MOJOK.CO – Euro 2020 Grup D | Ceko vs Inggris | Ceko dan Inggris cuma butuh hasil imbang untuk lolos. Namun, laga ini bakal tetap panas demi status juara grup.
Haris Firmansyah: “Ceko bukan teman main mata.”
Di laga ketiga ini, semua negara di Grup D masih punya peluang lolos. Namun, yang kansnya paling besar adalah Inggris dan Ceko. Sebenarnya, hasil imbang saja sudah cukup mengantar keduanya melenggang kangkung ke babak gugur. Tak peduli hasil pertandingan Kroasia vs Skotlandia kendati bermain sampai babak belur.
Namun, skor kaca mata bukan akhir yang memuaskan. Masa penonton begadang cuma buat nonton mas-mas berseragam lari-larian di lapangan? Mending live streaming Tokyo Revengers sekalian yang jelas ada gregetnya. Muhasabah diri, wahai Inggris dan Skotlandia.
Sewaktu meladeni Kroasia yang belum pernah merasakan nikmatnya kemenangan di fase grup Euro 2020, Ceko sampai berdarah-darah. Ya, Patrik Schick mimisan akibat disikut pemain Kroasia. Hikmahnya, Ceko dapat jatah penalti yang melegakan haus gol sang top skor Ceko.
Namun, saat partai sebelah sampai main sikut, Inggris dan Skotlandia malah main aman, untuk tidak menyebut pertemuan dua kuda hitam ini membosankan. Mungkin karena Inggris menganggap negara tetangganya sebagai saudara terdekat, di mana kalau sedang kesusahan, tetanggalah yang pertama menolong.
Ketika Skotlandia yang sebelumnya telah ditumbangkan Ceko dan belum mencatatkan poin satu, Inggris datang dan membagi rata poin kepada tetangga yang sedang kesusahan itu.
Nyatanya, satu poin saja bisa membangkitkan asa Skotlandia dan Kroasia untuk merangkak ke babak selanjutnya. Dengan catatan, Ceko dan Inggris tidak main mata. Namun, tenang saja. Yang bisa main Mata cuma Spanyol. Sebab Tim Matador itu punya pemain bernama Juan Mata.
Moddie: “Hanya Bukayo Saka yang mampu membawa Inggris juara Grup D.”
Sungguh tidak mengagetkan bila Inggris tertatih-tatih di Euro 2020. Sebagai tim yang berlabel bintang, Inggris tetap saja tidak bisa menampilkan yang terbaik. Yah, kayaknya udah kebiasaan mereka di setiap kompetisi.
Pertandingan pertama hanya menang 1-0. Itu pun sudah saya prediksi bahwa Inggris akan menang tipis. Hal ini disebabkan Southgate tidak memasang Dominic Calvert-Lewin dari awal.
Pertandingan kedua seri 1-1. Itu pun sudah saya prediksi karena Southgate malah memasang satu pemain MU di line up. Padahal, Inggris bisa menang tanpa menggunakan SATU PUN pemain MU, Arsenal, dan Liverpool (MUAL).
Lalu, bagaimana pertandingan ketiga?
Inggris memang hanya membutuhkan hasil seri (lagi) untuk menggamit tiket selanjutnya. Dan saya rasa itu mudah. Lini belakang mereka sudah cukup kokoh. Lini tengah, ya, okelah. Lini depan? Ini yang menjadi persoalan.
Ada baiknya Inggris tidak memasang striker murni. Baik itu Harry Kane atau Dominic Calvert-Lewin. Gunakan saja Jack Grealish atau Jadon Sancho, yang saya masih heran kenapa Southgate enggan menggunakan keringat pemain Dortmund itu.
Namun, dari penerawangan saya, alangkah lebih baik menurunkan Bukayo Saka sejak dini. Selain penampilan impresif kala membela Arsenal musim ini, saya yakin Bukayo Saka mampu menyelamatkan wajah Inggris.
Apa dasar keyakinan saya? Tentu tidak lain karena hari kelahirannya sama dengan hari pertandingan Inggris vs Ceko. Sama-sama Rabu.
Jika dilihat secara primbon, Bukayo Saka adalah pekerja keras. Dia akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh pelatih. Selain itu, dia selalu cermat dalam bertindak.
Ya, setidaknya terbukti di musim ini, dia tidak pernah terkena kartu merah. Soal urusan mencetak gol, Saka mampu mencetak 5 gol dari 32 penampilan. Angka yang cukup baik dibandingkan Schick. Pemain andalan Ceko itu hanya mencetak 9 gol dari 29 penampilan bersama Leverkuesen. Ingat, Saka bermain di banyak posisi, salah satunya bek kiri. Schick? Ya tahu sendiri, lah. Nggak semua hal perlu dijelaska, kan. Dewasa dikit ah.
Maka dari itu, sudahlah Southgate, lebih baik bermain dengan formasi 4-6-0 daripada 4-2-3-1. Mengandalkan 1 striker sekaligus kapten yang level permainannya indie saja belum.
Percayalah, hanya Bukayo Saka yang mampu membawa Inggris menjadi juara Grup D. Sekali saja, pemain Arsenal bisa berguna dan, misal, jadi star of the match EURO 2020.
BACA JUGA Kroasia vs Skotlandia: Sebuah Laga ‘Nothing to Lose’, Serahkan Semuanya ke Bandar Judi dan ulasan Euro 2020 lainnya.