Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

PSS Sleman Disiksa Tembok Jahat yang Menutup Prambanan

Kapan dahaga kerinduan Sleman fans kepada PSS Sleman bisa terpuaskan?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
30 Oktober 2021
A A
PSS Sleman Disiksa Tembok yang Menutup Prambanan MOJOK.CO

PSS Sleman Disiksa Tembok yang Menutup Prambanan MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sore di Prambanan, sore yang sendu. Di bawah guyuran hujan, air mata kerinduan Sleman fans kepada PSS Sleman tersamarkan.

Kita sama-sama tahu kalau Jumat adalah hari terbaik selama satu minggu. Menurut hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi, Jumat adalah di mana hari Allah menciptakan Nabi Adam.

“Sebaik-baik hari yang pada hari itu mata hari terbit adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Entah kenapa, ketika membaca rencana kepulangan PSS Sleman ke “rumah besar” yang merindukannya, hadis itu yang langsung nempel di kepala saya. Suasana haru bakal pecah di Prambanan, ketika para pemain disambut oleh Sleman fans yang sudah menunggu sejak pagi.

Yang saya tahu, PSS Sleman dijadwalkan menempuh perjalanan dari Solo menuju Sleman pada pukul 09.00 pagi di hari Jumat. Sejak pukul 08.30 pagi, saya sudah menemukan unggahan Sleman fans di Twitter. Sudah banyak yang menuju ke Prambanan, baik secara pribadi maupun ampir-ampiran.

Perjalanan dari Solo menuju Sleman adalah perjalanan yang singkat saja. Naik bus, penggawa PSS Sleman hanya membutuhkan paling lama 120 menit saja.

Namun, bagi Sleman fans, menunggu penggawa tercinta menempuh perjalanan dari Solo menuju Sleman adalah penantian panjang. Perjalanan akan kerinduan yang menumpuk dan amarah yang terus membara. Rasa kangen itu akan ditumpahkan di Prambanan, perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saya membayangkan chant untuk penggawa PSS Sleman akan membahana. Giant flag terbentang gagah. Sleman fans berebut tempat paling ideal untuk bisa melihat lagi “kekasihnya” dari jarak paling dekat. Mereka akan mengabadikan momen itu lewat kamera foto atau merekamnya dalam ingatan.

Sekitar pukul 11.00 siang, jumlah Sleman fans yang berkumpul di Prambanan semakin banyak. Konon, kerumunan ini berusaha “dipecah” oleh polisi, tapi gagal. Satu hal yang bisa memecah kerumunan Sleman fans adalah kepulangan penggawa PSS Sleman untuk kemudian diarak menuju rumah dinas Bupati.

Selepas tengah hari, menjelang pukul 14.00, para penggawa PSS Sleman belum juga beranjak dari Solo. Sleman fans sudah semakin tidak sabar untuk menuntaskan rindunya. Namun, pada akhirnya, menjelang petang, datang kabar bajingan. Kepulangan yang sudah dinantikan itu urung terjadi. Kerumunan yang memendang kerinduan yang sama itu patah hati.

Sebuah potongan percakapan antara Sleman fans dengan Andy Wardhana, Direktur Utama PSS Sleman, bocor ke publik. Andy, yang baru saja menggantikan Marco, menegaskan bahwa kepulangan PSS Sleman terhalang oleh “sebuah tembok”. Andy hanya bisa minta maaf. Sleman fans hanya bisa menelan kekecewaannya.

8jingan#ArthurOut #EffyOut #DejanOut pic.twitter.com/jwj1qz2pU3

— #SAVEPSS (@GK_WARRIORS_) October 29, 2021

Tembok apa yang dimaksud oleh Andy? Tembok seperti apa yang menghalangi penggawa PSS Sleman pulang dan melepas rindu dengan para terkasih di Prambanan? Ahh… saya tahu pembaca sudah paham tembok apa yang dimaksud. Kita sama-sama tahu, hanya enggan, atau sudah muak untuk terus membicarakannya.

Kemarahan Sleman fans sudah sangat transparan. Misi memulangkan Super Elang Jawa ke “rumah besar” bernama Kabupaten Sleman adalah misi bersama. Musuh yang menjadi “tembok” juga sudah sangat transparan.

Iklan

Silakan pembaca menyusun kalimat sendiri untuk menggambarkan betapa muramnya Prambanan sore kemarin. Apalagi, kerinduan yang sudah menumpuk itu sempat dihantam oleh hujan deras. Banyak dari Sleman fans yang bertahan di bawah hujan, mengorbankan waktu dan tenaga untuk kecintaannya.

Satu hal yang ingin saya tegaskan di sini adalah penderitaan yang mungkin juga dirasakan para pemain PSS Sleman. Banyak dari mereka yang pasti sudah sangat kangen dengan keluarga. Bermain di bawah protokol kesehatan, terpisah jarak sedemikian lama, pasti akan sangat berpengaruh kepada kondisi mental.

Kangen istri, kangen anak, kangen orang tua tersayang, kangen dengan lingkungan yang sangat mencintai mereka di Kabupaten Sleman. Rasa kangen para pemain yang akan dipuaskan di hari Jumat, hari terbaik, dihalangi oleh “tembok jahat” yang menggagalkan perjumpaan di Prambanan. Sangat jahat. Mereka yang jahat pasti masuk neraka. Mereka yang jahat akan disiksa, pantatnya disabet dengan besi panas sejuta kali.

Sore di Prambanan menjadi sore yang sendu. Di bawah guyuran hujan deras, air mata Sleman fans tersamarkan. Namun, kerinduan dan kemarahan mereka sudah sangat transparan. Mau sampai kapan kelakuan zalim dari “tembok” itu akan bertahan? Rusak sudah warisan luhur dari lereng Merapi.

Pada titik ini saya sudah kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kezaliman yang terjadi. Saya hanya bisa ikut mendoakan, sebagai fans rival PSS Sleman, saya doakan yang jahat segera tumbang dan cinta murni antara klub dan suporter bisa direstorasi.

Sleman fans, eratkan persatuan, jangan sampai jadi korban adu domba dan perpecahan. Perjuangan boleh berlangsung dalam waktu lama. Namun, saya yakin, cinta suporter yang akan menang pada akhirnya.

Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pesan cinta dari Sleman fans untuk PSS Sleman….

Sebuah kehormatan mengawalmu pahlawan
Untuk slalu berjuang mewujudkan harapan
Percaya kita kan rayakan kawan

Demi satu nama kebanggaan di dada
Kan ku beri segalanya
Super elang jawa, jadilah juara
Ku kobarkan segalanya

BACA JUGA Arthur Irawan Kuwi Sopo: Bahaya Masalah Internal PSS Sleman dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 30 Oktober 2021 oleh

Tags: Arthur Irawanbcsmarcoprambananpsspss slemanslemansleman fans
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bedog Arts Fest 2025 Mojok.co
Kilas

Bedog Arts Fest 2025: Perayaan Seni Kerakyatan, Lingkungan, dan Semangat Keberlanjutan

19 Oktober 2025
Ilustrasi Stasiun Kalasan di Sleman yang terbengkalai - MOJOK.CO
Liputan

Saat KAI Masih Sibuk Mengkaji Pembukaan Stasiun Kalasan, Warga Sudah Muak dengan Anak Muda yang Menjadikannya Tempat Maksiat

14 Oktober 2025
Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang Mojok.co
Pojokan

Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang

2 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.