Danau Toba yang kami cintai tidak mau menyediakan fasilitas halal agar wisata ke sana nyaman bagi turis muslim lokal dan manca negara. Maka kita kaum muslimin stop berwisata ke sana. Gitu aja kok repot.
Jika mereka menolak maka kita tdk usah datang ke sana…— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) September 3, 2019
Seperti yang pernah saya jelaskan. Pak Ustaz memang sengaja bikin kontroversi, bikin ramai saja. Sebuah masalah penting baru akan menjadi perhatian banyak orang ketika sudah viral. Pola zaman sekarang kan begitu.
Misalnya ya KKN di desa penari itu. Kalau nggak ramai, ya mana mungkin dibahas dan dibuatkan versinya sampai berjilid-jilid. Bahkan PLN sampai mengampanyekan sikap mereka untuk membuat semua desa di Indonesia secara rata bisa menikmati listrik.
Tahukah kamu kalau wisata halal itu punya potensi yang besar? Nah, kamu pasti terlalu terkonsentrasi untuk meledek twit Ustaz Tengku Zulkarnain hingga gagal memahami pesan tersirat beliau.
Pada sebuah laporan yang diterbitkan oleh “World Travel Market” di London, Inggris, pada 2007 menyebutkan bahwa potensi wisata halal sangat besar dari sisi ekonomi. The Economist juga menyebut prospek yang besar bagi industri wisata halal.
“Potensi wisata halal lebih besar dibandingkan dengan potensi wisatawan China. Namun, Indonesia selama ini belum mengembangkannya karena yakin sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, produk-produk kita sudah halal,” jelas Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, seperti dikutip Detik.
Berdasarkan studi Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2016, total jumlah wisatawan muslim dunia mencapai 117 juta pada 2015. Jumlah itu diperkirakan terus bertambah hingga mencapai 168 juta wisatawan pada 2020 dengan pengeluaran di atas 200 miliar dollar AS atau sekitar Rp2,6 triliun.
Kuncinya ada pada “Indonesia selama ini belum mengembangkannya…” dan disadari oleh Ustaz Tengku Zulkarnain. Makanya, beliau ngetwit dengan agak keras supaya kita aware dan nggak ignorance. Toh meskipun dibangun wisata halal, Danau Toba tidak akan kehilangan nilai-nilai lokal yang sudah ribuan tahun dipertahankan.
Ini yang namanya ilmu identifikasi masalah di dunia ekonomi. Papa Nain bisa dengan cepat menemukan sebuah masalah dan membuat solusinya. Bahkan, Papa Nain bisa menjelaskannya dengan sebuah analogi. Ini ciri orang cerdas. Mencerminkan tingginya ilmu ekonomi Papa Nain.
Ustaz Tengku Zulkarnain mengorbankan dirinya untuk diledek berjamaah. Sungguh perbuatan yang mulia. Ingat, semuanya ini kembali ke satu kesimpulan: Pak Ustaz adalah duta Twitter paling menghibur. Hanya kepada beliau kita memasrahkan kejenakaan hidup kita hari-hari ini.
Terima kasih, Papa Nain.
BACA JUGA Tengku Zulkarnain, Duta Twitter Paling Menghibur atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.