Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Catatan 8 Tahun Jokowi Berkuasa: Jokowinomics Ternyata Loyo Belaka

Paradigma pembangunan ekonomi Indonesia bersama platform Jokowinomics nyatanya tidak berubah. Masih sama dengan pemerintahan sebelumnya.

Ronny P. Sasmita oleh Ronny P. Sasmita
14 November 2022
A A
Catatan 8 Tahun Jokowi Berkuasa MOJOK.CO

Ilustrasi Catatan 8 Tahun Jokowi Berkuasa. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selama delapan tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi, dengan Jokowinomics-nya, ternyata tidak memberi dampak signifikan.

Terhitung sejak 20 Oktober 2022 lalu, delapan tahun sudah Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia. Dan sewindu sudah platform Jokowinomics berjibaku dengan segala persoalan ekonomi di negeri ini selepas masa kemepimpinan Presiden SBY. 

Perpaduan agresivitas belanja infrastruktur dengan kebijakan fiskal ekspansif (termasuk ekspansi utang publik) yang digadang-gadang sebagai keyword platform Jokowinomics diharapkan bisa menjadi pembeda dengan pemerintahan sebelumnya. Platform ini juga diharapkan menjadi obat untuk perekonomian nasional yang sudah mulai melandai di penghujung pemerintahan SBY

8 tahun yang biasa saja

Namun, selama delapan tahun pemerintahan Jokowi, menurut hemat saya, ekonomi kita masih berjalan as usual. Belum terlihat perbedaan fundamental dibanding pemerintahan sebelumnya. Jika ada, nampaknya sekadar perbedaan-perbedaan teknis. Pasalnya, di era SBY, bahkan di era Soeharto, infrastruktur tetap menjadi prioritas. Di era Orde Baru, bahkan diberikan diskresi kepada presiden (instruksi presiden) untuk melakukan terobosan pembangunan fisik, terutama di desa-desa. Jika mau dipaksakan perbedaanya, rasanya hanya terletak pada proporsi alokasi anggaran. 

Oleh karena itu, infrastruktur bukan sebuah kebaruan dan bukan pembeda fundamental Jokowi dengan pemerintah sebelumnya. Jadi tak heran, di penghujung pemerintahan SBY, di mana pertumbuhan ekonomi mulai melandai, lalu saat disambung oleh Jokowi, justru tidak terjadi pembalikan arah pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan semakin menurun, lalu stagnan dalam jangka waktu yang lama (zona lima persen). Setidaknya hal itu menjadi pertanda bahwa pemerintahan Jokowi memang belum membawa pembeda signifikan. 

Konsumsi rumah tangga stagnan karena pendapatan juga cenderung stagnan, bahkan pada kuartal-kuartal tertentu menurun. Investasi juga demikian. Investor nampaknya belum berani untuk berharap banyak karena nyatanya raihan pertumbuhan ekonomi memang kurang prospektif untuk melakukan ekspansi investasi. 

Sementara itu, di sisi lain, ekspor berjalan dalam napas serupa. Ekonomi global yang dihantui stagnasi selepas krisis finansial 2008 memang tak banyak menjanjikan peluang kepada Indonesia, selain ekspor bahan mentah dan aneka rupa produk UMKM. Walhasil, pertumbuhan menjadi sangat bergantung kepada belanja pemerintah. Bahkan boleh jadi peningkatan porsi belanja infrastruktur telah menyelamatkan pemerintahan Jokowi dari penurunan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. 

Dengan lain perkataan, secara prinsipil boleh jadi ada benarnya juga tudingan AHY yang menggunakan istilah “gunting pita” tersebut, tapi tentunya dalam makna simbolik. Artinya, bukan proyek di era SBY yang diresmikan oleh Jokowi, tapi memang Jokowi secara prinsipil hanya meneruskan platform ekonomi SBY. Apalagi Menkeunya adalah sosok yang pernah bekerja di era SBY. Jadi secara ideologis, platform fiskalnya tentu tak akan jauh berbeda.

Baca halaman selanjutnya….

Kekhawatiran yang terasa

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 November 2022 oleh

Tags: inflasi indonesiajokowiJokowinomicsresesisbyutang negara
Ronny P. Sasmita

Ronny P. Sasmita

Penikmat Kopi dan Penggemar Berat Billy Joe Amstrong. Analis Senior di Indonesia Strategic and Economic Action Institution.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.