Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kolom

Kolom: Gerak Relatif

Hasanudin Abdurakhman oleh Hasanudin Abdurakhman
19 Februari 2020
A A
Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO

Ilustrasi Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mungkin Anda pernah mengalami hal ini. Anda berada dalam mobil, duduk di kursi sopir, dan melihat ke luar. Di kiri dan kanan Anda ada mobil lain. Tiba-tiba Anda merasa bahwa mobil Anda sedang bergerak maju perlahan. Anda panik, dan menginjak rem. Tapi mobil Anda tetap maju. Sejenak kemudian Anda menyadari bahwa mobil Anda tidak maju. Yang sedang terjadi adalah, mobil di sebelah Anda sedang mundur. Anda melihatnya, dan merasa seolah-olah mobil Anda sedang bergerak maju.

Apakah itu ilusi? Bukan. Itu kejadian nyata. Tapi mobil Anda tidak bergerak. Nah, itu dia. Dalam ilmu fisika definisi “bergerak” itu tidak sederhana. Apa yang kita sebut bergerak? Sesuatu bisa disebut bergerak kalau terjadi perubahan jarak, antara pengamat dengan benda. Kalau jaraknya bertambah, kita sebut menjauh, kalau jaraknya berkurang, kita sebut mendekat.

Dari definisi itu kita merumuskan definisi kecepatan. Kecepatan adalah perubahan jarak dalam satu satuan waktu. Kalau sebuah benda menjauhi kita sejauh 2 meter dalam waktu 1 detik, maka kita katakan bahwa kecepatannya 2 meter per detik. Kecepatan itu bisa pula kita nyatakan dalam satuan lain, menjadi 7,2 km per jam.

Kalau Anda bersama istri sedang duduk dalam mobil yang Anda kendarai, apakah Anda sedang bergerak? Menurut istri Anda, Anda tidak bergerak, karena jarak antara Anda dengan dia tidak berubah. Tentu saja bagi orang yang berada di luar mobil itu Anda dan istri sedang bergerak dengan kecepatan sama dengan kecepatan mobil.

Inilah yang disebut dengan gerak relatif. Sesuatu disebut bergerak kalau terjadi perubahan jarak tadi. Kalau tidak, maka kita sebut tidak bergerak, atau diam. Konsekuensinya, kalau bergerak adalah sesuatu yang relatif, maka diam pun adalah sesuatu yang relatif.

Kita kembali ke cerita mobil di sebelah mobil Anda tadi. Yang Anda alami tadi bukan ilusi. Anda bisa mengatakan bahwa mobil di sebelah Anda tidak bergerak, justru mobil Anda yang bergerak. Sebaliknya, saat melaju di jalan raya, Anda lihat tiang-tiang listrik di pinggir jalan berlari mendatangi Anda dari arah depan, kemudian menjauh setelah berpapasan dengan Anda. Dalam hal itu pun tidak salah kalau Anda katakan bahwa tiang-tiang listrik itu yang berjalan.

Dalam fisika dikatakan bahwa tidak ada pengamat yang diam absolut. Anda mungkin keberatan kalau dikatakan bahwa tiang-tiang listrik tadi berlari. Bagi Anda tiang listrik itu diam, mobil Andalah yang berlari. Itu sebenarnya tidak berdasar pada hukum fisika, itu berdasar persepsi yang ada di otak Anda.

Persepsi dan hukum fisika berbeda. Selama ribuan tahun orang menganggap matahari bergerak dari arah timur ke arah barat, lalu menghilang. Besok matahari muncul lagi di sebelah timur. Karena pengamatan itu orang menganggap Bumi adalah pusat alam semesta, dan benda-benda lain bergerak di sekelilingnya. Baru belakangan orang tahu bahwa Bumi sebenarnya berputar pada porosnya sehingga matahari tampak seperti berjalan.

Bahkan kemudian orang tahu lebih detail lagi. Bumi ternyata juga mengelilingi matahari bersama planet-planet lain. Kecepatan Bumi mengelilingi matahari adalah sekitar 30 km per detik atau 108.000 km per jam! Apakah matahari itu diam? Tidak. Matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 792.000 km per jam. Tentu saja Bumi juga bergerak dengan kecepatan yang sama pula.

Bisakah Anda bayangkan? Kecepatan sebuah pesawat komersial adalah sekitar 1.000 km per jam. Bumi kita ini sebenarnya sedang bergerak 792 kali kecepatan pesawat tadi. Tapi kenapa kita tidak merasakannya? Sama, saat kita berada di pesawat kita tidak merasakan juga, bukan? Kenapa? Karena kita tidak merasakan terjadinya perubahan jarak. Kita baru bisa merasakan bahwa pesawat yang kita tumpangi bergerak kalau kita melihat ke luar.

Dalam keseharian kita melihat Bumi ini diam. Faktanya, Bumi sedang bergerak bersama matahari dan planet-planet lain. Kalau kita bisa melihat tata surya kita dari jauh, kita akan melihatnya berupa matahari yang yang terbang, dikelilingi oleh planet-planet yang terbang besama matahari sambil berputar mengitarinya. Ini mungkin gambaran yang jarang dibayangkan orang. Orang lebih sering membayangkan matahari diam di suatu tempat, dan planet-planet beredar mengitarinya. Kedua pandangan itu sama-sama benar, karena relativitas tadi. Semua serbarelatif belaka.

Kembali ke soal mobil dan tiang listrik, atau mobil Anda dengan mobil di sebelah Anda tadi, Anda bisa menganggap Anda yang bergerak, atau benda-benda lainlah yang bergerak. Keduanya benar secara fisika. Lho, tapi kan….. Tidak ada tapi-tapian. Hampir seluruh hukum fisika yang terjadi di atas muka Bumi dihitung dengan anggapan bahwa Bumi ini diam. Ketika orang membuat bangunan, memakai hukum fisika tentu saja, semua hukum mekanika yang ia rumuskan dengan asumsi: Bumi ini tidak bergerak. Padahal Bumi ini bergerak.

Kenapa bisa begitu? Sederhananya, Anda bisa main pingpong dalam sebuah truk besar yang sedang parkir, dan Anda juga bisa melakukan hal yang sama dalam sebuah truk yang sedang melaju dengan kecepatan berapa pun, selama kecepatannya tidak berubah. Mungkin sulit bagi Anda untuk menerima kenyataan itu, karena ada distorsi berupa jalan yang tidak mulus, atau berubahnya kecepatan truk. Tapi faktanya begitulah adanya. Dalam rumusan fisika, hukum-hukum fisika berlaku sama dalam kerangka acuan mana pun.

Kalau Anda keberatan dengan pernyataan-pernyataan tadi, tidak usah khawatir. Bahkan Isaac Newton dulu keberatan dengan ketiadaan kerangka acuan yang diam secara absolut itu. Newton tadinya mengira ada kerangka acuan yang diam absolut sehingga hukum-hukum fisika bisa dirumuskan dengan memakai kerangka acuan itu. Tapi kerangka acuan itu tidak ada. Keberatan Newton tadi adalah hasil persepsi dia, bukan hukum fisika.

Iklan

Jadi, apa itu bergerak? Bergerak adalah kalau terjadi perubahan jarak antara pengamat dan benda yang diamati. Kalau tidak ada perubahan jarak, benda yang diamati itu diam. Bumi ini kita anggap diam, dan hukum-hukum fisika di atas Bumi bisa dihitung dengan menganggap Bumi ini diam karena semua benda yang ada di Bumi ini bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan gerak Bumi.

BACA JUGA Lubang Hitam yang Bukan Lubang dan esai-esai sains Hasanudin Abdurakhman lainnya di TEMAN SEKELAS.

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2020 oleh

Tags: einsteinFisikagerak relatifrelativitasteman sekelasTeman Sekelas
Hasanudin Abdurakhman

Hasanudin Abdurakhman

Artikel Terkait

Pojokan

Panduan Memahami Obrolan Sabrang Mowo Damar Panuluh di PutCast Mojok

6 April 2021
Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO
Kolom

Kolom: Gerak Dua Dimensi

28 Juni 2020
Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO
Kolom

Kolom: Gerak Jatuh dengan Gesekan

21 Juni 2020
Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO
Kolom

Kolom: Gerak Jatuh Bebas

14 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.