Saya salut dengan artikel Mz Anggoro Gunawan yang peka-fesyen. Mz Gun berani menganalisis signature style para lelaki nge-hits mulai dari dai kondang hingga kostum teroris. Yang saya risaukan, artikel tersebut tidak peka jender.
Tidak satu pun perempuan nge-hits dijadikan ikon dari jamaah cosplay versi Mz Gun. Fatalnya, redaksi Mojok memasangkannya dengan foto para sosialita hijabers entah dari negara mana. Ini kan menyakitkan bagi kaum hawa pembaca loyalis Mojok dan para pecinta Cosplay dari Jepang.
Tampak sekali redaktur Mojok macam Mz Bana dan Mz Ken sudah tidak menjomblo. Artikel fesyen yang mengusung tema Cosplay ini tidak warna-warni dari perspektif jender. Huh! Saya kuciwa.
Sebagai pelampiasan, saya juga akan memaparkan riset ringkas mengenai para bakul hijab kekinian.
Jika Mz Gun mengajak kita sadar bahwa menjadi peka-fesyen sama halnya bangga menjadi jamaah yang plural-modis, saya justru ingin bilang jika otak Anda otomatis memindai merek sepatu, tas, dan arloji polisi-tampan di Thamrin—dan ngebatin, ini kaos Mz Teroris ‘Nike asli apa kw ya?’—sesungguhnya Anda telah selangkah lebih maju menjadi target bakul-gombal kelas menengah-atas.
Artinya pula, jika Anda adalah embak-embak muslimah kekinian, dari yang gaul abiezz hingga syar’i murni, percayalah Anda adalah sekumpulan ikan teri di Samudera Instagram daripada sekumpulan perempuan indah-solehah di majelis pengajian dan masjid-masjid terdekat.
Berikut segelintir ikan kakap yang merangkap jadi bakul hijab kekinian:
Kategori A: Artis
Saya mulai ragu ladang rezeki di dunia sinetron memuaskan. Alih/rangkap profesi menjadi bakul hijab sangat lazim di dunia selebritis. Kini artis lebih memilih jualan gombal untuk muslim-muslimah ketimbang busana umum kasual. Bahkan diva sekelas Krisdayanti pun jualan jilbab dan gamis.
Bisa tengok selera Krisdayanti versi syar’i nano-nano di @lusense_kd. Begitu pula kelas artis khekawr macam Indra Bruggman. Ia pun mngeluarkan clothing line ultimate-syar’i bernama Ummimi by Indra L Bruggman.
Baru-baru ini juga santer berita bisnis kuliner Dude Herlino bangkrut. Tapi ia paham, potensi ikan teri di akun IG istrinya, Alyssa Soebandono mencapai 2,9 juta ekor. Mereka pun beralih nyambi mbakul baju koko dan gamis di @ariendralooks.
Duo pasangan ultra-trendi-idolah-keluarga-muslim-tajir pun harus diacungi jempol. Kakak-beradik Sungkar beruntung memiliki bojo ganteng yang juga doyan bakulan. Mereka kini mempunyai butik-butik glamour di berbagai kota. Kisaran harganya? Saya tidak berani kepo, khawatir mimpi-mimpi ideologis saya kandas.
Zaskia, yang memang resmi menjadi desainer, mengembangkan merek eksklusifnya @zaskiasungkarjakarta. Ia menggandeng adiknya, Shireen, untuk merek @zashi. Tak ketinggalan, untuk melayani pasar syar’i to the max, menggandeng Teuku Wisnu, dan keluarlah merek @geraihawa. Kemudian Irwansyah yang seleranya lebih ngepop mendirikan @wokuwokuid, market place gombal rancangan para artis.
Kompetitor duo pasangan di atas adalah Zaskia Mecca.
Kabarnya, penghasilan Zaskia Mecca sebagai bakul melebihi penghasilan Hanung Bramantyo sebagai sutradara. Bagaimana tidak? Ia berhasil membangun merek busana muslimah kasual gaul bernama @meccanism. Online-offline.
Gerainya tersebar di banyak kota dan mall-mall besar. Ia juga menggandeng teman segengnya untuk membuat @lemadre_id, busana khusus bumil dan bususui. Keluarga pun dilibatkan dalam jaringan bisnis kakapnya. Adik dan pacar adiknya diajak bikin @biabyzaskiamecca, untuk pangsa pasar yang lebih eksklusif.
Ada juga Oki Setiana Dewi. Artis yang menamai mereknya USD OSD juga sangat giat mbakul. Sebagai Ummu Maryam (simbok e Maryam), ia pun melihat celah bisnis yang belum digarap artis lain, jualan jilbab khusus bayi.
Kalau pemukiman Anda banyak nyamuk atau kamar dipasangi AC, maka saya sangat rekomendasikan jilbab Baby Maryam buat pelindung dan penghangat buah hati Anda.
Kategori B: Trendsetter
Sesungguhnya, jika ada nominasi hijabers paling ngecosplay, saya pilih Dian Pelangi. Ialah juragan di balik wabah jamaah hijabers nuswantara.
Mbaq Rainbow Cake ini bukan berasal dari dunia selebritis. Orangtuanya bakul kain dan semasa SMK Dian mengambil jurusan tata busana. Jekardah menempanya menjadi trendsetter kelas kakap-internasyenel. Tidak hanya mendirikan cabang-cabang butik di berbagai kota, ia pun juga berhasil menyemai komunitas-komunitas hijabers yang gampang ditemui di berbagai sudut mall dan kafé.
Signature style-nya Dian: apapun yang bernuansa pelangi. Mungkin, jika insipirasi Dian dari Harajuku style, bukan Mesir-Turki, maka nama bekennya jadi Dian Mejikuhibiniu.
Selain Dian, banyak pula trendsetter dari kalangan fashion blogger yang juga jualan jilbab. Mulai model turban, model poni terbelah, model tertiup angin, model gulungan rambut, model penyelam, model lancip, model asimetris hingga model kubis pun ada.
Kategori C: Pendakwah
Kategori bakul jilbab yang ini adalah yang paling meneladani jalan Nabi. BBB: Berdakwah, berdagang, dan barokah. Amin ya robbal ‘alamin.
Jika saja, Khadijah adalah petani kurma dan Rasulullah adalah pemetik kurma, saya ragu, apakah Koh Felix Siauw masih getol berdagang. Eh, tapi bisa jadi ding, masih buka lapak hijab. Mengapa? Karena sejatinya syiar agama membutuhkan mobilitas tinggi.
Apalagi untuk mengorganisir jamaah yang tertarik dengan Daulah Islamiyah. Membangun negara dari jualan jilbab adalah strategi mutakhir abad ini. Jadi, jika Anda seorang pendakwah jam terbang tinggi, Anda tak mungkin sempat menunggui kawanan emprit yang suka keroyokan menyerbu sawah anda. Usaha yang paling pas, ya jualan jilbab dan buku.
Dan biasanya, di daerah-daerah, bisnis kakap kyai adalah agen travel umroh dan haji. Kemungkinan, Koh Felix juga sebentar lagi buka agen travel ke Turki, karena di sanalah inspirasi Koh Felix bermuara.
Jika Anda mengidolakan Koh Felix, melebihi kekaguman Anda pada kualitas kain dan jahitan Hijab Alila atau strategi marketingnya… Anda harus merogoh kocek lebih dalam. Karena bisa saya pastikan Anda adalah spesies ikan teri yang butuh lebih dekat pada kakap spiritual Anda. Tak mudah terpuaskan oleh kultwit dan status-status panjangnya.
Anda juga tak akan puas hanya dengan membeli hijab dan buku-buku ngehitsnya. Anda butuh interaksi langsung. Dan majelis dakwah Koh Felix seringkali berbayar. Tak apeu-lah, Hitung-hitung investasi jangka panjang di syurga.
Yang kadang bikin nelangsa, banyak komentar macam, “Assalamualaikum, Tadz, saya resah sekali, ini terkait riba. Gimana ya hukumnya bekerja di bank konvensional? Mohon pencerahannya” yang tak berbalas. Dan dari 319 ribu teri, Kokoh hanya folbek 175 ikan. Jika ditengok, mayoritas isinya spesies bakul kakap dan artis kakap yang sama-sama ngehits di IG.
Apakah benar ratusan ribu akun teri di IG Koh Felix benar-benar dianggap jamaahnya? Apa daya, jika cuma dianggap remah-remah wader krispi.
Tipe terakhir, tipe yang paling otentik dari Instagram, yakni:
Kategori D: Para Pendompleng Alias Spammer dari Ketiga Jenis Bakul di Atas.
Mereka bukan siapa-siapa di jagat maya dan hanya bisa nimbrung dengan komentar semacam “mau hijab yang dipakai Zaskia, sist? Cek IG @hijabmurmer” dan “kaki juga aurattt, kaos kaki wudhu murah kualitas import bisa dibeli di IGku, ukhti”. M
ereka hanyalah teri yang berusaha menjaring sesama teri yang lain. Mereka tidak punya modal sebesar kakap, model secantik kakap, dan nama setenar kakap. Jadi jika di setiap bakul kakap di atas ditemukan pula teri-teri bakulan, hargai mereka. Karena berkat mereka, pluralitas bakul lintas kelas menjadi nyata di samudera IG.
Akhirul kalam, ada Laudya Cynthia Bella yang udah artis, kiyut, mapan, mantan hensem, lalu berhijab… datanglah segala merk jilbab untuk minta endorse, dan belakangan bikin butik juga. Ada pula Risma, walikota, keibuan, wonder woman, rajin nyapu depan KBS dan nyiram tanduran, tapi model jilbabnya hanya ngehits di kalangan emak-emak bakulan di pasar.
Nah, Anda pilih cosplay yang mana?