Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan Tekel

Liverpool Itu Lemah Syahwat, Kopites: Manchester United Bukan Klub, Tapi Tukang Parkir

Redaksi oleh Redaksi
15 Desember 2018
A A
Liverpool vs Manchester United TEKEL MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Laga Liverpool vs Manchester United itu sudah seperti el clasico-nya Liga Inggris. Duel klasik antara tim papan atas dengan penghuni papan tengah.

TEKEL kali ini menyajikan aksi saling gaprak dua orang yang masih bersaudara. Adit “Cah Ndugal” Rizky dari Mojok.co dengan Ardi COSE dari Mojok Store, seorang Mancunian Chapter Ngaglik garis medok. Sehari-hari boleh bersaudara, namun ketika North West Derby, yang ada adalah permusuhan!

Aditya “Cah Ndugal” Rizki: Dear Mou, sepak bola itu bukan gobak sodor.

Puncak itu dingin, bosque. Ingin rasanya mengolok-olok semua klub yang posisinya ada di bawah LIverpool. Selain nggak pernah kalah sampai pekan ke-16, Liverpool juga menjadi tim yang gawangnya paling sedikit dijebol oleh lawan.

Laga tanding selanjutnya melawan Manchester United besok adalah pengecualian. Pertandingan Liverpool vs Manchester United ibarat pertandingan el Clasico versi Inggris. Ada gelora dan dendam membara yang terukir dalam rivalitas dua kota pelabuhan di jazirah Inggris Raya.

Entah kenapa, melawan tim yang dimanajeri Jose Mourinho selalu memberi kesan wagu. Di dalam ingatan suporter Liverpool jelas akan lebih mudah mengenal Mourinho sebagai “juru parkir” ketimbang pelatih sepak bola.

Lha gimana mau adu kekuatan, kalau main bola saja ketika diserang habis-habisan malah doyan banget bertahan. Sepakbola itu beda dengan main gobak sodor, ndes! Kalau kayak gitu mending sekalian Sanchez, Mata, dan Lukaku nggak usah dibawa ke Anfield. Lebih baik mereka bobok manis sambil ngimpi ngangkat trofi Liga Inggris.

Cuma mau ngingetin aja, skuat Liverpool sekarang sudah jauh beda dengan Liverpool musim lalu. Kalau besok mau main “parkir bus” silakan saja. Siap-siap bek lamban Setan Merah diacak-acak oleh bek-bek terbaik Liga Inggris musim ini semacam Robertson dan Virgil van Dijk.

Khusus untuk De Gea, jangan lupa bawa lem alteco biar sarung tangan makin lengket, bola nggak gampang lolos. Tinggal pilih aja, gawangmu besok mau dibobol pakai ajian gol tutup mata ala Firmino atau ajian gol kolong bokong ala Salah, nih?

Nggak habis pikir juga sih, tim sekelas MU dengan suporter masif kok sulit banget masuk lima besar. Kalah jauh sama timnya orang kota yang menyebut penggemarnya sebagai Citizens. Kalau boleh usul, sekalian aja nama fans MU diganti jadi Villagers biar sekalian lebih ndeso. Pakai nama Red Army malah jadi mirip kayak The Reds. Memalukan. Sama-sama merah, tapi satunya kalahan.

Sudahlah Mourinho, lupakan angan-anganmu soal trofi juara Liga Inggris musim ini. Tim papan tengah itu mikirin lawan Everton dan Bournemouth aja.

Oya, Mou, kemarin kamu sempat bilang kayak gini soal nilai transfer Liverpool musim ini. Saya cuma bisa mengernyitkan dahi membaca kalimat cemburu yang keluar dari mulutmu ini.

“It’s like a house, it’s not just about buying the furniture, you have to do work, you spend money on the best possible furniture and then you’re ready to live in an amazing house.”

House, house, ndasmu. Mbok ngaca, kalau perlu kacanya dibalik biar makin nggak kelihatan. Kamu benahi dulu hubunganmu dengan pemain-pemainmu sendiri macam Pogba dan Martial. Kalau mereka aja bingung dengan taktikmu, siap-siap aja kamu dipecat atau malah kamu yang justru ditinggalkan mereka.

Cuma ada satu nasihat biar MU nggak gampang kalahan setelah lawan Liverpool besok: tolonglah jaga bacotmu, Mourinho. Nggak usah sok cool dan banyak alasan kalau besok kalah. Lagian, saya kira ada lebih banyak fans MU yang lebih memilih #MourinhoOut ketimbang #SaveMourinho, ya kan?

Iklan

Ardi COSE: Liverpool itu lemah syahwat, ngotot di awal, loyo di akhir.

Sebagai suporter Manchester United chapter Ngaglik, saya tentu cukup antusias menyambut North West Derby tiap musimnya. Bagi saya, seburuk apapun musim yang sedang dijalani, jangan sampai kalah lawan Liverpool. Mosok, melawan klub yang sudah 28 tahun nggak juara Liga Inggris tidak menang. Kan malu?

Sekarang Kopites seluruh dunia boleh saja bangga dengan posisi Liverpool yang nangkring di posisi teratas papan klasemen Liga Inggris. Boleh bangga, tapi pesan saya satu: nggak usah sombong-sombong amat lah. Musim masih panjang.

Kalian lupa ya kalau setiap tahun klub kalian ini hanya sebatas mengejutkan saja dan tidak pernah benar-benar menyelesaikan musim dengan tuntas. Udah ena ena tapi nggak pernah sampaki klimaks. Lemah syahwat.

Coba sekarang kalian ingat lagi tanggal 27 April 2014. Dengan jemawa kalian berkata akan menyudahi dahaga gelar juara Liga Inggris. Tapi nyatanya, bermain di kandang sendiri melawan Chelsea, kalian justru dipermalukan. Dipermalukan oleh siapa? Ya oleh kapten kalian sendiri~

Insiden terplesetnya Gerrard hingga sekarang dikenang (dan tentu saja jadi bahan olokan) seantero negeri. Tiap tanggal 27 April, tajuk “Happy Slip Day” selalu dirayakan dengan penuh tawa sekaligus memperingati momen epic si “captain fantastic” membuang peluang juara di akhir musim.

Ngomongin Gerrard, saya sebenarnya miris sama pemain satu ini. Mau saya ketawain, tapi jatuhnya malah iba. Lha gimana, main di Liga Inggris sudah 504 kali, tapi kok ya nggak pernah juara liga.

Mari bandingkan dengan nama-nama ini: Luke Chadwick, Ronnie Wallwork, Clayton Blackmore, Mark Bosnich, dan Dion Dublin. Apakah kalian kenal? Sudah barang tentu mulut kalian pasti baru pertama ini mengucapkan nama-nama mereka.

Jadi mereka ini siapa? Fyi aja nih. Mereka ini pemain MU yang saking jarangnya dapat  menit bermain, sehari-harinya bisa nyambi mbubuti rumput di Old Trafford buat makan kambing.

Tapi jangan salah, semua pemain medioker di atas punya gelar juara Liga Inggris walau jarang main. Sedangkan Gerrard sampai boyoken dan pensiun, tetap saja prestasi yang sampai sekarang dikenang ya tak lain tak bukan adalah kapten yang kepleset di tengah lapangan.

Berkaca dari masa lalu, kalian para Kopites sebaiknya kurang-kurangi sombongnya. Peringkat satu itu fana bagi kalian. Akhir pekan besok dengan kuasa Lord Fellaini, MU akan melengserkan kalian dari peringkat teratas. Mimik obat kuat dulu, ja!

Terakhir diperbarui pada 15 Desember 2018 oleh

Tags: liga inggrisLiverpoolManchester UnitedTekel
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.