MOJOK.CO – Kasus yang menimpa Fanny Soegi, ketidakadilan yang sedang dia alami, bukan sebatas soal uang atau royalti lagu, tapi juga ada relasi kuasa di sana.
“Band2 an kok serakah, nggak keren blas.”
Kalau kalimat ini sampai dan ditujukan kepadamu, dan kalau kamu adalah orang yang dimaksud oleh Fanny Soegi dalam cuitannya itu, sebaiknya kamu malu dan segera muhasabah diri. Segera tobat, minta maaf, tuntaskan tanggung jawabmu yang seharusnya kamu lakukan, dan jangan pernah mendongakkan kepala sambil tetap melenggang di atas panggung menggunakan nama band yang sebenarnya not belong to you.
Tapi apa yang sebenarnya terjadi dengan Fanny Soegi? Jadi begini. Fanny Soegi, kita semua tahu siapa musisi ini. Dia adalah salah satu musisi yang namanya mencuat salah satunya karena lagu “Asmalibrasi” dengan proyek musiknya, Soegi Bornean. Fanny Soegi lalu memutuskan untuk hengkang dari Soegi Bornean pada 2024, menyisakan polemik yang tak kunjung usai hingga sekarang.
Fanny Soegi sudah banyak cerita di berbagai platform terkait alasannya keluar dari band yang termuat namanya itu. Beberapa pemicunya adalah mengenai pendaftaran HAKI dan royalti pencipta lagu.
Lewat obrolannya bersama Soleh Solihun di kanal YouTube Authenticity ID, Fanny Soegi mengungkapkan sesuatu. Dia bilang bahwa nama band Soegi Bornean yang seharusnya terdaftar atas nama tiga orang (tiga personel Soegi Bornean), malah terdaftar atas nama lima orang.
“Mau tahu nggak kenapa lima orang ini yang terdaftar? Jadi kalau kamu keluar dengan nama kamu sendiri (di sini maksudnya adalah Fanny Soegi), kamu mau jadi solois atau mau jadi penulis, kamu harus membayar royalti ke lima orang ini,” ujar Fanny yang juga mengaku saat itu tidak ada pikiran untuk keluar band.
Konon, royalti pencipta lagu viral ini belum dibayar
Selain pendaftaran HAKI, persoalan royalti pencipta lagu juga jadi masalah. Salah satunya lagu “Asmalibrasi”, lagu ciptaan Fanny Soegi dan Dhimas Tirta Franata. Ternyata, urusan hak cipta dan royalti belum sepenuhnya tuntas.
Lewat utas Twitter-nya kemarin, Fanny bilang bahwa pencipta lagu yang viral banget ini ternyata masih ngontrak di Jogja. Bahkan sampai pinjam uang untuk biaya sekolah anaknya, sementara “orang yang nggak berhak” bisa beli mobil dan foya-foya.
Bahkan, ketika Fanny Soegi ingin bersuara tentang hal ini, ada semacam ancaman dari pihak Soegi Bornean. Katanya, di belakang mereka ada orang-orang penting. Satu lagi kejadian yang cukup mengejutkan, Fanny masih “dipaksa” untuk manggung ketika 7 harian ibunya meninggal. Rentetan hal inilah yang membuat Fanny seakan muntab akhir-akhir ini.
Dan seperti yang sudah diduga, pernyataan Fanny Soegi juga sudah disanggah oleh Soegi Bornean. Pihak Soegi Bornean seolah mengatakan bahwa tidak ada yang salah, dan semuanya sudah sesuai kesepakatan. Klasik. Tapi, membaca utas Fanny kemarin, sepertinya tetap ada yang nggak beres di kasus ini.
Baca halaman selanjutnya: Keadilan harus ditegakkan!