Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kolom

Usulan Netizen Agar Luhut Panjaitan Ditunjuk Sebagai Gubernur DKI Ad Interim Tidak Lahir dari Ruang Hampa

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
1 Desember 2020
A A
pandora papers luhut panjaitan
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kabar yang tidak terlalu mengejutkan datang dari ibukota. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkonfirmasi positif Covid-19. Saya sebut tidak terlalu mengejutkan karena sebelumnya, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria lebih dulu positif pada 29 November 2020 lalu. Bahkan kabar terbaru menyebutkan bahwa Anies Baswedan tertular Covid-19 dari Riza Patria. Sungguh, Pak Wakil Gubernur ini telah sukses menyebarkan hal-hal yang positif.

Setelah Anies resmi positif Covid-19, praktis, kepemimpinan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta agak terganggu. Maklum saja, baik gubernur dan wakilnya sama-sama positif. Tentu lahir kelimbungan tersendiri.

Dalam kondisi yang demikian, muncul wacana yang dilontarkan oleh netizen agar Jokowi menunjuk pelaksana tugas untuk menggantikan sementara tugas Anies Baswedan. Dan dari sekian nama yang diusulkan oleh netizen, nama yang paling kencang disuarakan tentu saja adalah Luhut Binsar Panjaitan.

Munculnya nama Luhut Panjaitan memang tidak lahir dari ruang hampa. Ia lahir dari endapan-endapan pengalaman dan konsistensi. Luhut selama ini memang kadung dikenal sebagai tokoh spesialis ad interim alias pelaksana tugas.

Bayangkan, walau sudah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, salah satu kementerian tersibuk di Indonesia saat ini, namun Luhut tetap diberi kesempatan untuk dua kali menjabat sebagai Menteri di dua kementerian lainnya sebagai pelaksana tugas. Pertama sebagai pelaksana tugas Menteri Perhubungan periode 14 Maret 2020 – 6 Mei 2020. Kedua sebagai pelaksana tugas Menteri Kelautan dan Perikanan sejak tanggal 25 November 2020 pasca-ditetapkannya Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus suap ekspor benih lobster.

Per saat ini, Luhut tercatat sudah pernah (dan beberapa masih) menjabat sebagai pemimpin tertinggi di enam kementerian (atau setara kementerian) yang berbeda.

Dari sini saja sudah terlihat betapa Luhut memang sosok yang sangat mrantasi. Dari hukum, politik, investasi, keamanan, transportasi, sampai urusan ikan-ikanan. Semuanya bisa ia handle.

Itu pula pertimbangan utama netizen memilih Luhut sebagai alternatif pengganti Anies.

Walaupun terkesan guyon belaka, namun pemilihan Luhut sebagai nama alternatif oleh netizen untuk menggantikan sementara tugas Anies Baswedan sejatinya menyimpan sebuah pesan penting.

Saya menduga, hal tersebut memang sudah didesain oleh Luhut. Luhut sejatinya bisa saja menolak permintaan Jokowi yang memintanya untuk menjadi pelaksana tugas Menteri Perhubungan dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Namun ia memang sengaja menerimanya.

Keputusan Luhut menerima tawaran tersebut saya duga merupakan sebuah taktik untuk memasyarakatkan pentingnya sebuah sistem dalam struktur organisasi pemerintah.

Luhut ingin memberikan pesan, bahwa sebuah organisasi pemerintahan, tak peduli siapa pun pemimpinnya, akan tetap bisa berjalan asalkan mereka sudah punya sistem yang baik dan teratur. Selayaknya Bayern Munchen saat ini yang mau bergonta-ganti pelatih berapa kali pun, ia masih akan tetap menjadi sebuah tim yang hebat dan kuat karena sistem taktikal dan pelatihannya sudah berjalan dengan sangat baik.

Nah, melalui proses seperti itulah, Luhut, yang sudah membuktikan bahwa ia bisa menjabat di banyak tempat, baik berstatus sebagai pemimpin asli maupun sebagai pelaksana tugas, ingin mengajak kepada segenap organisasi pemerintahan untuk lebih fokus mengutamakan sistem alih-alih siapa yang memimpin.

Apa yang sedang ditempuh oleh Luhut tentu merupakan sebuah jalan yang panjang. Enam jabatan yang sudah pernah (dan masih) ia jabat saat ini tentu belum cukup menjadi contoh yang representatif.

Iklan

Luhut masih perlu menjabat di banyak organisasi pemerintahan lainnya. Bukan hanya di tingkat kementerian, namun juga di tingkat bawah.

Dengan kecenderungan ini, saya menduga bahwa bukan tak mungkin jika di masa depan, semua jabatan struktural dari kementerian sampai jabatan rukun tetangga bisa diserahkan sementara kepada Luhut.

Jangan heran jika suatu saat, Anda mengurus akta lahir anak Anda dan ada tanda tangan Luhut di akta kelahiran anak Anda sebab Luhut kebetulan sedang jadi pelaksana tugas kepala Dukcapil di kota Anda.

Atau jangan heran pula kalau suatu saat Anda menonton pertunjukkan dangdut di lapangan Klidon, mendadak sang biduan menyambut Pak Luhut sebab ia kebetulan sedang menjabat sebagai pelaksana tugas Kapolsek Ngaglik.

“Tembang yang berikut ini, spesial saya persembahkan buat Pak Kapolsek Ngaglik, Pak Luhut Panjaitan. Selamat menikmati.”

Tepat saat itulah, kita harus menaruh hormat yang setinggi-tingginya kepada Pak Luhut Binsar Panjaitan.

Saat itulah kita benar-benar sadar, bahwa Luhut-lah peletak dasar kekuatan pemerintahan kita. Dialah trias politika kita: Luhut, Binsar, dan Panjaitan.

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2020 oleh

Tags: ad interimAnies BaswedanLuhut Binsar PanjaitanLuhut Panjaitanpelaksana tugas
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Latah Gara-Gara Konser Taylor Swift di Singapura, Kenapa Indonesia Kaget?
Video

Latah Gara-Gara Konser Taylor Swift di Singapura, Kenapa Indonesia Kaget?

26 Maret 2024
Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap MOJOK.CO
Aktual

Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap

8 Januari 2024
Anies Baswedan.MOJOK.CO
Aktual

Teka-teki Kematian Harun Al-Rasyid yang Jadi Sorotan Anies Baswedan saat Debat Capres

12 Desember 2023
Debat Capres 2024 11 Panelis dari UIN, UGM, dan Universitas Terkemuka Lainnya Siap Uji Ketangkasan Capres
Politik

Debat Capres 2024: 11 Panelis dari UIN, UGM, dan Universitas Terkemuka Lainnya Siap Uji Ketangkasan Capres

12 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.