MOJOK.CO – FIFA mengajukan pergantian 5 untuk menghindari pemain cedera karena jadwal yang padat saat corona berakhir.
Beberapa kompetisi di Eropa sudah memutuskan untuk menghentikan liga. Mereka adalah Liga Belgia, Liga Belanda, dan Liga Prancis. Jika dihentikan, artinya kompetisi berakhir tanpa pemenang dan degradasi.
Ketupusan penghentian liga merupakan respons dari aturan pemerintah masing-masing. Tanggap darurat virus corona yang diperpanjang membuat acara olahraga dan festival musik tidak mungkin dilakukan. Demi keselamatan orang banyak, pengurus liga menghentikan kompetisi.
Namun, ada beberapa liga yang kayaknya akan memaksakan liga tetap bergulir. Mereka adalah Liga Spanyol, Liga Inggris, dan Liga Italia. Tim-tim ini, diperkirakan akan bertanding lagi di akhir Juli hingga Agustus. Berarti, mereka hanya punya 3 minggu untuk menyelesaikan liga.
Liga-liga yang tertunda menyisakan 9 pertandingan yang menjadikan durasi 3 minggu itu benar-benar padat. Jadwal yang super padat padat ini berpotensi memberi dampak buruk kepada para pemain. FIFA datang dengan sebuah usulan darurat.
FIFA mengajukan proposal untuk mengubah sistem pergantian pemain. Sistem pergantian pemain yang awalnya 3 pemain akan diubah menjadi 5 pemain. Alasannya, risiko cedera pasti meningkat setelah para pemain terlalu lama berhenti berkompetisi.
Penambahan pergantian pemain terdengar konyol. Kenapa? Karena dipaksakan. Banyak tim yang terlalu memaksa liga tetap harus selesai. Kita tahu, risikonya sangat besar, bahkan jika pertandingan diadakan tanpa penonton dan para pemain dikarantina secara ketat.
Demi alasan “keuangan”, liga dipaksakan untuk berjalan. Yah, itu memang hak masing-masing liga. Pada titik ini, FIFA tidak punya kuasa untuk memaksa penghentian kompetisi.
Penambahan pergantian pemain juga akan diberlakukan di turnamen internasional. Formula penambahan pergantian pemain menjadi 5 pergantian di waktu normal dan 1 di waktu perpanjangan.
Usulan darurat dari FIFA ini sebetulnya bagus karena memang solusinya terbatas ketika kompetisi dipaksa untuk selesai. Setidaknya ada 3 hal yang menguntungkan dari usulan darurat ini.
Pertama, setidaknya sedikit mengurangi risiko cedera. Pemain menjadi rentan cedera karena otot mereka lama beristirahat. Ketika otot tiba-tiba dapat beban yang berlebih, maka risiko cedera meningkat.
Kedua, pelatih punya opsi yang lebih banyak dalam pertandingan. Misalnya, pelatih bisa menambah pemain bertahan saat tim sudah unggul. Rotasi pemain juga bisa lebih maksimal. Jangan lupa, rotasi pemain termasuk taktik.
Penambahan pergantian pemain menjanjikan permainan tetap dinamis dan ketat. Intensitas pertandingan akan terjaga karena suatu tim tidak seluruhnya terisi pemain yang terkuras staminanya.
Ketiga, pemain muda dan pemain cadangan punya kesempatan bermain lebih banyak. Pemain yang menjadi penghangat bangku cadangan akan lebih sering bermain karena jadwal yang super padat.
Namun ingat, penambahan pergantian pemain ini cuma sedikit saja mengurangi risiko cedera. Menjaga tingkat kebugaran dan ketahanan para pemain akan cedera itu sangat sulit di saat-saat seperti ini. Bahkan ketika para tim sudah mulai berlatih mulai pertengahan Mei.
FIFA dan semua tim perlu mempertimbangkan juga psikologi pemain ketika dikarantina secara ketat. Bermain dengan rasa takut akan pandemi berdampak ke psikologi, kemudian terasa di fisik masing-masing pemain.
Ada alasan kuat beberapa liga menghentikan kompetisi. Mereka tidak hanya ingin melindungi pemain, tetapi juga semua orang yang terlibat di dalam pertandingan. Selain suporter tentu saja. Melanjutkan kompetisi itu tantangannya sangat berat. Kalau demi uang semata, mending null and void saja.
Mimpi menjadi juara atau promosi ke divisi tertinggi selalu bisa diulang. Namun, jelas tidak untuk nyawa manusia. Sekali hilang, tidak bisa diulang. Memangnya ini dunia Dragon Ball, di mana orang mati bisa hidup lagi setelah mengumpulkan tujuh bola naga dan mengajukan satu permintaan.
Aturan penambahan pergantian pemain jelas akan mengubah wajah sepak bola. Apalagi ketika risiko yang tak terperi menjadi kenyataan. Banyak orang yang akan disalahkan. Meski nanti, antara Juli hingga Agustus, kita disuguhi lagi pertandingan sepak bola yang kita rindukan.
BACA JUGA Liverpool yang Malang: Tentang Kegagalan Paling Puitis Abad Ini atau tulisan lainnya di rubrik BALBALAN.