Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Khotbah

Teriak-teriak Kembali ke Sunah Nabi, tapi Akhlak Nabi-nya Malah Ketinggalan Lagi

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
19 Februari 2021
A A
Teriak-teriak Kembali ke Sunah Nabi, tapi Akhlak Nabi-nya Malah Ketinggalan Lagi

Teriak-teriak Kembali ke Sunah Nabi, tapi Akhlak Nabi-nya Malah Ketinggalan Lagi

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Seorang pemuka agama yang beda pandangan dengan Gus Mut wafat. Mas Is bersuka cita, sambil ceramah soal akhlak Nabi.

“Alhamdulillah, Gus,” kata Mas Is sambil menunjukkan sebuah kabar duka di layar hapenya, “Ini, Gus, pentolan aliran sesat akhirnya dipanggil sama Yang Maha Kuasa. Syukur deh, pengaruh buruknya nggak lagi bisa menulari anak-anak kita.”

Gus Mut terkejut dengan reaksi Mas Is yang seolah gembira sekali mendengar ada kabar duka.

“Memangnya siapa yang meninggal sih, Is?” tanya Gus Mut.

“Ini lho, baru aja ada kabar dari grup WhatsApp, orang yang dipanggil Ustaz Nuzul ini, pentolan aliran sesat yang dakwahnya provokatif itu akhirnya meninggal dunia,” kata Mas Is cengar-cengir.

“Innalilahi….,” kata Gus Mut refleks.

“Alhamdulillah-nya jangan lupa dong, Gus,” kata Mas Is iseng goda-godain Gus Mut.

“Maksudmu gimana sih, Is? Kok kamu itu bisa-bisanya bahagia di tengah-tengah kabar duka begitu?” tanya Gus Mut.

Mas Is sejujurnya agak terkejut dengan reaksi Gus Mut. Maklum, selama ini Gus Mut terlihat berseberangan dengan dakwah-dakwah Ustaz Nuzul. Mas Is pikir, kabar meninggalnya Ustaz Nuzul akan memudahkan jalan dakwah Gus Mut, tapi di luar dugaan Gus Mut malah terlihat sebel betul sama Mas Is.

“Lah, Gus Mut ini gimana? Bukannya Ustaz Nuzul itu musuh ideologisnya Gus Mut kan?” tanya Mas Is.

“Musuh? Musuh gundulmu!” kata Gus Mut.

“Lah, bukannya selama ini Gus Mut selalu berseberangan dengan Ustaz Nuzul. Baik soal tafsir dan segala macem. Nggak ada itu Gus Mut mendukung pendapat Ustaz Nuzul, bahkan sebaliknya juga begitu. Apa aja pendapat Gus Mut selalu aja dibantahin sama Ustaz Nuzul di jamaahnya sendiri,” kata Mas Is.

“Nama beda pendapat soal tafsir itu biasa, Mas Is. Tapi jangan terus dianggap aku ini bermusuhan sama Ustaz Nurul. Sebagai seorang pemuka agama, pendakwah, ya beliau itu tetap aku hormati,” kata Gus Mut.

“Ta, tapi, Gus…” kata Mas Is agak terkejut.

Iklan

“Justru reaksimu itu yang mengkhawatirkan menurutku, Mas Is. Kok bisa-bisanya ada sesama muslim meninggal malah mengucap syukur, bukannya berduka,” kata Gus Mut.

“Lah tapi kan si Ustaz Nurul itu tukang memecah belah umat, Gus. Ceramah-ceramahnya aja provokatif begitu. Siapa-siapa dibilang munafik, dibilang kafir, sedikit-sedikit haram, apa dikit langsung neraka. Ya wajar dong kalau saya nggak suka,” kata Mas Is.

Gus Mut cuma menghela nafas. Mas Is ternyata masih lanjut.

“Sebagai seorang ustaz, penceramah, ya berikan contoh santun dong, tiru dong akhlak Nabi. Bukan kok dikit-dikit balik ke sunah Nabi tapi ‘akhlak nabi’-nya ketinggalan,” kata Mas Is lagi.

Gus Mut tertawa mendengar celetukan Mas Is.

“Kok ketawa sih, Gus?” tanya Mas Is.

“Kamu itu aneh,” kata Gus Mut.

Mas Is heran.

“Aneh? Aneh apanya, Gus?” tanya Mas Is.

“Kamu itu koar-koar agar Ustaz Nuzul mencontoh akhlak Nabi, tapi kamu sendiri sama aja. Teriak-teriak agar meniru akhlak Nabi, tapi kelakuanmu aja begitu,” kata Gus Mut.

“Begitu gimana, Gus? Wajar dong kalau saya nggak suka sama orang yang jauh-jauh sama akhlak Nabi,” kata Mas Is.

“Ya nggak wajar dong kalau kelakuanmu begitu,” kata Gus Mut.

“Begitu yang mana sih, Gus?” tanya Mas Is.

“Ya begitu. Ada saudara sesama muslim kok bisa-bisanya bersuka cita, hanya mentang-mentang semasa hidupnya berbeda pandangan. Padahal ada riwayat bagaimana Nabi pernah berdiri dalam rangka memberi penghormatan kepada seorang jenazah Yahudi,” kata Gus Mut.

“Yahudi? Yahudi yang memusuhi Nabi?” tanya Mas Is tak percaya.

“Iya. Bahkan para sahabat sempat mempertanyakan penghormatan Nabi itu. ‘Itu jenazah Yahudi,’ kata para sahabat waktu itu,” terang Gus Mut.

“Lalu Nabi Muhammad balas apa?” tanya Mas Is.

“Kata Nabi, ‘Bukankah dia juga manusia?’….”

Mas Is terdiam mendengar itu.

“Nabi saja terhadap orang Yahudi menghormati dan berduka atas kematian orang lain. Ini kamu, yang teriak-teriak akhak Nabi kok bisa-bisa bersuka cita atas kematian orang lain. Sudah begitu yang meninggal ini saudara seiman lagi,” kata Gus Mut.

Mas Is semakin terdiam, semakin tenggelam, lalu cuma garuk-garuk kepala cengengesan.

BACA JUGA Ulama yang Gagal Mengubah Dunia dan kisah Gus Mut lainnya.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2021 oleh

Tags: akhlak nabiKhotbahnabi muhammadriwayat
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama.MOJOK.CO
Sosial

Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama

21 September 2024
Jika Bukan karena Guru, Saya Tak Kenal Tuhan MOJOK.CO
Esai

Jika Bukan karena Guru, Saya Tak Kenal Tuhan

26 November 2023
Fatimah az-Zahra, Putri Nabi Muhammad, Adalah Sejatinya Wonder Woman MOJOK
Esai

Fatimah az-Zahra, Putri Nabi Muhammad, Adalah Sejatinya Wonder Woman

26 Desember 2022
Habib Husein Jafar Teori Dakwah MOJOK.CO
Esai

Tutorial Dakwah untuk Umat Muslim yang Memadati Ruang Digital

9 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.