Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Membaca Kepribadian Seseorang lewat Nama Kucing Peliharaannya

S. A. Rosada oleh S. A. Rosada
15 Februari 2021
A A
membaca kepribadian manusia lewat nama kucing nama kucing korea nama kucing nabi nama kucing jawa mojok.co

membaca kepribadian manusia lewat nama kucing nama kucing korea nama kucing nabi nama kucing jawa mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dari nama kucing, kita bisa mengetahui banyak hal mengenai pemiliknya. Misal, manusia seperti apa yang ngasih nama Anjasmara kepada kucing? 

Bagi para pengikut Abu Hurairah, kata seperti Samsul, Oyen, sampai majikan memiliki makna yang langsung merujuk pada kucing-kucing tertentu. Sejak dulu memang keberadaan kucing di sekitar kita sangat dekat dan personal. Kita pun lumrah memberikan mereka “nama” sebagai tanda dari identitas mereka. Apa sajakah nama-nama yang biasa netizen pakaikan pada kucing? Berikut penjelasannya, nomor enam bikin kamu melongo!

1. Nama tokoh asing

Loki adalah nama hewan peliharaan yang sangat populer di era informatika. Banyak anjing, kucing, sampai ular yang memiliki nama Loki. Saya sendiri pernah menamai kucing saya Loki. Kucing inilah yang kepergiannya saya tangisi bersama beberapa follower Instagramnya. Iya, dia sampai saya bikin Instagram sendiri….

Mengapa nama Loki jauh lebih populer sebagai nama hewan kesayangan dibanding Thor perlu ditelisik lebih lanjut. Bisa jadi jawabannya sesederhana Tom Hiddleston yang lebih menawan ketimbang Chris Hemsworth. Pada dasarnya, nama-nama Hollywood memang populer dijadikan nama si meng. Selain Loki, ada juga Nairobi, Garfield, Simba, Nala, sampai Luke dan Leia. Tapi garis Hollywood ini punya tandingan dari garis Korea, misalnya Jennie, Jimin, Rui, juga Troy. Sementara pada garis Malaysia, ada nama Upin dan Ipin terutama jika kucingnya kembar dua. Lalu masih ada Kuro, Nagi, Shiro, ataupun Luna bagi kucing garis Jejepangan.

Sekalipun nama-nama ini adalah identitas kucing, namun nama tersebut menunjukkan manusia si pemberi nama memang akrab terhadap hiburan populer tersebut. Aksesnya beragam, mulai Netflix sampai Yify. Bisa dipastikan, kucing dengan nama Jennie dekat dengan orang yang mendengarkan lagu Korea sebagaimana kucing bernama Nairobi pastilah majikan dari manusia yang suka menonton sekelompok perampok bank ber-jumpsuit merah dan pakai topeng Dali.

2. Nama tokoh lokal

Nyatanya memang beredar di luar sana kucing-kucing dengan nama seperti Syahrul Gunawan, Luna Maya, sampai Novia Kolopaking. Mohon maaf sebelumnya, namun saat ini kita harus mengakui bahwa nama Diana Pungky rupanya tidak sepopuler Jefri Nichol. Pertanyaan yang lebih penting, pada kucing-kucing di kategori ini, manusia seperti apa yang menyematkan nama Anjasmara kepada kucing? 

Profil yang sering saya temui, biasanya pengguna kategori adalah ibu atau nenek yang suka memberi makan kucing dengan nasi campur pindang atau sisa lauk. Bagi generasi milenial sampai Z, mereka bisa dikenal sebagai emak-emak yang powerful itu. Sepupu ibu saya, yang memberi nama kucing belangnya Anjasmara, menghabiskan harinya dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga ditemani berita gosip di televisi dan tentu tak lupa menonton Ikatan Cinta di malam hari.

3. Nama berdasarkan karakter

Nama Oyen atau Oren adalah contoh paling populer dari kategori ini. Alasannya sangat dan mungkin bagi pemuja nama-nama indah, nama seperti ini dianggap tidak kreatif.

Selain Oren yang dinamai begitu karena warnanya, ada juga Putih atau Utih, Hitam atau Item. Penampakan fisik lain yang kerap jadi nama kucing ialah Gembul atau Ndut karena kadar lemaknya, Ucil karena bentuknya, Kemoceng karena ekornya, atau Belang karena bulunya. Terkadang, karena letak kumis ataupun posisi belang di atas mulut menjadikan nama Hitler atau Jojon pantas bagi si kucing. Atau seperti Bintik, kucing idola Twitter yang terkenal dengan tahi lalat di atas bibirnya.

Karena yang menamai adalah manusia, maka beda budaya, beda pula penamaannya. Meski yang diacu sama. Misal, nama Oren/Oyen lebih banyak dipakai di Indonesia ketimbang Ginger yang sering dipakai pebahasa Inggris. Padahal kucing yang dimaksud sama-sama berbulu jingga kecokelatan.

4. Nama yang muncul begitu saja di kepala

Poppy, Tom, Ken, Sally, Baron, Chiko, sampai Kevin. Nama-nama yang biasa dipakai manusia untuk dirinya sendiri, tanpa merujuk pada simbol apa pun, juga lumrah disematkan pada kucing. Nama-nama di kategori ini bisa kita sebut juga sebagai jenis “nama yang B aja”. Maksudnya, nama ini tidak seribet gubahan Elon Musk untuk anaknya kan, si X Æ A-Xii itu.

Tujuh nama yang saya sebut tadi mudah kita temukan pada kucing-kucing yang berada di rumah singgah hewan telantar. Jumlah kucing yang banyak sampai melebihi kapasitas membuat proses penamaan kucing terjadi secara sederhana. Shelter seperti Violetta Rescue, misalnya, tempat Tom dan Ken idola catizen berada, menamai kucing mereka dengan Lily atau Penny sampai yang sesimpel Putih dan Item.

Bagi orang yang cukup sibuk mengurusi kucing, nama kucing menjadi cara membedakan mana kucing yang sudah divaksin atau mana kucing yang sedang sakit dan perlu dibawa ke dokter, walaupun pada perjalanannya kucing-kucing tadi akhirnya mengambil tempat di hati.

5. Nama intelektual

Jika nama Hollywood atau artis ’90-an menjadi acuan bagi mereka yang terbiasa menonton, acuan bagi mereka yang terbiasa membaca buku adalah nama intelektual, seperti Trotsky, Foucault, Semaun, Leo Tolstoy, atau Māo. Saya bahkan kenal seseorang yang menamai kucingnya Logos dan tidak mengenal siapa itu Adam Driver. Padahal si kucing hitam Logos ini adolesen berkalung merah yang kerjanya marah-marah.

Iklan

Apakah kucing yang bernama Trotsky itu benar-benar seekor Marxis ortodoks jelas pertanyaan yang terlalu halu. Nama itu toh diberikan oleh manusia dan akhirnya menjadi refleksi dari bagaimana dunia manusia yang bersangkutan. Terkadang sekalipun nama yang diberikan cukup berat, acuan itu hadir begitu saja tanpa rasionalisasi yang jelas.

Misal ketika saya menamai dua kucing saya Kunto dan Wijoyo, itu bukan karena mereka berdua adalah kucing pegiat sejarah dan sastra (yaiyalah!). Nama itu muncul begitu saja ketika melihat wajah si kucing. Apalagi seiring berjalannya waktu, nama itu menjadi tidak relevan karena sudah bergeser menjadi Kuni dan Joyboy. 

6. Tanpa nama

“Dia kami bebaskan dari beban esensial sebuah nama supaya dia bisa bebas menjadi dirinya,” ujar salah seorang filsuf… enthusiast, haha, ketika saya tanya siapa gerangan nama kucing yang sedang tidur di kursi rumahnya.

Benarkah nama adalah hal esensial bagi kucing sehingga dapat mengekang kehendak bebasnya? Sadar dan tahukah kucing akan nama yang diberikan kepadanya? Sudahlah, terlalu panjang nantinya tulisan ini.

Derrida bisa jadi juga tak menamai kucingnya yang menjadi inspirasi The Animal That Therefore I Am itu. Namun, filsuf cyborg yang mendedikasikan pemikirannya pada relasionalitas manusia dan bukan-manusia Donna Haraway menamai anjingnya Cayenne Pepper. Sementara Foucault menamai kucing hitamnya dengan nama Insanity, yang tentunya menggambarkan pergumulannya pada sejarah kegilaan.

Menurut refleksi saya, ketidakbernamaan kucing pada dasarnya adalah bentuk relasionalitas manusia dan kucing pula.

7. Muezza

Bisa dipastikan, mereka yang memberi kucing mereka nama Muezza adalah bagian dari umat yang mencintai Rasulullah. Kisah tentang Muezza, kucing anggora putih bermata heterokromatik yang sering dipangku Nabi Muhammad dan menyahut ketika mendengar suara azan, banyak didengar dan diulang oleh mereka yang berada dalam irisan pencinta kucing dan pengikut Nabi.

Pada nama ini ada harapan si pemberi nama yang ingin menjadi semirip mungkin dengan tindak-tanduk Baginda Rasul. Terkadang, jika punya modal, usaha itu diikuti dengan pemilihan kucing peliharaan yang fisiknya memang mirip Muezza original. Pada nama ini sekaligus mengakhiri tulisan ini, saya doakan semoga upaya meneladani Nabi tidak terbatas pada tanda-tanda fisik dan penamaan kucing semata, namun juga mencontoh bagaimana hubungan antarmakhluk tersebut terjadi. Haruskah manusia tropis di mana banyak kucing domestik bertebaran malah membeli kucing dari Turki supaya mirip dengan Muezza? Itu salah satu pertanyaan yang perlu dijawab terlebih dahulu.

Dari penamaan Muezza sampai bagaimana si kucing hadir dalam kehidupan adalah cerminan diri si manusia yang memberi nama. Muezza dan riwayat yang menyertainya, sampai pada Oyen dan Loki, atau Cakwe dan Lenin, adalah jalinan saling silang antara manusia dan kucing yang telah terbentuk begitu lama.

BACA JUGA Dilema Melihara Kucing Liar: Bikin Iba, tapi Suka Ngeselin dan esai-esai S.A. Rosada lainnya.

 

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2021 oleh

Tags: Abu Hurairahhewanhewan peliharaankucingnabi muhammadnama kucing
S. A. Rosada

S. A. Rosada

Pekerja arsitektur sekaligus budak kucing.

Artikel Terkait

Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama.MOJOK.CO
Sosial

Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama

21 September 2024
Jika Bukan karena Guru, Saya Tak Kenal Tuhan MOJOK.CO
Esai

Jika Bukan karena Guru, Saya Tak Kenal Tuhan

26 November 2023
Pakar UGM Jelaskan, Mengapa Hewan Mati Tidak Boleh Disembelih
Kilas

Pakar UGM Jelaskan, Mengapa Hewan Mati Tidak Boleh Disembelih

8 Juli 2023
Fatimah az-Zahra, Putri Nabi Muhammad, Adalah Sejatinya Wonder Woman MOJOK
Esai

Fatimah az-Zahra, Putri Nabi Muhammad, Adalah Sejatinya Wonder Woman

26 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.