Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Khotbah

Menutup Aurat itu Wajib, tapi Jangan Jadi Syarat Islamnya Seseorang

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
31 Januari 2020
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Adanya beberapa perempuan yang tak menutup aurat bikin Mas Is geregetan. Orang Islam kok nggak mau pakai jilbab, kayak bukan orang Islam saja.

Mas Is merasa gemas dengan tingkah laku beberapa perempuan di kampung yang belum juga memakai jilbab. Tidak masalah jika mereka non-muslim, masalahnya yang disesalkan Mas Is adalah mereka yang tak berjilbab itu agamanya Islam.

“Apa Gus Mut nggak merasa harus menegur itu Pak Bambang dan Pak Rojali?” kata Mas Is setelah salat asar di serambi masjid kampung sambil leyeh-leyeh.

“Menegur gimana maksudmu Mas Is?” tanya Gus Mut yang baru mau duduk di undakan serambi masjid.

“Ya ditegur. Anak perempuan mereka kan udah SMA, masak nggak disuruh pakai jilbab sama bapaknya. Itu kan nggak Islam banget,” kata Mas Is.

Gus Mut tersenyum.

“Bapaknya pasti sudah tahu itu. Lha wong, Pak Bambang dan Pak Rojali itu juga sering salat ke masjid kok. Kamu kan tahu sendiri,” kata Gus Mut.

“Iya, tapi bisa saja bapaknya nggak peduli sama anaknya. Rajin salat ke masjid kok anaknya dibiarin keluyuran nggak pakai jilbab begitu,” kata Mas Is.

“Memangnya kok kamu bisa perhatian betul begitu, Mas Is? Kamu sering lirik-lirik ya?” tanya Gus Mut.

“Ya, bukan cuma sering, Gus. Apalagi anaknya Pak Bambang yang cantik banget itu. Kalau saya masih bujang udah saya incer itu,” kata Mas Is bercanda.

“Yaelah, kamu itu gimana Mas Is. Kamu minta orang lain jalankan kewajiban, tapi kamunya sendiri malah nggak njalanin kewajiban,” kata Gus Mut.

Dibilang begitu, Mas Is merasa sedikit tidak terima.

“Nggak menjalankan kewajiban gimana, Gus? Jangan sembarangan dong kalau nuduh orang,” kata Mas Is.

“Lah itu, nyatanya kamu perhatian betul sama anak gadis orang. Sampai paham betul. Ya kalau tahu ada kewajiban bagi perempuan nutup aurat, kita sebagai laki-laki juga harus paham kalau kita juga punya kewajiban menundukkan pandangan. Kalau dua-duanya menjalankan kan nggak bakal ada masalah. Perkaranya sekarang, banyak laki-laki minta perempuan menjalankan kewajiban, padahal kitanya sendiri suka alpa sama kewajiban kita,” kata Gus Mut.

Iklan

Mas Is terdiam. Sejenak merenungi penjelasan Gus Mut.

“Ta, tapi kan menutup aurat itu adalah tanda sebagai seorang muslim yang taat. Syarat orang Islam itu menjalani segala perintah Allah, Gus,” kata Mas Is.

“Wah ya nggak begitu Mas Is cara mikirnya,” kata Gus Mut.

“Lah, ya harus begitu dong, Gus. Ini syarat jadi orang Islam. Kalau orang nggak mau menjalani perintah Allah kan ya buat apa dia jadi Islam? Simpel to?” kata Mas Is sedikit berapi-api.

Gus Mut lagi-lagi tersenyum.

“Memangnya menutup aurat itu nggak wajib, Gus? Kan ya walau gimana-gimana tafsirnya itu tetep wajib,” lanjut Mas Is.

“Iya, menutup aurat itu wajib, tapi ya bukan berarti kalau ada orang Islam nggak menjalaninya lalu otomatis keluar dari Islam begitu dong. Memangnya Mas Is sendiri sudah merasa melaksanakan semua perintah Allah?” kata Gus Mut.

Mas Is berhenti sejenak.

“Ya belum juga sih, tapi kan saya berusaha, Gus,” kata Mas Is.

“Nah, dalam usaha itu, kira-kira masih ada nggak salah-salahnnya? Kira-kira masih sering melakukan dosa nggak kita? Bahkan dosa yang kita sadari, tapi karena merasa itu dosanya nggak seberapa, lantas kita tetep melakukannya juga. Kayak ghosob sandal di masjid misalnya,” kata Gus Mut.

“Ya mungkin aja sih, Gus. Lagian manusia pasti punya dosa. Pasti ada lah. Emangnya kita Nabi apa. Bersih dari dosa,” kata Mas Is.

“Ya makanya itu. Menutup aurat itu memang kewajiban, tapi jangan lantas kalau ada orang Islam belum menjalankan kewajiban itu lalu kamu cap jadi nggak Islam. Belum menjadi muslim yang sempurna—mungkin iya, tapi apakah dengan begitu tidak Islam? Ya nggak begitu dong,” kata Gus Mut.

Mas Is manggut-manggut, memerhatikan penjelasan Gus Mut.

“Menutup aurat itu kita pahami sebagai perintah Allah saja, bukan sebagai syarat seseorang disebut sebagai orang Islam. Itu beda banget lho,” kata Gus Mut.

“Memangnya apa bedanya? Perasaan sama aja deh,” kata Mas Is.

“Soalnya perintah itu lebih ringan ketimbang syarat, Mas Is,” kata Gus Mut.

“Maksudnya?”

“Ya kalau perintah itu kan konsekuensinya nggak sampai langsung keluar dari Islam. Sebagai orang yang melakukan dosa, iya. Orang meninggalkan salat wajib misalnya. Iya itu dosa, tapi apa iya orang itu tiba-tiba jadi keluar dari Islam? Harus syahadat lagi? Kan ya nggak juga.”

Mas Is masih memerhatikan, mencari celah untuk mendebat.

“Sebaliknya, kalau syarat itu cenderung lebih berat, karena kalau nggak dijalankan bikin kamu harus ngulangi dari awal lagi. Misalnya syarat sahnya salat kamu harus suci dari hadas, lalu kamu kentut, ya nggak sah itu salatmu. Diulangi lagi….

Lah kalau model begini mau kamu pakai buat menghukumi orang nggak pakai jilbab ya orang yang disebut murtad dari Islam bakal makin banyak dong. Kafir semua dong kita kalau melakukan dosa langsung jadi nggak Islam,” kata Gus Mut.

Mas Is cuma melongo, bingung mau mendebat bagaimana lagi.


*) Diolah dari penjelasan Gus Baha’

BACA JUGA Dalil pun Ada Jenis Kelaminnya, Lho! atau kisah-kisah Gus Mut lainnya.

Terakhir diperbarui pada 31 Januari 2020 oleh

Tags: dalilJilbabmenutup aurat
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

‘Katanya Pancasila, Tapi Pakai Jilbab Saja Tak Boleh’ - Cerita Pekerja Jakarta yang Dipecat Gara-gara Tak Mau Melepas Hijab.MOJOK.CO
Ragam

‘Katanya Pancasila, Tapi Pakai Jilbab Saja Tak Boleh’ – Cerita Pekerja Jakarta yang Dipecat Gara-gara Tak Mau Melepas Hijab

21 Januari 2025
Paskibraka Lepas Hijab Wujud Tidak Merdeka di Hari Kemerdekaan MOJOK.CO
Esai

Aturan Paskibraka Lepas Hijab Adalah Blunder Paling Bodoh. Paskibraka Tidak Merdeka di Tengah Peringatan Kemerdekaan Itu Sendiri

15 Agustus 2024
Orde Baru Larang Jilbab, Cak Nun Lawan dengan Lautan Jilbab
Video

Orde Baru Larang Jilbab, Cak Nun Lawan dengan Lautan Jilbab

30 Juli 2024
Apakah Konten Oral Es Krim Oklin Fia Menista Islam? MOJOK.CO
Esai

Apakah Kita Harus Tersinggung dengan Oklin Fia dan Menganggapnya sebagai Penista Agama Islam?

8 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.