Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Inter Milan Punya Tridente dalam Nama Lukaku, Lautaro, dan Conte

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 Desember 2019
A A
Inter Milan Punya Tridente dalam Nama Lukaku, Lautaro, dan Conte

Inter Milan Punya Tridente dalam Nama Lukaku, Lautaro, dan Conte

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Inter Milan kini punya tridente di lini depan. Mereka adalah Lukaku, Lautaro, dan Conte. Satu untuk semua. Semua untuk Inter Milan.

Pertengahan babak kedua Inter Milan vs SPAL, Marceloa Brozovic menerima bola di lapangan tengah. Maju menggiring bola beberapa meter, Brozovic melihat Romelu Lukaku bebas di depan barisan bek SPAL. Umpan datar disodorkan dilepaskan Brozovic. Tanpa mengontrolnya terlebih dahulu, Lukaku langsung menggeser bola lebih ke depan.

Pemain asal Belgia itu sudah memetakan jalur umpan bahkan sebelum menerima bola. Seperti layaknya pemain sepak bola yang baik. Lukaku sudah tahu apa yang harus dilakukan. Dia sudah melihat pemosisian diri Lautaro Martinez, yang siap menerima bola daerah. Maka, seperti yang ada di dalam kepala Lukaku. Itulah yang terjadi.

Umpan terobosan sekali sentuh menerobos barisan pertahanan SPAL yang agak terlalu tinggi. Bola itu bergulir dengan kecepatan pas dan arah yang akurat ke kaki Lautaro. Umpan manis itu memungkinkan Lautaro melakukan dua hal. Mau menembak langsung bisa, mengontrolnya pun juga bisa karena posisinya yang murni bebas. Inter Milan siap menambah gol.

Lautaro memilih untuk mengontrol bola terlebih dahulu. Setelah mencetak dua gol malam itu, dia tampak sangat percaya diri. Terlihat dia ingin menempatkan bola secara presisis ke sudut gawang atau melewati kiper terlebih dahulu. Namun sayang, kiper SPAL cukup pandai untuk menjaga jarak. Lautaro kehilangan momen. Kecohannya terbaca dan kaki kiper SPAL menihilkan peluang emas itu.

Saya tidak sedang bicara soal peluang yang terbuang. Yang justru menarik adalah dua umpan kombinasi Inter Milan untuk membuka pertahanan SPAL. Meski terlihat begitu sederhana, ada kompleksitas yang tersembunyi. Kompleksitas yang tidak mungkin terbangun tanpa latihan yang intens, percaya penuh kepada kawan, dan kecerdasan mengeksekusi instruksi Antonio Conte.

Adalah 12 kemenangan dari 14 laga dan posisi Capolista yang menjadi penegasan dari “dua umpan sederhana itu”. Umpan-umpan sederhana menggambarkan betapa Inter Milan kini sangat solid. Bukan tanpa cela dan kelemahan, tetapi harus diakui kalau mereka berubah menjadi lebih kuat.

Ada sebuah hubungan yang terbangun kuat di antara kaki-kaki pemain Inter Milan. Conte tidak hanya berhasil membangun kohesi di antara pemain, tetapi juga rasa percaya yang begitu kuat. Selain dua umpan sederhana dalam proses peluang Lautaro, kamu bisa mulai mengamati rekaman pertandingan Liga Champions antara Inter Milan melawan Slavia Praha.

Gol pertama Inter Milan menggambarkan rasa percaya dan kohesi yang dibangun Conte. Ketika Lukaku mendesak di sisi kiri Slavia. Lautaro berlari zig zag tipis di dalam kotak penalti. Tanpa latihan yang intens dan kepercayaan satu sama lain, Lukaku tak mungkin bisa membaca gerak random Lautaro.

Menggunakan kaki kanan, Lukaku mengirim bola ke tiang dekat. Bukan jenis umpan yang mudah untuk disambut. Sekali lagi, Lukaku percaya Lautaro bisa menyambut umpan sulit itu. Lautaro menjawab kepercayaan itu. Tanpa perlu mengontrol, striker asal Argentina itu melepaskan sepakan keras, juga ke tiang dekat.

Sampai di sini ada detail penting yang perlu kamu ketahui. Ketika gol terjadi, Lukaku sempat jatuh karena kehilangan keseimbangan setelah mengirim umpan silang. Lautaro sudah hendak merayakan gol ke arah bangku cadangan sebelum dia membalikkan badan dan mencari rekannya itu. Kedua pemain itu merayakan gol bersama-sama. Berpelukan erat.

Masih ingatkah kamu dengan kejadian di Emirates Stadium beberapa tahun yang lalu? Ketika Lukaku bekerja keras untuk melepas umpan yang sampai ke kaki Jesse Lingard dengan begitu manis?

Lingard mencetak gol. satu dari sedikit yang dia bikin selama satu dekade terakhir. Lukaku merentangkan tangan, siap menyambut pelukan Lingard, untuk merayakan gol bersama-sama. Lingard tidak mungkin melihat gesture Lukaku. Namun, wonderkid kedaluwarsa itu menghindari pelukan rekannya dan memilih berlari ke sudut lapangan.

Lingard memutuskan untuk merayakan gol dengan caranya sendiri. Seolah-olah dia melewati lima pemain lawan sebelum mengoyak jala Arsenal. Lingard merayakan golnya dengan cara moon walk di atas rumput. Sebuah pemandangan yang bukan hanya konyol, tetapi menyedihkan.

Iklan

Tidak ada kesadaran akan apresiasi. Moon walk bisa dilakukan kapan saja. Namun, kerja keras kawan yang berbuah asis tidak melulu terjadi. Saya rasa, setelah itu Lingard kena tulah. Dia tidak lagi mencetak gol selama ratusan tahun kemudian.

Kita belum berbicara soal taktik dan printilannya yang jelimat di atas lapangan. Kita sedang berbicara sesuatu yang menjadi dasar berjalannya sebuah taktik. Conte membangun skuat ini secara keras. Conte membangun dasar disiplin pemain-pemain Inter Milan. Di sisi lain, Conte juga membangun kemanusiaan.

Conte mengizinkan anak asuhnya yang sudah cukup umur untuk rutin berhubungan seks. Conte memahami kebahagiaan pemain dan pasangannya masing-masing. Hal-hal sederhana di luar lapangan, tertransformasi ke dalam lapangan. Kemanusiaan berhasil terbangun, taktik berjalan dengan anggun.

Inter Milan kini punya tridente di lini depan. Mereka adalah Lukaku, Lautaro, dan Conte. Satu untuk semua. Semua untuk Inter Milan.

BACA JUGA Seks and The Inter Milan, Conte Sarankan Pemainnya Untuk Rutin Kelon atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2019 oleh

Tags: conteInter Milanlautaroliga italiaLukakuSerie A
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Giant Killer Di Serie A: Udinese, Atalanta, Dan Napoli
Video

Giant Killer di Serie A: Udinese, Atalanta, dan Napoli

22 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.