Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Saya Kristen dan Saya Berpuasa

Mularoy Marpaung oleh Mularoy Marpaung
11 Juni 2016
A A
Saya Kristen dan Saya Berpuasa MOJOK.CO

Saya Kristen dan Saya Berpuasa MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – “Kristen kok ikut puasa.” Itulah komentar yang sering saya dengar dari kawan atau kerabat ketika bulan puasa tiba. Ya, Kristen juga berpuasa, lho.

Ya, saya memang seorang kristiani yang terbiasa ikut puasa di bulan Ramadan. Ini bukan untuk menyabotase jatah amal ibadah dari agama lain lho ya. Ini murni karena saya yang Kristen ini memang sudah terbiasa berpuasa. Kebiasaan ini bermula dari kebiasaan masa kecil, di mana saat itu, saya sering ikut berpuasa untuk menemani puasa nenek saya yang ndilalah muslim.

Awalnya, saya memulai kebiasaan puasa dengan orientasi yang cukup materialistis: uang. Saat itu, saya selalu dijanjikan uang jajan saat Lebaran kalau  bisa nutug puasa 30 hari. Maka dari itu, saya selalu punya alasan untuk semangat menunaikan puasa.

Namun, seiring berjalannya waktu, kebiasaan puasa itu kemudian mendarah daging, dan uang tidak lagi menjadi motivasi utama. Kenapa? Ya karena memang sudah nggak ada yang kasih uang lagi walaupun saya nutug puasa 30 hari, sebab nenek saya sudah meninggal dunia.

Kini, ada beberapa motivasi di luar uang jajan yang membuat saya yang Kristen ini tetap berusaha menjalankan puasa secara penuh.

Pertama, Saya berpuasa untuk mengenang dan menghormati almarhum nenek saya tercinta. Ini motivasi terbesar saya. Ndilalah saya adalah putu kesayangan nenek. Saya dan nenek memang sudah memiliki ikatan batin yang sangat kuat.

Dulu waktu saya kecil, nenek juga yang mengasuh saat kedua orang tua saya bekerja. Beliau sudah seperti orang tua ketiga saya. Mangkanya, saya selalu berharap bisa mempersembahkan puasa saya untuk nenek “di sana”.

Kedua, Saya berpuasa untuk menemani teman-teman saya berpuasa. Bagi saya, lapar adalah sesuatu yang menyiksa. Tapi ketika dijalani bersama-sama, kondisi lapar bisa menjadi sesuatu yang sangat asyik dan menggembirakan.

Hal ini saya rasakan betul ketika kuliah di Jogja, dimana saya dan teman-teman seperjuangan asyik menahan lapar sambil menunggu azan Maghrib yang kehadirannya terasa lebih indah ketimbang kunjungan penghuni kos putri sebelah. Kami semua punya keyakinan, revolusi selalu berawal dari sekumpulan mahasiswa yang rela menahan lapar bersama-sama.

Ketiga, sebagai Kristen, saya berpuasa untuk mendapatkan kepuasan batin. Entah mengapa, ketika bisa berpuasa sampai nutug, ada semacam kepuasan tersendiri. Saya merasa sukses mengemban tugas yang berat.

Kepuasaan yang mungkin hanya bisa disamai oleh para mahasiswa saat sukses melengserkan Soeharto dari tampuk kepemimpinan. Dan kita semua tahu, kepuasan semacam ini sangat mahal harganya. Dan saya bisa mendapatkannya dengan berpuasa.

Nah, tiga motivasi itulah yang sampai sekarang terus membuat saya tetap berpuasa, walaupun saya adalah seorang kristen. Lagipula bagi saya, puasa itu sifatnya universal, tidak terbatas hanya pada satu agama tertentu.

Saya begitu menikmati puasa, karena dalam puasa, saya menemukan kenangan, kebersamaan, dan kepuasan. Kenangan akan nenek tercinta, kebersamaan bersama para teman, dan kepuasan batin atas suksesnya menahan lapar dan dahaga.

Selamat menunaikan ibadah puasa hai kawan-kawanku. Semoga kita senantiasa terhindar dari godaan iklan sirup yang kurang ajar dan tidak tahu diri itu.

Iklan

Shalom

BACA JUGA Karena Puasa adalah Kesunyian Masing-masing dan tulisan lainnya di rubrik ESAI. 

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2021 oleh

Tags: KristenPuasaramadhan
Mularoy Marpaung

Mularoy Marpaung

Artikel Terkait

Cerita Kebiasaan Orang Jawa yang Bikin Kaget Calon Pendeta MOJOK.CO
Esai

Cerita Calon Pendeta yang Kaget Diminta Mendoakan Motor Baru: Antara Heran dan Berusaha Memahami Kebiasaan Orang Jawa

21 November 2025
Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO
Esai

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
Saksi Yehuwa Bukan Bagian dari Kristen MOJOK.CO
Esai

Saksi Yehuwa yang Bagi-Bagi Brosur Itu Bukan Bagian dari Kristen

24 Januari 2025
3 Alasan Orang Sleman Malas Bukber ke Bantul, Selain Karena Egois dan Jogja Selatan Isinya Gondes.mojok.co
Ragam

Bagi Warga Bantul Ajakan Bukber di Sleman Adalah Bentuk Diskriminasi dan Ketidakadilan, Apa Orang Jogja Utara Memang Egois?

15 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.