Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Menunggu Tulus Abadi YLKI Peduli

Arman Dhani oleh Arman Dhani
17 Juli 2015
A A
Menunggu Tulus Abadi YLKI Peduli

Menunggu Tulus Abadi YLKI Peduli

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mudik adalah peristiwa kultural yang bisa jadi lebih mengerikan daripada pergi berjihad ke Palestina. Jika pergi ke Palestina, Anda akan berhadapan dengan zionis Israel, sementara ketika mudik, Anda harus menyabung nyawa. Sesuatu yang Anda tidak tahu pasti, dan bisa jadi itu adalah perjalanan terakhir yang Anda lakukan dalam hidup.

Mengapa demikian? Dari tahun ke tahun angka kematian akibat kecelakaan di jalanan menunjukkan statistik yang mengerikan. Pada 2013, lebih dari 700 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di masa mudik, 70 persen di antaranya melibatkan pengemudi sepeda motor.

Data Operasi Ketupat Polri tahun ini mencatat, ada 4.424.483 unit sepeda motor yang melakukan perjalanan jarak jauh. Tahun sebelumnya, malah lebih gila, tercatat ada lebih dari lima juta unit. Markas Besar Kepolisian RI menyatakan, selama Operasi Ketupat 2015, dari H-7 hingga H-3 lebaran, jumlah korban tewas sudah mencapai 205 orang di seluruh Indonesia. Sementara itu, pada H-3 tercatat 265 kecelakaan dengan jumlah korban tewas mencapai 53 orang. 99 orang mengalami luka berat dan 318 luka ringan.

Angka itu memang mengerikan, kematian seolah dibiarkan dan tidak ada yang peduli.

Eh sebentar, bukankah ada lembaga perlindungan konsumen? Itu lembaga yang demikian haibat menyerang para perokok, yang pernah mengatakan bahwa jika rokok diawasi ketat maka sebanyak 164.000 kematian prematur dapat dicegah. Lembaga serupa juga dengan heroik baru-baru ini membuat para perempuan menjadi was-was karena merilis data tentang pembalut yang berbahaya.

Yak, benar, lembaga itu adalah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kiranya YLKI akan ambil bagian dalam usaha menekan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas pada masa lebaran baik arus mudik maupun arus balik.

Bagaimana tidak, angka kematian kecelakaan tahunan di Indonesia ini lebih mengerikan daripada kematian akibat narkoba. Masak YLKI diam saja? Atau mereka hanya peduli pada isu rokok?

Pak Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, pernah ngamuk-ngamuk karena Rokok Ilegal Banyak Dikonsumsi Golongan Menengah ke Bawah. Sekarang, dengan momen mudik dan banyaknya kecelakaan bermotor, mungkin beliau bisa caper ambil bagian untuk peduli.

Bukankah merokok dan menggunakan motor sama-sama perlu dewasa? Tapi kenapa YLKI seperti cuek saja? Bayangkan berapa ribu motor yang digunakan oleh anak di bawah umur? Berapa anak muda yang mati akibat kecelakaan bermotor? Dan kira-kira, berapa kematian prematur yang bisa dicegah dengan pengawasan ketat terhadap penggunaan motor?

Oh tidak, rupanya YLKI mendorong pemerintah untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan bermotor. Sejauh ini larangan untuk mudik menggunakan sepeda motor hanya sebatas imbauan. Artinya, belum ada regulasi ketat yang memungkinan untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan di jalan.

Adakah harapan bahwa kelak YLKI akan merilis motor-motor manakah yang kurang aman untuk dikendarai di jalan? Atau merk motor manakah yang banyak membunuh di jalan?

Lho, ini penting. Sebagai konsumen, saya berhak tahu dong produsen kendaraan apa saja yang aman. Masak pembalut diurusin, motor gak diurusin. Adakah orang yang mati karena pembalut? Kan tidak ada, tapi banyak orang yang mati di jalan karena pake motor dengan tidak aman.

Jadi mungkin ada baiknya YLKI ambil bagian dalam kampanye menekan kematian karena kecelakaan. Daripada meluku ngurusin rokok, susu bayi atau pembalut.

Demikian galak Pak Tulus terhadap perokok sampai-sampai beliyo bersama lembaganya pernah hendak menggugat Menteri Sosial. Mengapa? Pak Tulus menganggap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersalah dalam bekerja. Perbuatanmemberikan rokok terhadap suku Anak Dalam adalah salah. Alasannya? Tidak jelas, pokoknya, seperti yang dikutip,”Rokok merupakan produk membahayakan kesehatan masyarakat yang menyebabkan kematian. Karena itu, pejabat negara harus melindungi masyarakatnya, tetapi bukan dengan membagikan rokok.”

Iklan

Lantas kenapa pak Tulus dan YLKI hanya menghimbau saja kepada pemerintah untuk mengawasi kecelakaan? Kenapa tidak segalak sikap mereka terhadap industri rokok? Ataukah nyawa yang hilang karena kecelakaan di jalan tidak setara dengan kematian akibat rokok? Mungkinkah nyawa punya strata sehingga ada pembeda?

Tahun ini diperkirakan jutaan penduduk Indonesia akan mudik Lebaran. Pada 2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan memaparkan jumlah pemudik Lebaran 2014 mencapai 28 juta orang. Angka itu menunjukkan peningkatan jumlah pemudik 6,99 persen dibandingkan mudik 2013, yaitu 25,6 juta orang.

Mungkinkah melarang mudik dengan sepeda motor? Sementara ongkos transportasi publik seperti kereta, bus, kapal laut, dan pesawat terbang sangat mahal. Apalagi setelah pemerintah mencabut subsidi untuk kereta kelas ekonomi yang membuat tarif tiket kereta semakin mahal.

Pilihan mudik menggunakan sepeda motor memang menjadi alternatif paling murah dibandingkan dengan moda transportasi lain.

Atau begini saja, tidak usah mudik, diam saja di kosan. Mengenang mantan. Mungkin itu lebih aman.

 

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: LebaranTulus AbadiYLKI
Arman Dhani

Arman Dhani

Arman Dhani masih berusaha jadi penulis. Saat ini bisa ditemui di IG @armndhani dan Twitter @arman_dhani. Sesekali, racauan, juga kegelisahannya, bisa ditemukan di https://medium.com/@arman-dhani

Artikel Terkait

THR ludes, libur lebaran selesai, sementara gajian masih lama. Kembali ke perantauan dengan penuh keprihatinan MOJOK.CO
Ragam

THR Ludes sementara Gajian Masih Lama, Kembali ke Perantauan dengan Nelangsa dan Hidup dalam Keprihatinan

6 April 2025
Lebaran 2025 Lebaran Paling Aneh 10 Tahun Terakhir MOJOK.CO
Esai

Mudik Lebaran 2025 Terasa Aneh dan Berbeda: Penumpang Bus Sepi Hingga Pedagang Asongan Menghilang

4 April 2025
Menjadi tolol saat ada saudara pamer pencapaian di reuni keluarga ternyata menyenangkan MOJOK.CO
Catatan

Reuni Keluarga Jadi Ajang Saudara Pamer Pencapaian, Pura-pura Tolol sambil Menyimaknya Ternyata Menyenangkan

4 April 2025
Perjalanan menyiksa rute Tuban-Jombang naik bus Bagong hingga Widji MOJOK.CO
Catatan

Perjalanan Menyiksa Rute Tuban-Jombang, Berdesakan dan Berpanasan Melibas Sisi Lain Jalanan Jawa Timur

3 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.