Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Ketika Ferran Torres Mendominasi, Spanyol Ingatkan Jerman Tentang Kutukan Angka Setan 6 Gol dan 66 Tahun: 666!

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
18 November 2020
A A
Ketika Ferran Torres Mendominasi, Spanyol Ingatkan Jerman Tentang Kutukan Angka Setan 6 Gol dan 66 Tahun: 666 MOJOK.CO

Ketika Ferran Torres Mendominasi, Spanyol Ingatkan Jerman Tentang Kutukan Angka Setan 6 Gol dan 66 Tahun: 666 MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Spanyol dan Ferran Torres mendominasi. Jerman kembali diingatkan bahwa mereka akrab dengan angka setan: 6 gol, 66 tahun kekalahan!

Baru pada 11 November yang lalu saya bicara soal kebetulan di sepak bola. sekarang, 18 November 2020, yang namanya kebetulan kembali terjadi. Kali ini panggungnya bernama UEFA Nation League. Spanyol membantai Jerman dengan skor akhir 6-0. Sebuah kebetulan yang “manis” terjadi di sini.

Hanya ada satu kata untuk mendeskripsikan laga Spanyol vs Jerman, yaitu dominasi. Spanyol unggul di semua catatan statistik kecuali pelanggaran. Mereka unggul 70 berbanding 30 persen di penguasaan bola. Melakukan 23 kali usaha tembakan ke gawang, sementara Jerman cuma bikin dua. Tembakan tepat ke arah gawang, Spanyol 10 kali melakukannya berbanding nol untuk Jerman.

Catatan statistik seperti ini bisa terlihat di laga-laga David vs Goliath. Misalnya Spanyol vs Andorra, Jerman vs Kepulauan Faroe, atau Bahrain vs Indonesia. Namun, catatan fantastis ini terjadi di laga besar dan Bastian Schweinsteiger menjelaskan alasannya dengan tepat.

Jerman tidak punya kontrol terhadap laga. Para pemain tidak saling mengingatkan. Di atas lapangan, hanya terdengar para pemain Spanyol yang saling berkomunikasi, memeriksa pemosisian kawan, mengingatkan akan potensi ancaman yang mungkin terjadi. Intinya, Jerman kalah di semua aspek pertandingan,

Dan… kebetulan yang menyenangkan itu terjadi. Spanyol membuat 6 gol. Ini menjadi kekalahan terbesar Jerman setelah 66 tahun. Pada 1954, ketika masih bernama Jerman Barat, mereka kalah dari Hungaria dengan skor 8-3. Ketika kalah lagi di 2020, Ferran Torres, penyerang sayap Spanyol membuat 3 gol.

Banyak unsur angka “6” di sana. Bahkan saya sendiri dibuat terhenyak melihat skor akhir pertandingan di pukul 06.00 pagi setelah bangun tidur. Tiga gol yang dibuat Ferran Torres adalah separuh dari “angka 6”. Sementara itu, Jerman membuat “3 gol” ketika kalah 66 tahun yang lalu. Bayangan soal “angka setan” membayangi. Apakah ini pertanda Jerman akan bernasib suram di Euro 2020 yang digelar pada 2021?

Tentunya ini pertanyaan absurd. Sepak bola, terkadang, tidak bisa diukur hanya dari satu pertandingan saja. Ketika kalah 66 tahun yang lalu dari Hungaria, Jerman Barat tetap bisa melaju hingga babak final Piala Dunia. Di final, mereka melawan Hungaria lagi dan bisa menang dengan skor 3-2… lagi-lagi ada unsur “angka 6” di sana.

Ada trivia menarik lainnya terkait Jerman dan “angka 6”. Saat ini, mereka sudah memenangi Piala Eropa sebanyak 3 kali (separuh angka 6). Salah satu kemenangan terbesar yang pernah mereka catatkan adalah membantai Brasil dengan skor 8-2. Jika 8 dikurang 2, hasilnya 6!

Tunggu dulu, perihal “angka 6” masih berlanjut! Sejak peringkat dunia FIFA dibuat, rata-rata peringkat Jerman adalah 6 dengan 1607 poin! Rata-rata usia pemain di skuat mereka saat ini adalah 26 tahun! Satu lagi, angka kematian karena Covid-19 di Jerman pernah menyentuh angka 1607 orang!

Nah, silakan, para pakar judi togel untuk menggelar rapat….

Sekali lagi, kebetulan di sepak bola itu sangat menarik untuk menjadi bahan dasar perhitungan judi togel. Ahh, maksud saya, untuk bahan tulisan.

Ferran Torres dan kejelian Manchester City

Manchester City memang “sialan”. Tim transfer mereka sangat detail ketika mengamati situasi pemain, terutama soal kontrak. Ketika Ferran Torres dibeli City, kontraknya bersama Valencia tinggal menyisakan satu tahun saja. Ada beberapa klub yang tertarik, namun City sudah satu langkah lebih cepat melakukan pendekatan.

Salah satu keuntungan yang didapat ketika membeli Ferran Torres dengan situasi kontrak tinggal satu tahun adalah harga diskon. City hanya perlu membayar 20 juta paun saja untuk Ferran Torres yang masih berusia 20 tahun. Dulu, langkah ini dianggap langkah latah karena Leroy Sane ingin segera dijual ke Bayern Munchen.

Iklan

Selama beberapa bulan mengenakan seragam City dan performa Ferran Torres ketika mengalahkan Jerman, dunia tahu kalau Pep Guardiola memang sudah menemukan pengganti Sane. Lebih “sialan” lagi, City mendapatkan pemain muda yang sudah matang, sudah berkualitas, dan masih bisa berkembang lebih jauh!

Pemain seperti Ferran Torres di timnas Spanyol memang banyak. Banyak penyerang sayap dengan kemampuan mencetak gol. Namun, tidak banyak penyerang sayap dengan kecerdasan menentukan timing untuk memilih ruang berbahaya di kotak penalti lawan. Ini mungkin pendapat yang tidak populer.

Namun, silakan simak lagi beberapa pertandingan City di Liga Inggris. Meski memulai laga dari sisi kiri, Ferran Torres pandai menentukan kapan dan secepat apa dia berlari untuk masuk ke wilayah berbahaya.

Penentuan timing ini biasanya terbentuk oleh pengalaman panjang. Ketika pemain berusia 20 tahun sudah bisa melakukannya, kita menjadi saksi pemain kelas dunia sedang berkembang. Jika Ferran Torres bisa menambahkan unsur konsistensi di sana, bukan tidak mungkin di usia 25 tahun, City sudah mendapatkan world class winger di dalam skuat mereka.

Kejelian City dan kemampuan mereka mematangkan Ferran Torres akan sangat menguntungkan Spanyol. Ini juga menjadi bukti bahwa selain Prancis, angkatan muda Spanyol juga sangat berkualitas.

BACA JUGA Santi Cazorla: Legenda Arsenal dan Pengingat Beratnya Sebuah Proses Kebangkitan dan tulisan-tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2020 oleh

Tags: ferran torresjermanliga inggrisManchester CityPep Guardiolaspanyol
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.