Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

3 Alasan Puan Maharani Layak Dapet Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
11 November 2020
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Puan Maharani diremehkan ketika mendapat tanda kehormatan dari Presiden Jokowi. Eh jangan salah, blio itu juga punya prestasi kok.

Puan Maharani, Ketua DPR RI yang keren banget itu akhirnya mendapat tanda kehormatan dari Presiden Jokowi. Waaaw.

Oke, oke, saya tahu, kamu pasti udah kebelet pengin nyinyirin penganugerahan ini. Apalagi usai menjabat sebagai Menko PMK, Puan Maharani malah meloloskan RUU Cipta Kerja Omnibus Law yang kontroversial itu ketika menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Tenang, tetap tenang. Kamu sekalian tidak paham bahwa penganugerahan ini telah didasarkan pada kriteria yang nggak main-main. Dan asal kamu tahu, Puan Maharani di luar dugaan ternyata memenuhi kriteria-kriteria tersebut.

Putri Megawati Soekarnoputri tersebut didaulat pantas menerima Bintang Mahaputera Adipradana karena “dianggap” sukses ketika menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Tentu kita tak perlu memperjelas “anggapan siapa” yang dipakai dalam hal ini.

Paling tidak, bersama Gatot Nurmantyo, Susi Pudjiastuti, Retno Marsudi, dan—tentu saja—Lord Luhut Binsar Pandjaitan, Puan dianggap telah berkontribusi luar biasa dalam memberi manfaat terhadap bangsa dan negara.

Selain mencetak rekor MURI sebagai perempuan pertama yang menjabat Menko dan Ketua DPR RI, ada banyak alasan kenapa Puan layak mendapat tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana. Paling tidak ini tiga di antaranya.

Anak yang berbakti pada orang tua

Menjadi putri sosok selegendaris Megawati Soekarnoputri itu berat lho. Ada banyak tekanan dari sana-sini, terutama ketika banyak juga orang menyadari bahwa dirimu merupakan cucu Bung Karno. Hebatnya, Puan Maharani sukses mengendalikan tekanan itu dan justru memanfaatkannya dengan cukup baik.

Dengan ketekunan yang luar biasa meniti karier sebagai seorang politisi di PDIP, plus bantuan nama besar ibunya Puan tidak butuh waktu lama untuk langsung menyodok jadi Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat pada 2005.

Empat tahun kemudian, Puan Maharani pun langsung mencalonkan diri di Dapil Jateng V, daerah pilihan suara paling subur untuk PDIP. Ketika banyak kader partai harus berdarah-darah untuk bisa jadi calon legislatif dari PDIP untuk daerah ini, Puan tanpa ba-bi-bu langsung moncer.

Hebatnya, Puan Maharani melakukan itu pada usia yang masih belia. Hal ini menunjukkan bahwa Puan merupakan wonderkid politisi yang patut diperhitungkan bahkan sejak dilahirkan.

Hm, benar-benar putri yang berbakti. Rela menggadaikan passion diri sendiri, demi meneruskan cita-cita luhur orang tuanya.

Menko yang tak bisa pernah salah

Patokan menteri-menterinya Presiden Jokowi itu cukup bisa dititeni. Mereka yang suka salah-salah sudah pasti harus siap kena tegur . Artinya, jika sampai ada menteri yang nggak pernah ditegur, itu artinya menteri yang bersangkutan, bisa dibilang, tak pernah melakukan kesalahan sama sekali.

Ya iya dong, Presiden Jokowi kan dikenal cukup sering mendamprat menteri-menterinya kalau kinerjanya nggak becus. Bahkan kalaupun tidak ditegur, Jokowi sering melakukan reshuffle menteri-menterinya kalau kerjaannya nggak beres.

Iklan

Nama-nama besar seperti Anies Baswedan sampai Terawan adalah beberapa menteri yang pernah merasakan tangan dingin Jokowi ini. Entah bagian yang di-reshuffle maupun bagian yang ditegur.

Uniknya, hal itu tak berlaku untuk Menko PMK Puan Maharani pada periode lalu. Hal ini patut dimaklumi, secara Puan Maharani ini kan kinerjanya tidak ada, eh, maksudnya kekurangan kinerjanya tidak ada, jadi pantas lah kalau tak pernah ditegur.

Tentu saja kamu bakal curiga kalau Jokowi tak pernah menegur karena Puan itu putri Megawati. Sebagai petugas partai, mana mungkin berani menegur anaknya yang punya partai. Oh, tapi tenang, Mbak Puan sudah menyiapkan pembelaannya pada November 2018 silam.

“Kalau dibilang, ‘Ini pasti karena anaknya Bu Mega terus enak-enakan aja, nggak mungkin Pak Jokowi marah.’ Ya nggaklah, nggak mungkin, masih harus kerja,” kata Puan Maharani.

Iya, Mbak Puan, sampean udah mau kerja aja Pak Jokowi pasti senang kok.

Menko anti-pencitraan

Jujur saja, pencitraan sebenarnya merupakan langkah yang perlu dilakukan oleh pejabat atau politisi. Namanya kinerja kan perlu dikampanyekan, kalau nggak ada yang tahu kan ya repot juga untuk karier politik ke depan.

Nah, yang membedakan mungkin adalah kadar pencitraannya. Ada yang cuma pencitraan tapi nggak ngapa-ngapain, ada yang pencitraan tapi juga dibarengi dengan kinerja yang baik, ada pula yang nggak pencitraan karena emang nggak ada kinerja yang bisa ditunjukkan sama sekali.

Tentu saja Puan Maharani ada di nomor tiga tidak berada di posisi itu semua, sepanjang menjabat sebagai Menko PMK, Puan menyadari kalau dirinya sering disorot karena terkesan nggak ngapa-ngapain selama lima tahun. Sekalinya ngapa-ngapain jadi Ketua DPR RI, ealah yang demo bejibun se-Indonesia Raya.

“Kenapa tidak kelihatan kerjanya? Ya saya kerja-kerja saja, bukan pencitraan mau ambil hati masyarakat karena ngapain? Ngapain? Ngapain?” kata Puan Maharani ketika mengomentari cibiran masyarakat ketika dirinya masih menjabat Menko PMK.

Benar-benar anti-pencitraan dan jujur deh politisi satu. Fungsi pencitraan aja blio sampai nggak tahu lho. Apa nggak keren itu?

Ya kalau alasan kenapa blio tak perlu mengambil hati masyarakat, itu mah udah jelas kok ya, kalau emang kerjanya bukan buat masyarakat lah ngapain masyarakat perlu tahu ya kan?

BACA JUGA 4 Alasan Puan Adalah Ketua DPR RI Terbaik Sepanjang Sejarah dan tulisan soal Puan lainnya.

Terakhir diperbarui pada 11 November 2020 oleh

Tags: Anies Baswedanbintang kehormatangatot nurmantyoLuhutMegawatiPuan Maharani
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Pakar UGM nilai, ikap Megawati atas retret: menjaga kewibawaan PDIP MOJOK.CO
Aktual

Ketundukan Kepala Daerah pada Megawati: Marwah PDIP hingga Efek Retret yang Belum Tampak Hasilnya

22 Februari 2025
Hasto Wardoyo pilih urus sampah di Kota Jogja di tengah ketidakpastian instruksi retret Megawati untuk kader PDIP MOJOK.CO
Aktual

Urus 1.600 Ton Sampah Kota Jogja di Tengah “Drama”

21 Februari 2025
Menanti keputusan Megawati yang belum pasti di DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) MOJOK.CO
Aktual

Suasana Serba Tak Pasti di Kantor DPD PDIP DIY Menanti Kepastian Megawati

21 Februari 2025
Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap MOJOK.CO
Aktual

Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap

8 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.