MOJOK.CO – Sandiaga Uno kena lagi. Fotonya saat takziyah yang mengenakan setelan jogging segera dihakimi oleh netizen. Hedeh, memang salahnya di mana sih?
Memang gila ya netizen Indonesia, apa-apa bisa jadi perkara yang bisa aja ketemu salah lho sama mereka. Apalagi jika yang melakukan itu adalah sosok Sandiaga Uno. Setelah ramai ziarah makam Kiai Bisri Syansuri, wudu pakai mazhab yang berbeda, sampai takziah saja bisa lho ketemu salahnya. Hebat betul memang netizen Indonesia ini.
Siapa juga yang menyangka kalau foto Sandiaga Uno saat sedang takziah mantan Kapolri, Jenderal Awaloedin Jamin, mendadak viral. Gara-garanya padahal sederhana saja, Sandiaga terlihat di foto sedang memakai baju jogging. Bahkan di kaos olahraga yang dikenakan pun masih ada sisa-sisa keringat yang merembes.
Netizen (sebagian tentu saja terindikasi cebong), langsung menggoreng foto ini dengan membabi buta. Dibilang Sandiaga tidak punya sopan santun lah, tidak menghormati keluarga jenazah lah, masa takziah pakai baju jogging lah, dan sebagainya.
Menurut Andre Rosiade, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, kondisi Sandiaga saat itu serba mendadak waktu dikabari.
“Bang Sandi waktu itu lagi olahraga. Terus tiba-tiba dikabarin kalau Pak Awaloedin meninggal dunia. Bang Sandi langsung menghentikan kegiatannya dan langsung menuju rumah duka. Di situ posisinya Bang Sandi nggak bawa baju koko atau baju ganti. Di mobil juga nggak ada. Jadi terpaksa pakai baju olahraga,” ujar Andre seperti diberitakan detik.com.
Kalau sampai ada tuduhan Sandiaga tidak menghormati sang jenderal, jelas itu kesalahan besar menurut Andre Rosiade. Sebab, kalau maunya nggak menghormati ya tentu Sandiaga tak perlu datang dong. Bijimana seh?
Justru dengan buru-buru, tergopoh-gopoh, bahkan masih terlihat begitu lelah saat olahraga, Sandiaga terlihat tidak ingin membuang waktu yang berharga demi bisa memberi penghormatan terakhir. Sampai rela menyempatkan diri di tengah-tengah kesibukannya jogging.
Padahal seharusnya kan orang yang ngabarin Sandiaga soal kabar duka ini kan baiknya tahu waktu. Kenapa ngabarinnya mendadak gitu sih? Ya kan bisa diatur dulu dengan jadwalnya Sandiaga. Jangan bikin kaget Sandiaga dong. Jadi nggak sempet kan mau ganti baju segala kan? Gimana sih?
Sandiaga justru menunjukkan bahwa beliau itu nggak peduli bungkus, dan yang penting substansi. Apaan sih takziah harus pakai baju koko atau batik segala? Itu mah buang-buang waktu. Sebisa mungkin, secepat mungkin dengan apa pun yang sedang dipakai ya harus segera hadir.
Lho ini kan sebenarnya sudah dipraktikkan oleh kita-kita di kampung ya kan? Saat kita sedang ngarit cari rumput atau mancing di kali dekat rumah, lalu ada pengumuman tetangga kita meninggal dunia. Apa iya kita bakal cari ganti baju dulu meski saat itu cuma pakai kolor doang? Ya kan nggak?
Kita kan harus segera datang ke rumah duka untuk menyiapkan segala perabotan untuk menyambut para tamu yang mau melayat. Mana mungkin dong saat tata-tata begitu, pasang tratak tenda, pasang sound system, sampai menyiapkan segala suguhan untuk tamu kita mandi dulu ganti baju dulu?
Wah, waktunya mepet benget keburu tamu yang melayat pada datang. Dikira cuma Sandiaga saja yang boleh sibuk? Warga kampung juga berhak sibuk dong.
Baru setelah semua beres, kita lalu balik ke rumah lalu ganti baju yang pantas. Pakai batik, baju koko, pakai peci, dan sebagainya.
Barangkali Sandiaga Uno pun ingin berniat membantu dalam proses-proses itu kan kita juga nggak tahu ya kan? Bisa jadi beliau memang tidak cuma takziah tapi memang mau membantu proses mendirikan tenda tratak atau ngecek sound system untuk menyambut tamu yang lain.
Jadi ya nggak usah terlalu suuzon lah kalau Sandiaga Uno nggak ngerti sopan santun sampai tuduhan beliau nggak tahu adab bertakziah. Haduh, gini ini memang kalau nggak pernah ikut kegiatan karang taruna kampung. Yang beginian aja dimasalahin.
Meski ternyata jarak jogging Sandiaga dengan tempat takziyah nggak dekat-dekat amat, jadi seharusnya ada waktu untuk memikirkan ganti baju, tapi kan jalanan Jakarta itu macet banget, Bosque. Mana sempat mampir sebentar ke minimarket atau mall untuk beli baju segala?
Dalam kondisi buru-buru kayak begitu tentu nggak sempet mikir dong. Harusnya sih ajudan atau pembantu Sandiaga yang mengingatkan, tapi kan sekali lagi, beliau memang nggak pernah peduli gimmick atau bungkus. Yang penting takziyah. Titik. Mumpung sempet.
Meski begitu, Andre mengaku paham bahwa foto ini akan viral karena sedang tahun politik. “Ya biasalah ya, tahun politik ya, semuanya tentu dicari-cari hal yang negatif. Digoreng sedemikian rupa, untuk mendeskreditkan Bang Sandi. Kami maklumi saja,” lanjut Andre.
Iya, Bang Andre, kalau yang melakukan Bang Sandi mah kita semua maklum kok. Tenang aja.