Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Jokowi Bisa Kalah, Selisih dengan Prabowo Kini 11 Persen

Puthut EA oleh Puthut EA
20 Maret 2019
A A
KPAI

KPAI

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Masih mempertahankan kampanye gaya lama, menyerang personal, menyerang kaum golput, hingga anggapan memanfaatkan fasilitas negara, Jokowi bisa kalah dari Prabowo.

Sejak semalam, ponsel saya “tang tung tang tung” melulu. Di Arab Saudi, waktu memang terpaut empat jam dengan di Indonesia. Jadi di Indonesia, mungkin banyak teman saya yang baru saja membaca hasil survei Litbang Kompas.

Banyak kawan meminta saya “mempertanggungjawabkan” perkataan saya sekira dua minggu lalu. Saat itu, di sebuah acara diskusi situasi politik Indonesia mutakhir, saya memprediksi pada awal bulan Maret, selisih suara Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandi hanya tinggal terpaut 12 persen.

Dan, Litbang Kompas, merilis hasil survei mutakhir mereka yang menyatakan hal serupa. Persisnya, selisih elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandi sebesar 11,8 persen.

Berbagai pesan yang masuk di ponsel saya kebanyakan bertanya dua hal: bagaimana saya bisa menganalisis yang hampir sama dengan survei Litbang Kompas? Mengingat, Litbang Kompas salah satu lembaga yang kredibel. Kedua, bagaimana kira-kira dengan perkiraan hasil akhir kompetisi ini?

Sebetulnya nyaris tidak ada yang mengagetkan dalam hasil survei Litbang Kompas. Jamak terjadi, suara paslon yang mencoba menantang petahana pasti akan mengalami kenaikan cukup kuat dan makin kuat menjelang hari H pencoblosan. Terlebih, Prabowo sudah pernah berlaga dalam dua kali pilpres sebelumnya, plus memimpin sebuah partai. Dia tahu persis caranya melewati kompetisi langsung semacam ini.

Hanya saja yang mengagetkan, jujur saja termasuk saya, suara Jokowi bisa turun 3,4 persen. Bagi Anda yang belajar atau pelaku politik elektoral, ini angka yang sangat besar. Inkamben biasanya naik pelan menjelang hari H, atau stagnan. Jadi ini yang justru harus diperhatikan oleh timses Jokowi. Apalagi jika memperhatikan angka undecided voter yang masih cukup tinggi yakni 14,7 persen.

Dengan begitu, hampir bisa dipastikan penurunan suara Jokowi-Ma’ruf yang berimbas pada mendekatnya jarak Prabowo-Sandi adalah murni dari persoalan luputnya strategi pemenangan timses Jokowi-Ma’ruf.

Hal lain yang perlu diperhatikan bagi timses Jokowi-Ma’ruf adalah pasangan Prabowo-Sandi memenangi suara generasi Z dengan selisih hampir lima persen. Sementara itu, pada suara milenial muda dan milenia matang, Jokowi-Ma’ruf masih unggul. Namun, melihat besarnya pemilih milenial muda dan matang yang memilih pasangan 02, pasangan 01 perlu waspada.

Kita semua tahu bahwa generasi Z dan milenial, baik muda maupun matang, punya sikap otonom dan menguasai peranti digital serta media sosial dengan baik. Itu artinya, jika mereka melakukan aktivitas pemilih aktif, keadaan ini bakal menambah buruk situasi pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Dari sisi ini saja, ada kekeliruan fatal timses Jokowi-Ma’ruf dalam menyigi psikologis pemilih pemula dan pemilih muda. Cara berkampanye model lama masih diteruskan. Termutakhir, cara berkampanye yang menyerang pribadi dan rumah tangga Prabowo, justru menempelak balik Jokowi.

Isu seperti itu sangat tidak disukai oleh generasi Z maupun milenial. Tren medsos saat itu langsung menunjukkan ketidaksukaan massal model kampanye tim medsos Jokowi-Ma’ruf. Dan tentu saja yang kena imbasnya adalah suara pasangan ini.

Berkampanye itu bukan soal apa yang disukai dan yang tidak disukai oleh juru kampanye. Tapi mencoba mengajak dengan isu dan tema yang pas pada suara terbidik. Juru racik kampanye boleh saja tidak suka kopi, tapi di masyarakat yang suka kopi, mereka harus bicara kopi dan mengaitkan pentingnya kopi dengan calon yang didukung. Karena itu, juru racik kampanye mensyaratkan kepala dingin.

Isu lain yang mesti harus ditangkal adalah menyebarnya dengan cepat pasangan Jokowi-Ma’ruf menggunakan fasilitas negara. Dukungan dan konsolidasi gubernur, bupati, dan kepala desa menggunakan dana negara, dianggap sangat buruk. Sebab hal ini bertabrakan dengan citra Jokowi yang selama ini tertanam di masyarakat: sederhana, tidak punya ambisi ekonomi, bersih, dan merakyat.

Iklan

Sementara timses Prabowo-Sandi mampu mendiseminasi dan mengeksploitasi isu ini. Tabrakan antara citra Jokowi dan racikan strategi kampanye timses Prabowo-Sandi menghasilkan kontraksi psikologis di tingkat pendukung Jokowi. Ini hal yang harus segera dibenahi oleh timses Jokowi-Ma’ruf.

Dan lagi-lagi, kelemahan timses Jokowi-Ma’ruf adalah masih menyerang para pendukung golput. Tulisan Franz Magnis-Suseno tentang golput di Kompas, bisa menjadi contoh yang baik bagaimana isu ini direspons oleh golputers. Tulisan Magnis jadi bahan ejekan. Konsepsi penulis yang hampir dianggap filsuf itu, dihajar balik, diejek, dicampakkan, tanpa perlawanan sama sekali.

Sebagian pendukung Jokowi-Ma’ruf mulai menyadari betapa bahaya jika golputers ini diserang. Tapi sebagian lain masih melakukan strategi bodoh ini. Saya sudah mencoba mengingatkan soal ini beberapa bulan lalu. Tapi masih ada yang sadar dan ada yang meneruskan kebodohan hanya karena sikap egoistik.

Para relawan dan anggota timses mestinya berpegang teguh pada azas bahwa yang mereka pertarungkan itu Jokowi-Ma’ruf. Bukan sikap egoistik dan emosi mereka. Karena sikap itu jika hasilnya buruk, yang kena imbasnya adalah Jokowi-Ma’ruf. Dan sudah diperlihatkan dengan nyata pada hasil survei Litbang Kompas ini.

Terakhir, secara teoritis, dengan waktu 28 hari, angka 11,8 persen itu masih jauh dan sulit dikejar. Saya memprediksi jika timses Jokowi-Ma’ruf memperbaiki cara mereka berkampanye dan strategi mereka mendulang suara, pasangan ini akan menang dengan selisih suara delapan persen. Tapi jika timses mereka melakukan kesalahan-kesalahan tolol, yang lebih mengedepankan emosi mereka sendiri dibanding kemenangan Jokowi-Ma’ruf, pasangan ini bisa kalah tipis.

Suara Prabowo-Sandi memang bakal naik terus. Tapi tidak seharusnya Jokowi-Ma’ruf kalah. Kalau kalah, itu murni kesalahan strategi, kekeliruan menerapkan formula kampanye.

Seorang kawan saya yang menjadi timses Jokowi-Ma’ruf pernah menegur keras salah satu juru racik kampanye tim ini karena masih saja mereproduksi cara-cara buruk: “Bodoh boleh, tapi jangan di saat sekarang. Tanggalkan kebodohanmu di rumah!”

Saya kira dia benar.

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2019 oleh

Tags: jokowilitbang kompasPilpres 2019prabowo
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.