Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Terjebak Asmara dengan Sepupu Sendiri

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
14 Januari 2017
A A
Kerugian dari Pacaran dengan Keluarga Sendiri

Kerugian dari Pacaran dengan Keluarga Sendiri

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya

Dear Cik Prim yang saya kagumi.

Izinkan saya memperkenalkan diri dulu, Cik. Saya Dani, 21 tahun, tinggal di kota B yang terkenal karena itiak lado ijau-nya. Cik Prim kalau mau saya kirimin sekali-sekali boleh lo.

Jadi gini lo, Cik. Saya jatuh cinta, Cik. Sayangnya sama sepupu saya sendiri.

Saya coba mengurangi komunikasi dengan si sepupu ini. Niatan saya supaya perasaan ini tidak berlarut-larut. Tapi, kok saya yang jadi uring-uringan sendiri karena tidak bisa ber-texting ria dengan dia.

Setelah mendengar lagu dari band favorit saya, saya terilhami sebuah filosofi yang dinyanyikan oleh Kang Pierre cs, “Semua orang harusnya merayakan saat dia jatuh cinta, tidak penting cowok suka cewek, cowok suka cowok, cewek suka cewek, tidak ada yang peduli.” Oh ya, saya masih suka cewek sih.

Jadi, saya putuskan mengikuti saran Kang Pierre. Dia saya beribik, saya sepik, tentu saja dengan beribikan sebisanya. Ya maklum, dia kan sepupu saya. Saya takut blunder. Ditambah lagi saya tidak yakin dia sudah memberi lampu hijau kepada saya. (Memangnya dia traffic light.—Cik Prim)

Kemudian, ada beberapa hal yang membingungkan di sini. Si sepupu itu tipe introver, tidak terlalu nyaman mengungkapkan perasaannya. Nah, saya pikir ketika dia sudah berani bilang “I miss you” atau “kangen” ke saya, itu artinya lampu hijau. Tetapi, di saat lain dia kelihatan terganggu dengan sepikan saya. Misalnya cuma merespons dengan ketawa garing, walau besok-besoknya dia kembali bilang kangen. Rumit, kan?

Apa jangan-jangan dugaan saya bahwa cinta saya berbalas itu hanya analisis yang salah? Apa saya mesti jadi mentalis dulu supaya paham apa yang dia pikirkan?

Udah, gitu dulu, Cik. Diteloletin, ya.

Dani di kota B.

Jawab

Dani yang murah hati.

Saya mau menjawab singkat saja mengenai suka duka asmaramu dengan sang sepupu.

Iklan

Gini, Dan,

alih-alih menjawab apakah sebenarnya si sepupu itu cinta balik ke kamu—hal yang kok ya masih ditanyakan gitu lo, sebagai cowok kamu tuh nggak peka!—saya justru mau memberi analisis soal masa depan cinta kamu kalau kamu jadi pacaran dengan si sepupu.

Gini, Dan,

Dalam bercinta dan dalam hal apa pun, kita nggak boleh egois. Nggak boleh cuma mikirin kesenangan kita sendiri. Kita harus mempertimbangkan baik dan buruknya hari ini maupun di masa depan. Termasuk menimbang-nimbang bagaimana seandainya kamu jadi jalan sama si sepupu, apalagi kemudian berujung pernikahan.

Pertama, kamu pasti sudah tahu inses itu nggak bagus buat keturunan. Itu sudah jelas. Selain itu, inses dalam keluarga juga sangat berisiko.

Kalau Dani pernah mengalami, jangankan inses di keluarga, “inses” satu organisasi atau satu kantor saja sudah bisa bikin bumi gonjang-ganjing. Inses di organisasi dan kantor ini maksudnya pacaran dengan rekan satu organisasi atau satu kantor. (Btw, pembaca yang snob sama bahasa Indonesia, nggak usah sok melucu dengan bilang, “Ya nggak mungkin, lah, pacaran sama semua orang di kantor.” Basi. Guyon receh.)

Yang sering terjadi, saat ada pasangan satu kantor atau organisasi pacaran, pas berantem masalah mereka dibawa-bawa ke kantor atau organisasi. Dan yang juga kerap terulang, saat putus, salah satu atau salah duanya akan keluar karena tidak tahan lihat muka mantan tiap hari.

Nah, bayangkan itu terjadi di keluarga. Masak, ya, kalau putus dari sepupu tadi, kamu mau absen datang Lebaran/Natal/Imlek/Waisak/Yom Kippur/apa pun hari raya agamamu tiap tahun selama seumur hidup sampai salah satu dari kalian mati? Ini namanya, kan, sudah perpecahan keluarga.

Itu dari segi kalau kalian pacaran, kemudian malah putus.

Kalau kemudian pacaran dan menikah?

Nah, yang repot anak kalian nanti. Saya yakin kamu pasti tahu rasanya dimanja sama kakek nenek saat bertemu di hari raya. Dikasih uang, bolak-balik disuruh makan enak-enak, dibelikan baju bagus, disayang, dan berbagai kesenangan lainnya.

Kalau kalian punya anak bersama, betapa malangnya anak kalian. Kakek neneknya sepaket, bisa ketemu semua di satu tempat saat kumpul keluarga besar. Uang jajan juga sepaket karena biasanya ada pertimbangan, “Lah sudah dikasih sama Mbak itu, nggak perlu dikasih lagi.” Lalu, apa senangnya?

Apalagi jika orang tuamu dan orang tuanya tinggal di satu kota. Dan kemudian kalian juga tinggal di kota yang sama. Bisa kamu bayangkan ketika anakmu disuruh membuat karangan Bahasa Indonesia bertema “Berlibur ke Rumah Kakek Nenek”? sementara rumah kakek neneknya cuma sepelemparan buah kuldi? Sakit, men. Sakit. Anak kalian nggak akan tahu gimana asyiknya mudik.

Jadi, demi masa depan yang lebih cerah dan terhindar dari kemudaratan-kemudaratan, saya sarankan cari perempuan lain. Minimal beda provinsilah.

Kalau ternyata nggak mampu cari cewek lain selain keluarga sendiri? Saran saya sama kayak di curhat sebelum-sebelumnya: mending alihkan rasa sayangmu ke binatang atau hewan saja.

Salam sayang. Jangan lupa kiriman itiak-apa-tadi, ya.

Cik Prim

Disclaimer: #CurhatMojok menerima kiriman curhat asmara pembaca yang akan dijawab oleh dua redaktur Mojok, Agus Mulyadi dan Cik Prim. Tayang tiap malam Minggu pukul 19.00, setiap curhat yang dimuat akan mendapat bingkisan menarik. Kirimkan curhatmu ke [email protected] dengan subject “Curhat Mojok”.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2021 oleh

Tags: curhatfeaturedpacaran sama saudara sendiri
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

 Pengalaman Saya Curhat ke Nomor Layanan Berhenti Merokok. MOJOK.CO
Liputan

Pengalaman Saya Curhat ke Nomor Layanan Berhenti Merokok

24 Juni 2023
perempuan pekerja startup
Podium

Susahnya Jadi Perempuan Pekerja Startup: Rentan Stres dan Masa Depan Abu-abu

7 Februari 2023
Pak Sarjono, bapaknya warga sarkem, jadi tempat curhat PSK dan istri lelaki hidung belang.
Jogja Bawah Tanah

Sarjono, Bapak Warga Sarkem yang Jadi Tempat Curhat PSK dan Istri Lelaki Hidung Belang

27 September 2022
adi Tempat Curhat itu Berat:Kisah Relawan yang Kerjanya Mendengarkan
Liputan

Jadi Tempat Curhat Itu Berat: Kisah Relawan yang Kerjanya Mendengarkan

16 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.