MOJOK.CO – Kalian jangan salah paham. Binomo bukan judi. Masak Binomo disamain dengan cliwik (permainan dadu), judi bola, rolet, poker. Enggaklah, itu beda jauh.
Jadi binomo itu apa? Yang jelas, bukan investasi. Kalau kamu beli saham, entah pakai aplikasi apa, itu investasi. Entah nantinya cuan atau boncos, tetap saja itu investasi. Kamu bisa dapat deviden atau capital gain.
Investasi itu mirip seperti menanam sesuatu. Tanam sebutir biji jagung, kamu bakal dapat ratusan biji nanti saat panen. Risikonya adalah kalau biji jagungmu membusuk, atau tanaman jagungmu ludes dimakan tikus.
Mentraktir gebetan itu ada miripnya dengan investasi. Kalau cintamu ditolak, berarti kamu boncos. Kalo diterima, lebih boncos lagi, hehehe…. Tapi setidaknya, kalau cintamu diterima, kamu bisa dapat sesuatu yang bernilai lebih besar dari investasimu. Misalnya, privilege untuk melepas dan menaruh sepatu di dalam kamar kos gebetanmu. Upss..
Apakah Binomo itu trading?
Hmmm…. enggak juga. Kamu beli saham pukul 10 pagi, terus pukul dua siang dijual. Itu trading. Kamu beli bitcoin atau doge, pake margin, dan begitu cuan dikit langsung dijual. Itu juga trading. Kamu bebas kapan mau beli, dan bebas kapan mau jual. Di harga berapa pun kamu mau.
Kalau kamu main Binomo, kamu nggak bisa setup pada harga berapa kamu jual (kalau long position) dan pada harga berapa kamu beli (cover-short kalau kamu ambil short position). Tapi di Binomo, kamu hanya bisa setup waktu. Bisa satu menit, lima menit, bisa juga 30 menit.
Masalahnya, saat waktu itu habis, kamu yang sudah floating gain bisa saja langsung total loss. Seperti punya pacar, sudah mau nikah, sudah keluar banyak biaya, eh disalip seseorang berseragam dan menjanjikan masa depan cerah di tikungan terakhir.
Kontroversinya adalah, Binomo itu judi atau bukan?
Binomo itu fixed bukan judi. Terlalu mulia untuk disebut judi. Judi itu permainan probabilitas. Jadi ada kemungkinan kamu bisa menang. Kalau kamu taruhan bola, chance kamu menang bisa 40%. Lawanmu 40%. Dan bandarnya dapat 20% (tapi pasti, bukan probabilitas lagi). Peluangmu menang bisa meningkat kalau kamu paham statistik dan grafik performa kedua tim yang bertarung.
Tapi di Binomo, peluangmu menang nyaris nol persen. Kamu nggak pernah tahu kapan pemilik platform memutuskan untuk berbaik hati memberi sedikit kemenangan bagi para pemain. Kadang dia mirip sista-sista pedagang online yang kasih kita giveaway, tapi kita nggak pernah tahu kapan.
Intinya, kamu nggak bakal menang main melawan pemilik platform.
Dalam dunia trading saham, kecil sekali kemungkinan menang melawan bandar. Kecuali kamu main dengan amunisi lebih besar dari bandar. Kamu bisa kick out si bandar dan menggantikannya jadi bandar yang baru. Nah, di Binomo, satu-satunya bandar adalah pemilik platform. Dia akan menelan semua uang yang masuk. Thanks to para afiliator, yang dalam dunia permakelaran tradisional disebut dolop.
Jadi, sebetulnya apa itu Binomo?
Semula saya pikir itu perampokan. Tapi nggak ada kekerasan di sana. Orang-orang-yang-pengin-cepat-kaya itu masuk tanpa dipaksa. Hanya digoda oleh konten-konten flexing para crazy rich yang bikin jiwa miskin jutaan orang meronta-ronta. Mereka ingin jadi seperti Indra Kenz atau Doni Salmanan, yang tiap hari bingung mau buang duit karena kata mereka cari duit itu gampang beut.
Sepertinya Binomo lebih mirip penipuan dengan hipnotis. Para korban dibuat nggak sadar. Halu. Sulit membedakan mimpi dan realitas. Pikirannya hanya dipenuhi keinginan beli mobil mewah, rumah bagus, duit berkarung-karung. Otak manusia selalu gampang terbuai yang indah-indah, tanpa mikir lebih jauh risikonya.
Beberapa puluh tahun silam, penipuan dengan hipnotis pernah hype. Korbannya banyak sekali. Katanya, penipu menggunakan ilmu gendam, yang notabene adalah ilmu hitam. Sekali penipu itu menyentuh bahu kita, maka kita akan menuruti apa saja kemauan dia. Dimintalah dompet kita, perhiasan, dan semua barang-barang berharga. Bahkan kita bisa saja dibawa ke ATM dan memberikan PIN begitu saja kepada si penipu.
Gimana mengantisipasi hipnotis? Ada yang bilang, supaya kita pakai celana dalam yang dibalik. Hmmm… kurang praktis sih, sebenarnya. Lebih praktis nggak usah pakai celana dalam sekalian. Supaya nggak repot membalik-balik celana dalam saat curiga ada seorang pelaku hipnotis.
Nah, dalam kasus Binomo, mungkin lebih baik kita nggak usah menyentuhnya sama sekali. Kalau sudah telanjur, apa boleh buat.
Para afiliator yang hobi flexing itu memang nyebelin. Mereka bikin kita berpikir bahwa dapat duit jutaan rupiah dari duduk di depan laptop beberapa menit itu kelihatan wajar. Mereka bikin Menaker tampak gagal dan putus asa karena UMP stagnan di situ-situ saja. Tidak heran begitu banyak orang tergiur dapat duit cepat. Mungkin termasuk kalian.
Serius nih, adakah di antara kalian yang jadi korban Binomo? Berapa duit yang hilang? Ratusan ribu atau bahkan ratusan juta rupiah? Ambil nafas panjang. Bersabarlah. Duitmu akan sulit kembali. Jadi, ikhlaskan saja. Nyesek sih. Tapi setidaknya kamu bisa ambil hikmah dari kasus ini.
Kepolisian sendiri telah menemukan dugaan pidana dalam kasus Binomo. Kasus ini dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Artinya, ada tersangka. Dan kalian adalah korbannya. Berdoalah banyak-banyak, mumpung masih jadi orang yang teraniaya. Mana tahu doa kalian kali ini lebih ampuh dibandingkan yang sudah-sudah.
Binomo dan yang sejenisnya mungkin akan dilarang. Tapi pasti akan hadir lagi walaupun berubah bentuk dan nama. Bagi kalian yang masih penasaran dapat cuan konsisten, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.
Pertama, bikin platform sendiri. Mustahil kamu kalah kalau punya platform sendiri. Cari public figure sebagai afiliator. Beri mereka bagi hasil lebih banyak.
Kedua, jadi afiliator. Kamu berpeluang dapat 70% dari nominal kekalahan orang-orang yang mendaftar melalui kamu. Lumayan, kan?
Ketiga, mainnya di akun demo saja. Kalau kalah, tinggal refresh, duitnya bisa balik lagi.
BACA JUGA Pengalaman Saya Bermain Binomo: Untungnya Cepat, Ruginya Jauh Lebih Cepat dan ulasan menarik lainnya di rubrik ESAI.
Penulis: Indra Ismawan
Editor: Yamadipati Seno