MOJOK.CO – Ada lima jenis tantangan terbuka untuk pendekar pencak silat PSHT. Menang jumlah itu menguntungkan. Masak nggak berani? Katanya pendekar?
Kegaduhan yang melibatkan perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan berbagai elemen masyarakat Jogja berakhir sejuk. Semua pihak yang terlibat sepakat untuk berdamai. Tentu ini kabar yang menggembirakan.
Melihat yang terjadi kemarin di Jogja, saya, meskipun bukan warga sana, ikut merinding. Banyak yang mempertanyakan kenapa, sih, pendekar pencak silat bisa seperti itu? Di mana kontrol diri sebagai pendekar? Sementara itu, dari sisi warga, juga sepatutnya bisa menahan diri. Meski saya akui, pasti sangat sulit.
Saya sih selalu yakin kalau pendekar pencak silat itu bisa mengontrol diri dan tidak tenggelam dalam amarah. Ini ajaran yang baik, bukan hanya untuk pendekar, tapi semua manusia di Indonesia.
Saya paham betul mereka, PSHT, menang jumlah. Anggota mereka ini tersebar di berbagai daerah. Mereka pun punya solidaritas yang tinggi.
Maka dari itu, saya akan menantang mereka secara terbuka. Bukan menantang berduel, sebab pasti saya akan kalah. Saya memberikan tantangan terbuka kepada PSHT untuk hal-hal lain, yang lebih bermanfaat, positif, dan tidak merugikan orang banyak.
Inilah beberapa tantangannya.
#1 Membersihkan sampah di sungai, selokan, atau bahkan pantai
Saya sedang suka menonton konten dari Pandawara Group. Mereka adalah konten kreator beranggotakan lima sekawan yang punya campaign mengajak orang-orang untuk membersihkan sampah. Meski hanya berlima, Pandawara Group nyatanya berhasil memberikan dampak yang cukup signifikan, khususnya untuk kebersihan lingkungan.
Nah, jika Pandawara Group yang hanya berlima itu bisa memberikan dampak yang signifikan, bayangkan dampak luar biasa yang bisa ditularkan PSHT. Ingat, pendekar mereka itu banyak sekali. Bayangkan semua peendekar seluruh dunia melakukannya. Pasti akan indah sekali.
Saya menantang PSHT untuk melakukan hal serupa, yaitu membersihkan sampah entah di sungai, selokan, atau pantai. Silakan dibuat konten, terus unggah di semua media sosial PSHT. Gimana? Berani? Saya ikutan, deh.
Baca halaman selanjutnya….