Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kolom

Jurassic Park “Komodo” di Pulau Rinca adalah Bukti Indonesia Serius dalam Perkara Teknologi

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
27 Oktober 2020
A A
Komodo
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Usaha pemerintah Indonesia dalam membangun sarana dan prasarana pendukung pariwisata ala-ala Jurassic Park di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo mendapatkan perlawanan yang sengit dari berbagai pihak. Program pembangunan yang diproyeksikan menjadi bagian dari program wisata premium tersebut dianggap bakal membahayakan dan mengancam ekosistem habitat komodo di sana.

Aksi penolakan terhadap proyek di Pulau Rinca pun digalang. Foto seekor komodo berhadapan dengan truk yang sedang mengangkut material pun langsung viral setengah mampus dan menjadi salah satu materi visual yang cukup berhasil mengamplifikasi gerakan penolakan proyek tersebut.

Pemerintah sendiri berdalih bahwa proyek tersebut dibangun dengan perencanaan yang penuh pertimbangan terhadap aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pemerintah juga mengaku bahwa pembangunan “Jurassic Park” di Pulau Rinca tersebut sekaligus menjadi bagian dari usaha konservasi terpadu komodo di sana. Hal itu dibuktikan dengan cetak biru pembangunan gedung riset yang diperuntukkan untuk para peneliti.

Walaupun mendapat penolakan yang masif, namun, selayaknya banyak proyek pemerintah, pembangunan Jurassic Park Rinca tersebut tetap berjalan.

Sebagai rakyat yang selalu berbaik sangka pada pemerintah, tentu saja saya meyakini bahwa pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca tersebut bukan untuk menggusur masyarakat apalagi mengganggu ekosistem komodo di sana seperti yang banyak dituduhkan. Saya meyakini bahwa pembangunan proyek Jurassic Park di Pulau Rinca tersebut sejatinya merupakan usaha pemerintah Indonesia untuk membuktikan bahwa Indonesia sedang sangat serius untuk menjadi negara yang terdepan dalam urusan teknologi.

Ingat, selama ini, Indonesia selalu diremehkan dalam urusan teknologi. Tak terhitung berapa komentar dengan template “Negara lain sudah bisa… (isi sendiri), Indonesia masih sibuk… (isi sendiri).”

Karena itulah, rencana pembangunan Jurassic Park yang lengkap dengan pusat riset dan penelitian di Pulau Rinca menjadi titik pijak upaya pemerintah untuk merangsek sebagai salah satu negara yang terdepan dalam urusan riset.

Ini serius. Pemerintah tampaknya memang tengah mempersiapkan Nusa Tenggara Timur sebagai daerah rintisan teknologi. Jurassic Park di Pulau Rinca tentu bukan yang pertama. Sebelumnya, berdirinya Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur telah memicu Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) untuk merancang program exoplanet yang bertujuan untuk mencari tempat layak huni di luar bumi. Tak hanya itu, program exoplanet tersebut juga bertujuan untuk mencari kehidupan makhluk lain atau alien di tata surya.

Tentu saja itu adalah program yang sangat luar biasa. Selama ini, persaingan yang berkaitan dengan antariksa hampir selalu beririsan dengan negara-negara seperti Amerika, Cina, Rusia, dan negara-negara maju lainnya. Tak pernah terbayangkan bahwa Indonesia pada akhirnya akan ikut serta dalam kompetisi tersebut.

Berkaca dari hal itulah, siapa tahu, dari pusat penelitian komodo di Pulau Rinca tersebut, kelak akan lahir penemuan-penemuan biologi yang menggemparkan dunia. Jangan heran jika kelak akan muncul spesies-spesies lama yang kemudian hidup lagi selayaknya kelahiran dinosaurus-dinosaurus di film “Jurassic Park” yang kesohor itu.

Indonesia punya kesempatan untuk dikenal sebagai salah satu negara terdepan dalam dunia rekayasa genetik.

Selama ini, fenomena-fenomena unik terkait dunia genetika di Indonesia hanya sebatas pada lirik lagu, misal buah semangka berdaun sirih dalam lagu “Aku begini engkau begitu”-nya Rinto Harahap atau bibit padi berbuah rumput dalam lagu “Suket Teki”-nya Didi Kempot. Belum sampai pada tahap kenyataan.

Nah, hadirnya pusat penelitian komodo yang menjadi bagian dari Jurassic Park di Pulau Rinca yang sedang dibangun sekarang ini bakal menjadi tonggak untuk mewujudkan produk-produk rekayasa genetik yang bukan hanya berupa lirik lagu, melainkan dalam bentuk yang sebenarnya.

Sejarah akan mencatat, bahwa di masa depan, serangan makhluk-makhluk imajiner seperti Godzilla atau Kaiju bakal selalu diidentikkan dengan kota-kota di Indonesia seperti Mataram dan Kupang, bukan lagi Manhattan atau Washington.

Iklan

Masyarakat sudah seharusnya mendukung megaproyek di Pulau Rinca itu, bukan malah menolaknya. Ingat, ini semata demi harga diri bangsa Indonesia.

Sudah saatnya bagi Indonesia untuk tampil menjadi ujung tombak penelitian makhluk purba, sebab Indonesia memang punya potensi yang besar dalam hal itu.

Salah satu bukti nyatanya adalah Indonesia saat ini menjadi satu-satunya negara yang punya spesies makhluk purba luar biasa. Spesies omnivora ini sangat spesial, sebab selain bersifat endemik, spesies ini juga punya naluri untuk tidak mau peduli dengan pendapat sesama spesiesnya meskipun diprotes terus-menerus.

Spesies tersebut, sesuai dengan sifatnya, punya nama latin Oraurus parlementis.

BACA JUGA Komodo Nggak Bisa Milih yang Terbaik tapi Bisa Memilih yang Terburuk Berkuasa dan artikel Agus Mulyadi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2020 oleh

Tags: komodopulau rincaSotar Satir
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

tiket masuk Pulau Komodo ditunda kenaikannya.
Ekonomi

Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Ditunda hingga Awal Tahun Depan

8 Agustus 2022
tarif pulau komodo mojok.co
Ekonomi

Tarif Pulau Komodo Naik Jadi Rp3,75 Juta, Pelaku Wisata Mogok Kerja

1 Agustus 2022
jokowi
Kolom

Perintah Jokowi Memang Sebaiknya Tidak Selalu Dituruti oleh Anak Buahnya

27 Agustus 2021
stiker
Kolom

Penempelan Stiker pada Rumah Warga yang Belum Divaksin Adalah Langkah yang Brilian dan Harus Diapresiasi

13 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.