Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Keuntungan Bisnis Habis Melulu Gara-gara Ketagihan Judi Bola

Redaksi oleh Redaksi
8 Agustus 2020
A A
Ulama Kok Berteman dengan Pemabuk dan Pejudi? gus baha gus miek gus miftah

Ulama Kok Berteman dengan Pemabuk dan Pejudi? gus baha gus miek gus miftah

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya

Halo, Om Agus.

Salam kenal. Nama saya Tyo. Saya sekarang sedang punya masalah yang sangat serius, Mas. Siapa tahu dengan curhat ke Mas Agus, saya bisa mendapatkan solusi atas masalah ini.

Begini, Mas. Saya ini sekarang sedang getol-getolnya bikin semacam usaha jual beli iphone bekas. Berkat koneksi dan nebeng sama popularitas pacar saya, bisnis jual beli iphone ini sekarang berjalan cukup bagus. Gerai bisnis jual beli iphone saya ini sekarang bahkan cukup punya nama di daerah saya.

Namun, semakin besar usaha yang saya rintis, keuntungan yang saya dapatkan dari bisnis tersebut selalu saja menguap karena satu hal: judi bola.

Dua bulan saya memulai usaha ini, dua bulan pula keuntungan dari bisnis tersebut melayang. Saya sempat berhenti berjudi bola saat banyak liga menghentikan pertandingan saat pandemi, namun begitu mulai banyak pertandingan dimulai lagi, judi jalan lagi. Ini memang penyakit kambuhan saya.

Jujur, saya sebenarnya punya semacam penyesalan atas apa yang saya lakukan. Sudah tahu kalau judi itu ujung-ujungnya bakal merugi, tapi selalu saja terus saya ulangi. Padahal seandainya keuntungan bisnis jual beli iphone itu saya gunakan dengan baik, pastilah itu akan jauh lebih bermanfaat ketimbang jatuh sia-sia ke tangan bandar.

Nah, Apakah Mas Agus punya solusi atau semacam saran bagi permasalahan saya ini?

Salam, Tyo.

Jawab

Dear, Tyo. Silakan berjudi, monggo saja. Wong ya sejatinya seluruh yang ada di dunia adalah perjudian belaka. Hidup ini juga sebuah perjudian. Bahkan, pacarmu yang populer itu ternyata mau pacaran sama kamu saja itu sudah merupakan perjudian besar, perjudian yang sebenarnya ia rugi besar tapi tetap ia lakukan.

Tapi mbok ya kalau berjudi itu jangan goblok-goblok amat.

Begini. Sedari awal kan Kamu sudah tahu kalau dalam pengalaman perjudianmu, kamu hampir selalu kalah dan ujung-ujungnya merugi, dari situ saja sebenarnya sudah ada pijakan sikap yang seharusnya kamu ambil.

Dari dulu, prinsip perjudian itu selalu sama, menang ketagihan, kalah penasaran. Dan sialnya, orang-orang baik ketagihan maupun penasaran sama-sama bermuara pada hal yang sama: mengulangi.

Kalau sudah begitu, sebenarnya saran saya ya cuma satu, berhentilah berjudi.

Namun tentu saja itu saran yang sangat Depdikbud dan Imtaq sekali. Dan juga kemungkinan besar tidak akan Kamu ikuti. Maka, saran cadangan saya adalah, cobalah untuk mulai memanajemen kekalahan perjudianmu.

Iklan

Begini, sekali lagi, sedari awal, kamu sudah tahu kan kalau kamu akan lebih banyak kalah ketimbang menangnya. Kalau begitu, kekalahanmu harus kamu atur.

Misal, keuntungan bisnismu dalam satu bulan sekitar 10 juta, maka, pakailah uangmu untuk berjudi itu 2 juta saja. sukur-sukur bisa kurang dari itu. Sisanya kamu gunakan untuk memperbesar bisnismu atau kamu pakai untuk hal yang bermanfaat, misal kulakan salak pondoh dan kamu jual kembali, atau kamu tabung buat beli lukisan seniman yang agak terkenal agar bisa kamu jual kalau nanti senimannya sudah sangat terkenal.

Anggap 2 juta tadi sebagai ongkos kesenangan. Imbalan atas kerja kerasmu setelah bekerja sebulan penuh.

Saat berjudi Kamu harus penuh perhitungan. Sekalah-kalahnya kamu, kalau uang 2 juta itu sudah habis, ya sudah, jangan berjudi lagi. Tunggu sampai bulan depan kamu dapat untung lagi.

Ingat, alokasi uang judi bulan Juli hanya boleh kamu gunakan bulan Juli pula. Uang buat judi bulan Agustus ya pakai keuntungan uang bulan Agustus.

Nah, tapi kalau ternyata kamu menang (walau saya sangat meragukannya), sisihkan keuntungan tersebut senilai 2 juta buat berjudi bulan depan, sehingga keuntungan bisnismu bulan depan bisa kamu gunakan sepenuhnya.

Ingat, anggap berjudi itu murni hanya cari senang. Jangan cari uang. Sebab kalau memang murni cari uang, ya jangan berjudi, lebih baik kerja atau pasang pesugihan sekalian.

Ini sama seperti orang yang hobi mancing di pemancingan, mereka memang tujuannya murni buat cari senang, bukan cari uang. Kalau niat cari uang, uang yang dipakai buat iuran mancing itu mending langsung dibelikan lele.

Sekali lagi, Tyo, silakan berjudi, yang penting mikir.

Salam, Agus Mulyadi.

Terakhir diperbarui pada 10 Agustus 2020 oleh

Tags: judijudi bola
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

judi online.MOJOK.CO
Ragam

Cara Judi Online Memanipulasi Pikiran sampai Buat Angka Perceraian Meningkat

29 Juni 2024
Seorang Petani di Trenggalek Membangun Jembatan dari Uang Hasil Judi.mojok.co
Histori

Sungguh-sungguh Terjadi, Seorang Petani di Trenggalek Membangun Jembatan dari Uang Hasil Judi

20 Februari 2024
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Esai

Iklan Judi Online Nikita Mirzani Itu Ganggu Banget, tapi Siapa yang Berani Melawan?

17 Februari 2024
Cerita Mereka yang Berhasil Stop Main Judi Online Setelah Kehilangan Segalanya: Kalah Puluhan Juta, Ingin Resign dari PNS, Tapi Bisa Taubat Gara-Gara Grup Facebook.MOJOK.CO
Esai

Tentang Sebuah Kampung yang Ketagihan Judi Togel

4 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.