MOJOK.CO – Nigeria vs Argentina | Saint Petersburg, Rusia| Live TransTV, K Vision, Usee Tv | Rabu, 27 Juni dini hari | 01.00 WIB | Prediksi: Argentina menang.
Suara-suara sumbang dari mimpi buruk itu tentu masih bergaung di gendang telinga para pendukung Argentina. Akhir-akhir ini, suara itu semakin keras terdengar seiring performa memalukan Argentina di Piala Dunia 2018. Kegagalan lolos dari babak putaran grup di Piala Dunia 2002 kembali terbayang. Suara sumbang itu merecoki konsentrasi Albiceleste.
Pertaruhan terakhir di laga Nigeria vs Argentina ini pun diiringi nuansa sendu. Kekalahan dari Kroasia dengan skor 0-3 memojokkan Argentina ke tepi ring. Tak hanya kekalahan yang memberatkan kaki-kaki lembek pemain Argentina. Suasana ruang ganti dua kali juara dunia ini tengah dilanda prahara.
Konon, menjelang laga Nigeria vs Argentina, para pemain Argentina “memberontak”. Sasaran amarah mereka adalah Jorge Sampaoli, sang pelatih. Mantan pelatih Cile tersebut dianggap sebagai sumbu masalah. Kebenaran kabar tersebut memang masih abu-abu. Terlepas dari benar atau tidaknya, para pemain Argentina jelas sudah terganggu lantaran banyak media besar yang menulis kabar tersebut.
Apakah benar Sampaoli adalah sumbu masalah Argentina? Jika melihat komposisi skuat, pemilihan pemain, hingga ide dasar di atas lapangan, bisa dimaklumi apabila Sampaoli menjadi sasaran kritik.
Mencoba formasi dasar 3-5-2, Argentina justru terlihat canggung. Di lini tengah, trio Javier Mascherano, Max Meza, dan Enzo Perez yang menjadi pilihan. Tentu ini pilihan yang sungguh aneh mengingat ketiganya bukan pembagi bola yang baik. Pemilihan Macherano masih bisa sedikit dipahami lantaran dirinya adalah kapten bayangan. Lionel Messi, meski menyandang ban kapten, bukan sosok motivator yang andal. Ketika timnya terpojok, justru Mascherano yang banyak berteriak memompa semangat rekan-rekannya.
Nah, mengapa harus Max Meza? Pemain debutan Piala Dunia ini tidak bermain baik ketika Argentina ditahan imbang Islandia. Jika Albiceleste ingin bermain “menggunakan Messi”, seharusnya Sampaoli menggukan Ever Banega sebagai tandem Mascherano di kedalaman. Jadi, akan terbentuk duet penjaga kedalaman (Maschesrano) dan pembagi bola (Banega).
Sementara itu, pemilihan Enzo Perez sebagai starter juga dipertanyakan. Musim lalu, gelandang veteran berusia 32 tahun ini bermain buruk ketika memperkuat River Plate. Enzo bahkan tidak menyangka dirinya dipanggil timnas. Ia menerima panggilan timnas ketika sedang berlibur. Oleh sebab itu, baik kondisi fisik maupun mental Enzo tidak berada dalam kondisi prima.
Salah sejak di ruang ganti, ketika pemilihan pemain, Argentina dilumat Kroasia. Kekalahan itu saja sudah terasa sangat mengganggu, apalagi jika melihat cara bermain mereka di atas lapangan. Tanpa koordinasi yang jelas, tanpa maksud yang jernih, kreativitas Argentina seperti terbatas kepada “mengumpan bola kepada Lionel Messi”.
Padahal, ketika Messi bergeser ke sisi kiri lapangan dan menerima bola, sudah ada dua bahkan tiga pemain Kroasia yang menekan. Kehilangan akseleasi jarak pendek dan kepercayaan diri yang rendah, Messi tak bisa berbuat banyak. Di pundaknya sudah terlalu tinggi beban negara dan terlalu berat harapan rekan-rekannya.
Jika satu atau dua pemain tidak bermain baik, evaluasi bisa difokuskan membenahi performa mereka. Namun, jika yang sakit adalah tim itu sendiri, maka masuk akal apabila Sampaoli menjadi pesakitan. Oleh sebab itu, laga Nigeria vs Argentina punya makna super penting. Sampaoli menyebutnya sebagai salah satu laga final bagi Argentina. Sebuah pertaruhan masa depan dan harga diri negara.
Meski menyiapkan diri sepenuh hati untuk mengalahkan Nigeria, Argentina tidak bisa menentukan nasibnya sendiri. Jika ingin lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018, Argentina harus menyerahkan takdir mereka kepada “belas kasih” Kroasia. Islandia harus kalah dari Kroasia apabila Argentina ingin lolos dari Grup D.
Syarat kedua adalah, jika sama-sama memetik kemenangan, Argentina harus mencetak gol lebih banyak dari Islandia. Selisih gol Argentina (-3) memang lebih buruk ketimbang Islandia (-1). Misi yang sangat berat ada di depan mata Lionel Messi, dkk.
Nigeria sendiri hanya perlu menang untuk lolos mendampingi Kroasia. Mereka punya pengalaman mengalahkan skuat asuhan Sampaoli ini di laga uji tanding. Memang, tensi uji tanding dan Piala Dunia sangat jauh berbeda. Namun yang namanya pengalaman pasti diingat oleh tubuh pemain-pemain Nigeria.
Bagaimana dengan pengalaman tubuh Argentina ketika menghadapi Nigeria? Dari total delapan laga, kedua negara ini sudah empat kali bertanding di Piala Dunia. Argentina memenangi semua pertandingan tersebut.
Pelatih Nigeria sendiri, Gernot Rohr, menegaskan bahwa mereka akan menang di laga Nigeria vs Argentina ini. Kemenangan atas Islandia memberi arti yang besar bagi skuat Elang Super ini. Nigeria vs Argentina adalah soal siapa yang lebih bernyali untuk mengambil taruhan terakhir itu. Argentina dijagokan akan menang. Namun kemenangan itu akan berdarah-darah.