Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

5 Alasan Anak Sejarah Itu Pacar Ideal: Ngerawat Prasasti Saja Telaten, Apalagi Hatimu

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
9 April 2020
A A
Anak Sejarah Pacar Ideal MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jangan remehkan anak sejarah ketika ngomongin soal asmara. Ngerawat prasasti saja kami telaten. Kalau cuma ngerawat hatimu itu pekerjaan gampang. Kami adalah pacar ideal, tauk.

Mahasiswa itu nggak jauh-jauh sama stigma. Contohnya anak psikologi yang dianggap bisa baca pikiran. Anak pertanian dianggap cuma jadi petani setelah lulus. Anak teknik elektro dianggap tangan kanannya PLN. Anak perpustakaan disiapkan jadi penjaga perpustakaan. Tidak luput pula anak sejarah seperti saya ini. Parah, kami dibilang muka artefak dan besok kerjanya jaga museum.

“Masuk jurusan apa, lif? Loh, sejarah? Nanti jadi apa? Jaga museum yaaa.”

atau,

“Lohhh, masa lalu kok dibahas, ndak visioner sekali!”

 Yang paling parah:

“Jangan pacaran sama anak sejarah. Masa lalu dibahas terus, gimana mau menjalani hidup ke masa depan???”

Gusti nu Agung, kenapa mesti begitu, sih.

Kenapa tiba-tiba belok ke masalah percintaan. Tolong banget, apa salah kami sebagai anak sejarah dalam masalah asmara? Bukankah hak setiap orang, dan anak sejarah tentunya, untuk jatuh dan membangun cinta? Ya ampun, cinta itu tidak memandang prodi dan jurusan. Cinta itu adalah hak segala bangsa ya, bangsat!

Asal kalian tahu ya, sejarah itu adalah pohon! Ia adalah sumber utama dari cabang ilmu lain seperti sastra, politik, sosial, dan sebagainya. Jadi, mestinya kami yang lebih ahli.

Anak jurusan lain belum tentu belajar sejarah, kan? Nah, kami sebagai anak sejarah juga belajar soal sastra, budaya, antropologi, politik, sosial, sampai ekonomi bahkan! Kenapa kesannya kami cemen sekali, bahkan di urusan percintaan.

Padahal, asal kamu tahu, jika dipandang menggunakan kaca mata asmara, kami tidak kalah saing sama anak jurusan lain. Boleh saja anak komunikasi dianggap paling stylist dalam romansa, anak sastra dianggap paling puitis ketika menceritakan asmara, anak pendidikan berbekal gombalan seperti ini: “Menjadi pengajar kehidupan bagi anak-anakmu kelak.” Haesh!

Baiklah, ini tidak bisa dibiarkan. Saya akan jelaskan ke kamu semua beberapa alasan kenapa anak sejarah adalah pacar yang ideal!

Anak sejarah tidak akan mengulangi kesalahan

Yang ini paling utama! Kalian tahu, kan, guna sejarah? Supaya mengetahui masa lalu, sekaligus menjadi pelajaran untuk masa depan! Makanya, karena tahu pola-pola dalam sejarah itu sering terulang, kami mencoba mempelajari hal buruk supaya tidak terulang. Anak sastra yang cuma jago nulis puisi tolong mundur dulu! Mandi dulu sana!

Iklan

Kisah cinta melintasi waktu

Sebagai anak sejarah, pastinya kami memiliki pengetahuan berbagai kebudayaan dan peradaban manusia dari zaman baheula hingga modern. Kamu ingin merasakan kisah asmara abad pertengahan? Bisa. Ingin merasakan rasanya kisah romansa masa revolusi Indonesia? Bisa! Ingin merasakan kerja rodi kisah-kasih zaman pendudukan Jepang? Pokoknya bisa.

Cinta yang awet seperti catatan sejarah

Kami itu sangat telaten mencatat. Gimana nggak dicatat. Kamu pikir mengingat tahun-tahun penting itu gampang. Biar nggak gampang lupa, maka kami mencatat.

Orang bijak berkata: “Verba volant scripta manent!” Kata-kata lisan bakal terbang, sementara tulisan menetap. Kalimat-kalimat gombal basi anak sastra dan bahasa itu bakal hilang. Sementara itu, anak sejarah sudah berdedikasi sejak dalam kata-kata. Kami bakal memasukkan namamu, menjadi abadi dalam catatan sejarah anak sejarah. Tsaaah!

Pengingat yang baik

Karena memegang teguh verba volant scripta manent, kami menjadi pengingat yang baik. Menghafal? Gampang! Lha wong sudah dicatat. Kalau lupa tinggal buka catatan. Oleh sebab itu, kami, anak sejarah menjadi orang-orang dengan ingatan yang bagus.

Kami nggak akan bikin berantem sama pacar karena lupa tanggal ulang tahun. Kami akan selalu mengingat masa-masa romantis, tanggal jadian, tanggal ulang tahunmu, tanggal lahir ibumu, tanggal lahir tetanggamu, bahkan kalau perlu tanggal lahir rektor. Kami memang berbakat jadi reminder.

Jika beruntung akan dibuatkan prasasti

Kami adalah pencinta yang berdedikasi. Kalau sudah cinta, bakal awet kayak batu candi. Gimana nggak awet, kami ini telaten banget merawat batu candi yang usianya sudah ratusan tahun dan terkubur lama. Cuma merawat hatimu itu pekerjaan mudah.

Siapa tahu, saking cintanya, kami akan bikinkan prasasti untuk memperingati kisah cinta kita berdua. Dipajang di ruang tamu. Disandingkan dengan vas berisi bunga cantik. Lumayan, kan, buat pamer.

Lumayan mantap bukan penjabaran saya di atas? Jangan salah, sebenarnya masih banyak alasan anak sejarah itu pacar ideal. Tapi saya sengaja cuma bikin 5 alasan saja. Kalau masih mau tahu, ya sana coba pacaran sama anak sejarah. Usaha dong!

BACA JUGA Mahasiswa Jurusan Sejarah adalah Kunci Kehidupan Hakiki atau tulisan-tulisa greget lainnya di rubrik ESAI.

Terakhir diperbarui pada 9 April 2020 oleh

Tags: anak sastraanak sejarahcandipacar idealprasastiprodi sejarahsejarah
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Artikel Terkait

PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah
Video

PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah

27 September 2025
Mohammad Hatta : Mudur dari Kursi Wapres Bukan Karena Kalah
Video

Sebab-Sebab Mohammad Hatta Mundur dari Kursi Wapres, Bukan Karena Kalah

28 Juni 2025
Dwifungsi ABRI dan Ambisi Kuasa di Luar Barak
Video

Dwifungsi ABRI dan Ambisi Kuasa di Luar Barak

10 Mei 2025
Dr. Sri Margana: Menelusuri Jejak Literasi, Sejarah, dan Perlawanan Kolonial dalam Sastra Jawa
Video

Dr. Sri Margana: Menelusuri Jejak Literasi, Sejarah, dan Perlawanan Kolonial dalam Sastra Jawa

6 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.