MOJOK.CO – Kebijakan BKN untuk memprioritaskan tenaga K2 ini nggak adil. Sistem ini membuat orang bisa tetap gagal lolos tes ASN meski dapat nilai paling tinggi.
Desember 2024 yang lalu, tepatnya tanggal 17, saya mengikuti tes PPPK tenaga teknis. Awalnya saya tidak berminat. Saya ini merasa tidak cocok menjadi ASN. Dan benar saja, karena pada akhirnya, BKN bikin saya kecewa.
Sejenak kita mundur ke belakang.Â
Lulus SMA, ibu menyuruh saya untuk kuliah keguruan. Niat ibu, ke depannya ingin saya jadi guru ASN (dulu namanya PNS). Bagi banyak orang tua, status pekerjaan ini sangat mulia. Namanya saja abdi negara.
Selain itu, gaji sebagai ASN itu rutin tiap bulan ada. Begitu kira-kira alasan beliau mendorong saya untuk mendaftar. Yakinlah, semua orang tua pasti menginginkan kehidupan yang terbaik bagi anak-anaknya. Duh, saya jadi pengin nangis.Â
Namun sayang, asa ibu tidak gayung bersambut dengan cita-cita saya. Saya tidak ingin menjadi guru, tapi musisi terkenal. Sial! Saya gagal total menjadi musisi terkenal, serta urung pula menjadi guru yang sangat ibu idam-idamkan. Runyam.Â
Sejak awal malas mendaftar ASN
Kita kembali ke cerita awal. Perihal tes menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pada intinya, ini adalah usaha lolos ASN yang berada dalam naungan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Sejak awal, saya memang malas untuk ikut. Pekerjaan menjadi abdi negara terlalu formil buat saya. Namun, ibu dan istri mendorong begitu keras, bahkan kayaknya setengah memaksa. Bahkan yang pada akhirnya mengurus pendaftaran berkas adalah istri saya.Â
Dia mengurus semua berkas untuk tes administrasi PPPK. Jadi saya terima beres saja. Singkat cerita, BKN menyatakan saya lulus administrasi. Langkah selanjutnya adalah tes kompetensi.Â
Selang sekitar 1 bulan pengumuman lulus administrasi, pihak BKN mengumumkan bahwa tes kompetensi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2024. Itu artinya, saya dan semua calon ASN punya waktu kurang lebih 30 hari untuk persiapan.
Karena ini tes perdana, saya mempersiapkan diri sebaik mungkin. Istri sudah memberi dukungan, pengarahan, dan motivasi yang luar biasa. Maka, 1 bulan penuh saya belajar tentang soal kompetensi teknis, manajerial, sosiokultural, dan wawancara.Â
Baca halaman selanjutnya: Gagal karena tidak menjadi prioritas, meski dapat nilai tertinggi.