Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Di Mata Driver GoCar Lulusan Psikologi, Bekasi Saat Ini Sudah Jauh Lebih Nyaman Dibandingkan Jakarta

Akhmad Yunus Vixroni oleh Akhmad Yunus Vixroni
25 September 2025
A A
Di Mata Driver GoCar Bekasi Lebih Nyaman ketimbang Jakarta MOJOK.CO

Ilustrasi Di Mata Driver GoCar Bekasi Lebih Nyaman ketimbang Jakarta. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Teori kearifan lokal masyarakat urban Bekasi yang santai

​Ini poin utamanya. Karena infrastruktur Bekasi sudah nyaman, kultur warganya pun ikut berubah. Penumpang di Bekasi mayoritas tidak sedang terburu-buru mengejar rapat dewan direksi di lantai 50. Tujuan mereka lebih santai. Misalnya, main ke mall, ke rumah saudara, atau ke salah satu dari ribuan kedai kopi yang tersebar.

Ritme hidup yang lebih tenang ini membuat interaksi di dalam mobil jadi lebih hidup. Sering terjadi saya tidak hanya sekadar menjadi sopir. Saya sering menjadi teman ngobrol, pendengar keluh kesah soal kerjaan, bahkan penasihat soal jalan tikus terbaik. Ada ruang untuk menjadi manusia, bukan sekadar fungsi.

Di Jakarta, semua orang seperti sedang dalam mode bertahan hidup. Di Bekasi, orang-orang sedang dalam mode menikmati hidup di pinggiran kota. 

Tempo yang lebih lambat inilah yang membuka ruang untuk apresiasi. Mereka punya waktu sepersekian detik lebih banyak untuk melihat kita sebagai sesama manusia, lalu dengan ringan hati menekan tombol tip sebagai bentuk ucapan terima kasih yang tulus.

Kesimpulannya, jika dulu tip di Bekasi lahir dari rasa kasihan dan solidaritas di tengah penderitaan bersama, kini lahir dari budaya dan kenyamanan. Ini adalah bentuk etiket sosial masyarakat urban Bekasi yang mapan. Yah, sebuah pengakuan bahwa di kota yang nyaman ini, kita semua adalah bagian dari komunitas yang saling menghargai.

Dan jujur saja, tip Rp10 rupiah yang diberikan tulus oleh penumpang Bekasi setelah kami ngobrol ngalor-ngidul soal film terbaru, rasanya jauh lebih kaya makna daripada pembulatan ongkos tanpa senyum di tengah hiruk pikuk Jakarta. Aspalnya boleh sama-sama hitam, tapi rasanya jauh berbeda.

Menjadi driver GoCar di Jakarta 

​Mungkin pada akhirnya, tesis ini bukan lagi soal Bekasi atau Jakarta. Bukan pula soal nominal yang masuk ke dompet digital. 

Ini tentang sesuatu yang kita semua cari di tengah laju kehidupan yang semakin cepat: sebuah pengakuan kecil bahwa kita ada dan usaha kita terlihat. 

Di Jakarta, saya merasa seperti fungsi, sebuah unit yang menyelesaikan tugas. Di Bekasi, saya lebih sering merasa seperti manusia, seorang pencerita, pendengar, dan bagian dari perjalanan orang lain, walau hanya sebentar.

Karena ternyata, yang paling kita butuhkan di akhir hari bukanlah sekadar upah, tapi rasa bahwa kita dihargai. Dan untuk itu, saya berterima kasih pada kota ini, yang di tengah segala kemajuannya, tidak lupa caranya untuk tetap menjadi manusia.

Penulis: Akhmad Yunus Vixroni

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bekasi, Daerah yang Paling Cocok Ditinggali Dibanding Kota Penyangga Jakarta Lain dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 25 September 2025 oleh

Tags: bekasidriver gocarGocarjakarta
Akhmad Yunus Vixroni

Akhmad Yunus Vixroni

Baru ikut Mojok, semoga jangan terpojok.

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.