MOJOK.CO – Apa yang orang lakukan kalau kecoak nongol tiba-tiba di kamar mandi? Nah, ini ada 6 tipe variannya. Kamu yang mana?
Legenda mengatakan, Periplaneta Australasiae atau kecoak merupakan spesies serangga yang imortal. Bahkan spesies mereka dipercaya udah idup sejak dinosaurus belum ada kromosomnya di muka bumi.
Itu mungkin yang jadi sebab kenapa banyak orang ngaku perkasa bakalan meleleh kayak margarin ketika sayap kecoak mulai melebar dan menerjang secara random bak lemparan batu tawuran anak STM.
Ibarat permainan suit, jempol kalah dengan kelingking. Atau cerita buaya yang kalah dengan kancil dan gajah yang kalah dengan semut. Manusia sehebat apapun, bakal dimaklumi kalau “kalah” sama kecoak.
Tidak seperti tawon dan semut terbang, kecoak punya sejumlah back-up plan ajaib ketika knocked out. Itu salah satu hal yang bikin mereka lebih tangguh dari atlet-atlet UFC.
Satu, badan kecoak ibarat kertas. Kalau dibenyekkan, kecoak bisa dengan muda pura-pura mati. Hal yang sama kalau kamu nyemprot racun. Begitu diangkat, plak! Kecoak bakal meronta-ronta atau bahkan terbang ke kepala tanpa akhlak.
Dua, kalaupun serangan kamu efektif, kecoak tidak benar-benar mati. Kecoak punya “otak kedua” yang ada di tubuhnya, jadi jangan berpikir hanya karena kepala dan sebagian besar tubuhnya udah hancur lantas kecoak sudah auto-mati.
Tiga, kecoaknya mungkin sudah mati. Tapi 30 jenis parasit bakal terus keluar dari tubuhnya dan hinggap di tempat yang dikenainya, termasuk kaki, sendal, dan lantai kamu.
Lantas apa yang orang lakuin kalau kecoak nongol tiba-tiba di kamar mandi?
Banyak dan juga sangat variatif. Dan sadar tidak sadar, tindakan maupun pilihan senjata apa saja yang diambil orang sudah membuktikan bahwa spesies manusia memiliki sifat unik satu sama lain dalam menghadapi kecoak. Hal yang juga menunjukkan sedikit kepripadiannya
Seperti analisis selo saya di bawah ini.
Tipe 1: Injak kecoak pakai kaki telanjang
Serangan ini dianggap sebagai strategi jahiliyah. Fokusnya hanya “eliminate it with all means“. Orang yang biasa menyerang dengan kaki bisa nggak cuma kakinya sangat refleks dan lincah, tapi instingnya terasah.
Orang kayak gini sebenarnya pemberani, cuma kadang sifat beraninya hanya muncul ketika terdesak atau menantang. Kalau sekali orang ini diajak judi, dia pasti sangat menghayati (menghayati doang, menang belom tentu yeee).
Sayangnya, orang yang kayak begini juga begitu polos. Kalau diibaratkan orang model begini kayak maba yang maju ke depan tapi nggak tahu mau ngapain begitu sampai depan.
Karena polos dan naifnya inilah, orang kayak gini sepertinya bukan planner yang baik. Nggak mikir risiko lanjutan dari nginjak kecoak pakai kaki telanjang di kamar mandi. Cuma refleks bereaksi… “if i die, you die.”
Tipe 2: Nyingkirin kecoaknya doang
At least, orang tipe ini mulai mikir kalau dia nggak mau melakukan serangan bunuh diri seperti contoh tipe pertama. Yang dilakukan akhirnya cuma nyingkirin kecoak pakai alat seadanya seperti sikat WC—misalnya.
Masalahnya, kalau dapat kecoak yang cuma pura-pura mati ketika disapu, beruntung banget sih. Tapi lain cerita kalau kecoaknya gesit kayak atlet parkour. Kecoak bisa berpacu dengan sikat WC dan langsung lari ke belakang.
Malah kadang, karena saking paniknya, sikat WC-nya cuma dikibas-kibasin doang. Jadi kecoaknya nggak kena damage sama sekali.
Cuman, monmaap aja, harap maklum kalau orang kayak gini tuh bisa dibilang sedikit sombong. Takut, tapi nggak mau terlihat takut. Bahkan di hadapan kecoak. Rasanya ew banget yak deket-deket sama kecoak sampe harus posisi 50 cm lebih dari target.
Kalau emang takut kenapa nggak kabur aja woy?
Tipe 3: Ambil senjata
Yang satu ini udah common banget buat semua orang. Begitu kecoak nongol, isolasi target, ambil senjata, pukulin sampai mampuuus. Teknik ini bisa dibilang menggabungkan tipe 1 dan 2, yakni membenyekkan kecoak menggunakan alat terdekat.
Tipikal orang kayak gini nggak cuma berani, tapi juga jago strategi. Tenang, sempet buat mikir meski situasi chaos, sekaligus punya eksekusi mantap. Bener-bener sosok yang sangat potensial untuk jadi hansip.
Tipe 4: Diemin aja asal nggak ganggu
Orang kayak gini percaya aja kalau kecoak (konon) punya sensor “rasa takut”. Jadi kalau kamu takut waktu ada kecoak, kecoak malah antusias banget bakal nyamperin kamu.
“Conquer the fear,” begitu kalimat yang cocok buat orang ini.
“Lu asik, gua santai. Lu nyenggol, gua…
…
…
…pindah ruangan.”
Kalau kamu orang yang kayak gini, kamu bukan cuma biasa dengan yang namanya tekanan, tapi juga kalem. Karena kesantuyannya, mikir pun jadi simpel dan nggak neko-neko.
Biasanya orang kayak gini kadang apatis, kadang juga nggak urus sama bacotan dan keributan di kanan-kiri. Sisi positifnya, kebanyakan orang tipe ini cenderung netral, apalagi dalam baku hantam politikus jalanan dan antar-aktivis kampus.
Tipe 5: Dibalik badannya
Dalam buku Panduan Menghadapi Kecoak dari Ahlinya yang pernah saya baca dalam alam bawah sadar saya, pada bab ke-745 disebutkan kalau cara terbaik membunuh kecoak adalah dengan ngebalikin badannya sampai terlentang.
Oke, sekilas cara ini efektif. Masalahnya, tenaga kecoak itu beda-beda. Ada yang beneran pasrah nggak bisa ngapa-ngapain, tapi kadang ada yang level hardcore. Kayak tiba-tiba kecoaknya bisa main-mainin sayapnya lalu kayang terus koprol ke posisi semula.
Namun, terlepas dari efisien atau tidak ngebalikin badan kecoak, melihat betapa sulitnya ngebalikin badan kecoak, orang-orang yang memilih cara ini patut diapresiasi.
Soalnya, orang kek gini sabar dan ketenangannya luar biasa banget. Nggak cuma berkepala dingin, aksinya ngebalikin kecoak dengan telaten udah nunjukin kalau dia sebenarnya bisa jadi orang yang future-oriented dan self-aware.
Karena telatennya, kadang orang tipe ini suka apa-apa lama. Barangkali jalan hidupnya emang alon-alon asal klakson, eh, kelakon.
Tipe 6: Memakai senjata biologis
Kalau ada orang yang kayak gini atau nyaranin kayak gini, wah ini orang bahaya. Soalnya kebanyakan yang nyemprot kecoak pakai racun (biasanya sih obat nyamuk) itu orang kaya dan nggak peduli-peduli amat sama lingkungan.
Cuma mau mikir instan dan mentang-mentang kuat beli obat semprot nyamuk, akhirnya dipakai buat bunuh-bunuhin kecoak. Tanpa mau peduli dengan serangga-serangga lain yang nggak ikut-ikutan salah, bak korban sipil efek peperangan.
Padahal secara tegas Konvensi Senjata Biologis sejak tahun 1972 sudah melarang penggunaan senjata macam ini dalam setiap jenis peperangan. Bahkan selain melanggar kesepakatan konvensi, penggunaan senjata biologis ini juga nunjukin kalau orang tipe ini punya kecenderungan abuse of power.
Lah iya dong. Ke kamar mandi itu mbokya bawa handuk atau bawa hape, malah bawa semprot nyamuk.