Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Di Tengah Api Revolusi, Bung Tomo Sibuk Memburu Loker di BUMN dan Ditolak

Mengikuti teladan baik dari Bung Tomo, pahlawan sejati adalah mereka yang berusaha keras menulis surat lamaran kerja, bangun paling pagi bawa amplop cokelat.

Muhidin M. Dahlan oleh Muhidin M. Dahlan
10 November 2022
A A
Bung Tomo Sibuk Memburu Loker di BUMN dan Ditolak MOJOK.CO

Ilustrasi Bung Tomo Sibuk Memburu Loker di BUMN dan Ditolak. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada keganjilan di sana

Penulis artikel ini menganggap, aksi perburuan loker oleh “Pahlawan Kita” ini menyimpan keganjilan karena “Bung Tomo pernah mengembalikan kedudukannja sebagai Djendral Major, sehingga orang menduga ada udang dibalik permintaan pekerdjaan dari Bung Tomo tsb”.

Nah, dugaan si “Koresponden Kita Sendiri” ini, Bung Tomo mau-maunya menceburkan diri sebagai pegawai, walau rendahan, dicurigai sebagai usaha suci dan heroik dari “Pahlawan Kita” memperbaiki kinerja badan usaha negara, yang sayang sekali tidak disebutkan namanya.

“Tapi keterangan selandjutnja jang kita peroleh mengatakan bahwa permintaan Bung Tomo itu telah ditolak dengan alasan ini dan itu. Ada dugaan, bahwa penolakan itu adalah karena pemimpin2 djawatan jang bersangkutan kuatir terhadap akibat penerimaan Bung Tomo sebagai pegawai dalam kantor dan djawatannja,” tulis “Koresponden Kita Sendiri”.

Apa yang dilakukan Bung Tomo itu, memburu loker di tengah peperangan, khas dan cerminan kita kiwari. Masih ingat “Perang Sarinah” saat polisi melakukan pelumpuhan pelaku teror di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, pada awal tahun 2016 silam?

Berani

Ada dua yang mencolok dan mendapat perhatian. Satu, hestek aneh #kaminaksir mencuat lantaran outfit yang dikenakan polisi-polisi ganteng penyerbu. Polisi yang dipimpin Krishna Murti itu tak ubahnya seperti para bintang film drakor yang sedang berlaga dan menjadi tontonan.

Dua, di tengah dar der dor dan mayat pelaku teror tumbang di jalan, tak jauh dari situ dengan anteng penjual sate sedang “membakar” dagangannya. Dan, ada yang beli. Ramai. “Perang Sarinah” pun tak ubahnya seperti suting film.

Bung Tomo itu, “Pahlawan Kita” ini, ya, seperti penjual sate itu. Mau negara genting, mau Republik di tubir jurang kekalahan perang di meja dan medan tempur, mendapatkan pekerjaan tetap di BUMN menjadi jalan ninja yang mesti didahulukan.

Biarlah perang berkobar asal ketersediaan logistik aman.

Kita kemudian tahu, penolakan atas surat lamaran kerja atau rekes dari Bung Tomo mengantarkannya menjadi politisi. Gagal jadi pegawai rendahan, “Pahlawan Kita” menemukan solusi jitu menepis status jobless: bikin partai dan komentator politik.

Bung Tomo memang begitu. Posisinya selalu beyond. Nggak gampang tertebak. Jadi ikon pertempuran 10 November walau nggak ada di tanggal dan tempat lokasi kejadian, Surabaya.

Saat Republik sedang gawat, dia justru sibuk cari kerja untuk jadi pegawai tetap perusahaan atau jawatan. Pegawai rendahan pun nggak apa asal BUMN.

Tetap semangat wahai pencari kerja

Bagi para pemburu loker, tetap bersemangat. Dengan kobaran Api 10 November, rengkuhlah kerja tetap. Jabatan paling rendah nggak apa, sebagaimana sikap Bung Tomo, yang penting pegawai tetap. Semoga kalian semua, teman-teman saya pemburu kerja yang progresif bisa mendapatkan perusahaan yang pas dan bos yang menyenangkan. 

Mengikuti teladan baik dari Bung Tomo, pahlawan sejati adalah mereka yang berusaha keras menulis surat lamaran kerja, bangun paling pagi bawa amplop cokelat ngantre di loket jawatan demi posisi, demi kerja. Janganlah takut gagal. Mereka yang gagal lalu putus asa sama saja 

Sebagaimana Bung Tomo, gagal melamar kerja berpotensi sukses jadi anggota DPR. Jarak dari 1949 hingga 1955 itu singkat sekali.

Iklan

Memang, ente kadang-kadang ente. Allahu akbar. Itu.

BACA JUGA Tak Ada Bung Tomo di Pertempuran 10 November dan fakta menarik lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Muhidin M. Dahlan

Editor: Yamadipati Seno

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 10 November 2022 oleh

Tags: 10 NovemberBUMNBung Tomohari pahlawanloker
Muhidin M. Dahlan

Muhidin M. Dahlan

Penulis dan kerani partikelir IBOEKOE dan Radio Buku.

Artikel Terkait

Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Nekat resign dari BUMN karena nggak betah kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Nekat Resign dari BUMN karena Lelah Mental di Jakarta, Pilih “Pungut Sampah” di Kampung agar Hidup Lebih Bermakna

10 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO
Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Alasan Soeharto tak layak dapat gelar pahlawan, referensi dari buku Mereka Hilang Tak Kembali. MOJOK.CO
Aktual

Buku “Mereka Hilang Tak Kembali”, Menyegarkan Ingatan bahwa Soeharto Tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan, tapi Harus Diadili

1 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.