Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Cowok Itu Susah Dimengerti, Dikasih yang Gampang Malah Pengen yang Susah

Fransisca Agustin oleh Fransisca Agustin
27 Agustus 2016
A A
cowok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Cowok itu… gimana yah. Mereka bilang kita ini sulit dimengerti, susah untuk disentuh hatinya. Padahal mereka ya… sama saja. Susah dipahami juga. Kita udah berusaha menyenangkan mereka, merekanya yang kurang apresiasi. Mau bukti, bahwa cowok itu sama-sama misteriusnya?

Bangun tidur, udah saya siapkan air putih di gelas besar buat dia langsung glek glek glek. Kan biar sehat yah, kalau bangun pagi langsung minum air putih. Gelasnya saya taruh rapi di atas meja di samping tempat tidur, pakai penutup gelas supaya higenis, nggak ada lalat hinggap. Eh, nggak dia minum. Malah ribet-ribetan ke dapur bikin kopi.

Bikin kopinya juga niat banget, giling biji pakai manual grinder, terus diseduh pakai manual brew macam french press. Kadang malah pakai V60 yang harus nyiapin kertas filternya dulu. Dia tunggu 4 menit, baru dituang ke mug. Terus dia ambil kursi ke taman, ngopi sambil ngudud kretek.

Dikasih yang gampang, malah pengen yang susah. Aneh kan? Itu baru satu contoh.

Jaman udah bisa kredit motor baru dengan gampang, eh dia pengen yang ribet: modifikasi motor bebek C70 dia. Motornya udah hidup segan mati tak mau. Tiap kali modifikasi motor, dia tongkrongin di bengkel. Knalpot sama shock breaker-nya diganti yang bagus tanpa bunyi. Spionnya diganti yang antik. Body dicat ulang. Jok juga diganti yang empuk.

Padahal mau sementereng apapun, tetep aja kan judulnya masih: motor bebek C70. Nggak bakal berubah jadi motor angsa apalagi motor macan.

Pas terakhir mogok lama, saya tadinya senang karena saya pikir dia akan nyerah dan ganti motor baru. Eh ternyata, dia malah ganti mesin sama mesin Astrea. Katanya, biar saya nggak usah turun dari boncengan lagi tiap tanjakan. Helooowww??

Kalau ditotal-total, biaya modifikasi memperpanjang umur si C70 selama 10 tahun itu sama dengan harga motor matic baru. Padahal pakai matic kan lebih gampang, saya jadi bisa sering pinjam tanpa was-was mogok di jalan.

Habis ngopi, bukannya ngerjain yang gampang, macam makan sarapan bikinan saya (dan bercengkerama dari hati ke hati soal rumah tangga kami yang baru seumur pohon sagu), eh dia malah cari yang susah: diskusi politik. Selalu update nonton dan baca berita terbaru, terus debat berhari-hari di medsos sampai ikut-ikutan naik pitam. Kalau dia sudah emosi, siapa lagi kalau bukan saya yang kena getahnya?

Terus, buat lauk makan siang, misalnya. Bukannya nyari yang gampang macam telur atau ayam yang udah dibersihin di tukang sayur, eh dia malah… mancing! Bikin umpannya aja ribet, eksperimen pakai daging bandeng campur keju, susu, roti, telur asin, entah apa lagi.

Saya aja tiap hari seringnya makan tahu tempe dan tumis daun waluh. Mancingnya jauh-jauh, lagi. Kalau hari libur malah senengnya mancing di Jatiluhur seharian. Saya ditinggal di rumah. Bilangnya, cari ketenangan batin. Jadi maksudnya, dia nggak tenteram berduaan sama saya di rumah, gitu?

Terus habis dia mancing, saya kebagian ribet bersihin ikannya sebelum dimasak. Mana saya nggak begitu doyan ikan air tawar pula. Apalagi ikan mas, males banget misahin durinya. Dodol, kan? Jadi lebih ribet berkali-kali lipat daripada masak ayam.

Kalau sore-sore kita lagi di rumah, terus dia lagi pegang gitar, saya tentu berharap dia main lagu gampang yang bikin hati saya berbunga-bunga. Romantis macam di sinetron-sinetron, gitu. Eh, dia malah main lagu jazz! Lagunya nggak ada liriknya! Cuma syubidubidu pap parapap pap sepanjang lagu. Gimana nggak pusing kepala saya? Bukannya jadi jleb-jleb pengen cium dia, saya malah jadi pengen lempar bantal kursi.

Kalau saya udah ngambek, dia suka nyogok dengan ngajakin saya jalan-jalan ke mall.

Iklan

Dulu waktu pacaran, saya ingat dia pernah komplain kalau mantannya lama banget kalau dandan. Tiap mau JJS, dari mandi sampai siap berangkat bisa satu jam. Ya gambar alis lah, eyeliner lah, mascara lah, catok rambut lah. Jadi saya bertekad nggak akan seperti itu. Mandi, ganti baju, langsung berangkat. Eh pas di mall, dia lirik-lirik cewek menor.

Suatu saat dia pernah keceplosan bilang, “Yang, kamu dandan sedikit dong kayak gitu.” Emangnya dandan ala girlband Korea itu termasuk “dandan sedikit cuma 10 menit” apa? Langsung aja saya kasih hadiah cubitan pinggang paling spektakuler dan legendaris (alias masih ada bekasnya sampai sekarang).

Terus waktu ehm… bercinta, juga gitu. Dikasih posisi yang gampang, eh dia suka posisi yang ribet. Dia pikir saya ahli yoga, apa? Atau malah atlet senam lantai? Boro-boro saya bisa keluar ekspresi hot kayak di film, yang ada malah ngomel-ngomel. Beres ML makan painkiller, sakit badan semua.

Habis ML, bukannya cari yang gampang kayak peluk saya semalaman, eh malah ke dapur. Padahal kalau mau ngemil sudah saya sediakan camilan sehat: buah-buahan. Pisang, tomat, buah naga. Mau pepaya? Ada di kulkas. Udah dikupas dan diperciki jeruk nipis. Tinggal hap. Eh, dia malah merepotkan diri bikin mie instan dan kopi. Keseeeelll, banget.

Terus, kalau teman-temannya pada ke rumah, senengnya ngobrol yang gituan. Semuanya udah punya istri lho. Tapi bukannya cari pelampiasan hasrat yang lebih gampang dan higenis di rumah, eh malah suka berfantasi pelampiasan hasrat yang bikin capek: ngejar-ngejar ayam. Ayam kampus, maksudnya. Heran, saya.

Nah, ntar malem ini, nggak tahu gimana nih. Saya pengen seneng-seneng yang gampang: ke acara ulang tahun Mojok di Balai Pemuda, Surabaya. Malam sekitar bada isyak lah mulainya. Ada live music Wake Up, Iris!, ada stand up komedi, bahkan door prize! Gratis pula! Uwiwwwww…

Kalau kejauhan datang yang di Surabaya, besok Minggu 28 Agustus juga ada lanjutannya di Kedai Komika, Malang. Live musicnya sama Christabel Annora. Pastinya juga ada kopi enak hasil ekspedisi teranyar mereka di kebun-kebun kopi rakyat di Jawa Timur. Sedap banget nggak siihh…

Awas aja kalau kamu malah memilih kemping di Gunung Arjuna, Mas! Dikasih yang gampang, malah pengen yang susah. Jangan harap bisa tidur sekamar minggu depan. Saya bakalan tetep pergi sama temen-temen cewek. Gila aja, udah nunggu-nunggu acara ini dari bulan lalu!

Kapan lagi coba, bisa ketemu para penulis dan semua redaksi Mojok yang kinyis-kinyis itu. Nanya-nanya tips nulis ala Mojok, sambil memandangi mata Agus Mulyadi yang syahdu. Kamu tuh sebetulnya cemburu sama Agus atau khawatir calon anak kita jadi mirip Agus sih, Mas?? Hayoh, jawab yang jujur!!

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2018 oleh

Tags: cowokMojokrelationships
Fransisca Agustin

Fransisca Agustin

Artikel Terkait

Purwokerto Tidak Istimewa, tapi Nyaman Melebihi Jogja MOJOK.CO
Esai

Pandji Benar. Purwokerto Memang Tidak Istimewa, Tapi Lebih Nyaman Ketimbang Jogja

21 Juni 2024
Jejak Angkringan Dari Masa ke Masa, Jadi Andalan Warga Jogja, Solo, hingga Klaten
Video

Jejak Angkringan Dari Masa ke Masa, Jadi Andalan Warga Jogja, Solo, hingga Klaten

16 April 2024
Putcast Edisi Jeda: Kepala Suku Mojok Sedang Bosan Ngomongin Politik…
Video

Putcast Edisi Jeda: Kepala Suku Mojok Sedang Bosan Ngomongin Politik

27 Juli 2023
Brand Fesyen Lokal Roughneck 1991 Jajal Bisnis Men’s Care. MOJOK.CO
Ekonomi

Brand Fesyen Lokal Roughneck 1991 Jajal Bisnis Men’s Care

4 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.