MOJOK.CO – Vivo kembali merilis smartphone terbarunya, yaitu Vivo V15. Dengan fitur unggulan kamera pop-up mencapai 32 MP dan kapasitas baterai hingga 4.000 mAh, apakah banderol yang dipasang Vivo cukup masuk akal?
Vivo termasuk brand smartphone di Indonesia yang agak ‘nyeleneh’ soal perilisan smartphone terbaru. Pasalnya daripada ndakik-ndakik membahas spesifikasi yang mendetail, Vivo lebih mengutamakan nuansa entertainment.
Nuansa tersebut tentu dipilih karena Vivo memilih jalur blocking stasiun televisi untuk melakukan publikasi. Vivo memilih cara ini sejak Vivo V7+ dan V9. Saat kita menganggapnya sebagai pemborosan, Vivo Indonesia menganggapnya sebagai investasi.
Mungkin inilah yang membuat Vivo, menurut periset pasar Canalys, mendapatkan angka pertumbuhan pada kuartal 4 tahun 2018 sebesar 132 %, dengan angka market share sebanyak 15,9 % alias menduduki peringkat keempat terbesar di Indonesia.
Vivo pun kembali melakukannya saat perilisan Vivo V15 pada awal bulan Maret lalu. Bertempat di Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, Vivo kembali melakukan blocking lima stasiun televisi untuk mempublikasikan smartphone terbarunya ini.
Ya memang sih, tanpa menyimak rubrik Konter di Mojok, mungkin agak sulit bagi publik untuk mengingat spesifikasi detail dari Vivo V15 ini. Khalayak bakal lebih mengingat Young Lex Maudy Ayunda yang bernyanyi di atas perahu daripada chipset apa yang dipakai Vivo V15 dan berapa kecepatan clock speed-nya.
Vivo V15 dibekali dapur pacu yang juga dipakai oleh Realme 3 dan Oppo F11, yakni MediaTek Helio P70 dengan grafis Mali-G72 MP3. Sebetulnya suka kasihan dengan MediaTek, sebab meski berjasa memberikan harga yang lebih terjangkau, ia sering diabaikan oleh pabrikan. Bukti yang paling sahih adalah sering tidak ditulisnya logo MediaTek di dus smartphone maupun spesifikasi di situs resmi.
Penjelasan tentang MediaTek jenis apa yang dipakai biasanya ditemukan sekilas saat presentasi produk untuk media dan influencer. Pada spesifikasi di situs resmi Vivo Indonesia justru hanya tertulis bahwa V15 memakai prosesor octa-core dengan kecepatan 2,1 GHz.
Chipset ini menjalankan software FunTouch 9.0 berbasis Android Pie dan ditopang oleh baterai yang lumayan besar, yakni 4000 mAh. Sayangnya meski sudah mendukung fitur fast charging, tetapi perangkat ini masih memakai port micro-USB dan tidak memberikan charger yang mendukung fitur fast charging yang dimaksud.
Buat yang gandrung dengan skor benchmark, Vivo V15 dengan Helio P70 rata-rata mendapatkan skor sebesar 137.000-an. Skor yang sedikit lebih kecil dibandingkan chipset Snapdragon 660 yang dipakai pada Asus Zenfone Max Pro M2, Realme 2 Pro, Mi 8 Lite, dan Vivo V11 Pro.
Vivo V15 hanya dipasarkan di tanah air dengan dua varian warna, yakni Royal Blue dan Glamour Red, dengan kapasitas RAM 6 GB dan memori internal 64 GB. Kapasitas penyimpanan bisa ditambahi dengan keberadaan slot memori eksternal yang mendukung hingga 256 GB. Namun, di luar negeri, selain dua hal itu, Vivo memberikan opsi lain, yakni ‘opsi’ upgrade spesifikasi dengan meminang sang kakak, Vivo V15 Pro.
Dari segi tampilan, Vivo V15 memiliki desain yang lumayan orisinal. Maksudnya orisinal ‘cetakan’ BBK Electronics, sebab Oppo F11 pun memakai desain yang hampir serupa. OnePlus mungkin bakal segera mengadopsi desain yang sama.
Desain Vivo V15 di bagian belakang terkesan kembali ke zaman ketika era ponsel Symbian ala Nokia berjaya. Pada smartphone sebelumnya, baik Vivo seri V dan seri Y, bingkai kamera tampak membulat di sekitar lensanya saja. Sementara itu, tiga kamera Vivo V15 di belakang punya bingkai dengan bentuk sendiri.
Warna gradasi masih dipakai sebagai penanda kalau smartphone ini lahir di rentang 2018 dan 2019 yang mana desain warna ini cukup mainstream dipilih oleh pabrikan. Berbeda dengan Vivo V15 Pro, smartphone ini masih memakai fingerprint scanner di belakang. Jadi, penampakan bodi belakangnya tidak polos seperti kakaknya yang satu itu.
Keberadaan fingerprint scanner yang tidak ditempatkan di layar disebabkan Vivo V15 hanya memakai layar IPS LCD, bukan Super AMOLED yang bisa dipasangi in-display fingerprint scanner layaknya sang kakak. Layar ini memiliki resolusi 2340 x 1080 FHD+ dengan bentang seluas 6,53 inci dan rasio 19,5:9.
Salah satu keunggulan Vivo V15 adalah keberadaan layar yang hampir penuh. Angka rasio layar ke bodinya mencapai 90,95%. Vivo menyebutnya sebagai Ultimate All Screen. Keunggulan ini disebabkan inovasi Vivo yang sudah dipakai sejak Vivo Nex terdahulu, yakni kamera depan yang muncul dari dalam bodi.
Ya, berkat kamera depan sebutan kamera pop-up ini, poni –apapun bentuk poninya—tidak relevan lagi disebut sebagai fitur. Poni hanyalah ruang ‘konsensus’ antara keinginan pabrikan untuk meninggikan rasio layar ke bodi dengan penempatan kamera depan, proximity sensor, dan earpiece.
Relevansi antara poni dengan tingginya rasio tersebut dimentahkan dengan keberadaan kamera slider pada Oppo Find X dan Mi Mix 3, serta pop-up pada kamera Vivo V15. Kamera depan dengan resolusi 32 MP dan fitur AI Face Beauty tersebut akan muncul ketika pengguna ingin memotret secara selfie.
Buat yang khawatir soal ketahanan motor yang menggerakkan pop-up tadi, Vivo menggaransi mekanisme ini tahan hingga 5 tahun dengan penggunaan selfie maksimal 30 kali dalam satu hari.
…ehm, siapa ya yang selfie-nya bakal sebanyak itu?
Kamera depan memang senantiasa menjadi fitur unggulan yang selalu dipromosikan Vivo. Apalagi kehadiran kamera pop-up dengan resolusi jumbo pada Vivo V15 kali ini. Namun bukan berarti Vivo meninggalkan sektor kamera belakang begitu saja.
Ada tiga kamera belakang yang dimiliki Vivo V15 yang tersusun secara vertikal. Kamera pertama disebut Depth Camera sebab dengan resolusi 5 MP, kamera ini bakal membuat bokeh jika diperlukan.
Di bawah LED flash, ada kamera AI Super Wide-Angle Camera dengan resolusi 8 MP yang mampu membuat foto dengan sudut yang lebar hingga 120 derajat. Di bawahnya lagi ada kamera utama yang memiliki resolusi 12 MP dengan 24 juta unit fotosensitif, yang diklaim membuat hasil foto lebih jernih dan terang.
Ada yang bilang acara hiburan yang dihelat Vivo kerap memunculkan smartphone yang overprice. Untunglah pada Vivo V15 kali ini, harga yang ditawarkan cukup kompetitif di kelasnya. Pasalnya baru kali ini smartphone dengan fitur kamera pop-up dibanderol dibawah lima juta, tepatnya Rp 4.399.000.
Buat para penggemar selfie atau mereka yang kerap terganggu poni namun menginginkan layar yang penuh, ya di Vivo V15 inilah jawabannya. Tapi buat yang mengincar spesifikasi untuk bermain game kelas menengah, namun harganya dibawah Vivo V15, opsinya memang masih cukup banyak. Pilihan selalu di tangan Anda.