Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Final Piala Dunia 2018: Bagi Fabregas, Kylian Mbappe Itu Mirip Thierry Henry

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
15 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagi Cesc Fabregas, Kylian Mbappe punya banyak kesamaan dengan Thierry Henry. Final Piala Dunia 2018 yang akan semakin menegaskan kemiripan tersebut.

Salah satu faktor kunci yang membawa Prancis ke laga final Piala Dunia 2018 adalah perkembangan masif beberapa pemain. Benjamin Pavard, yang di laga pembuka Prancis di Piala Dunia 2018 tampil kikuk, mulai menemukan ritmenya sendiri. Dirinya bukan bek sayap yang agresif, namun Pavard menawarkan kedisiplinan dan keseimbangan.

Adaptasi dan perubahan cara bermain yang dilakukan sang pelatih, Didier Deschamps, adalah dasar kesuksesan mengangkat performa pemain. Selain Pavard, dua pemain yang merasakan perubahan positif tersebut adalah Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe.

Griezmann, sangat tidak efektif ketika bermain dalam sistem tiga penyerang bersama Ousmane Dembele dan Kylian Mbappe. Menjadi penyerang tengah, striker milik Atletico Madrid tersebut lebih banyak terisolasi oleh pemain bertahan lawan. Masuknya Olivier Giroud menggantikan Dembele mengubah cara bermain Prancis. Hasilnya, performa beberapa pemain pun ikut terdongkrak.

Mendapatkan lebih banyak bantuan, Griezmann dan Mbappe jauh lebih efektif. Kebebasan bergerak juga turut mengatrol sang wonderkid, Mbappe, yang masih berusia 19 tahun tersebut. Pengaruh perubahan yang dilakukan Deschamps tampak ketika Prancis mengalahkan Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Mbappe menjadi protagonis laga seru itu. Dua gol dan satu asis menjadi sebuah “pengantar” bahwa dirinya adalah calon pewaris paling ideal untuk tahta pemain terbaik yang selama ini diperebutkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Mbappe pun disbanding-bandingkan punya kemiripan dengan dua megabintang tersebut.

Namun, bagi Cesc Fabregas, Mbappe lebih mirip dengan Thierry Henry, salah satu pemain berpengaruh di sejarah Prancis yang membawa tim Ayam Jantan itu memenangi Piala Dunia 1998. Lantas, kemiripan seperti apa yang dimaksud oleh Fabregas?

Bagi Fabregas, baik Mbappe dan Henry sudah punya pengaruh besar di usia belia. Ketika menjuarai Piala Dunia 1998, Henry masih berusia 20 tahun. Kini, di final Piala Dunia 2018, Mbappe masih berusia 19 tahun. Kedua pemain ini masih masuk kategori “pemuda” ketika merasakan atmosfer final Piala Dunia. Tentu tidak banyak pemuda di muka bumi ini yang bisa mendaku diri “pernah merasakan final Piala Dunia di usia 20 tahun”.

Henry ikut mencium trofi Jules Rimet di Piala 1998. Apakah, dua puluh tahun kemudian, Mbappe bisa mencium trofi yang serupa di final Piala Dunia 2018? Bagi Fabregas, entah menjadi juara dunia atau tidak, Mbappe bisa dipastikan akan menaklukkan dunia. Sebuah pernyataan yang semakin menguatkan opini publik bahwa selain Neymar, adalah Mbappe yang paling dekat dengan level Ronaldo dan Messi.

Kemiripan kedua adalah kedua pemain sama-sama berasal dari akademi AS Monaco. Mbappe baru saja bergabung dengan Paris Saint-Germain dari Monaco. Sementara itu, setelah membantu Monaco menjuarai Ligue 1, Henry bergabung dengan Juventus di Serie A Italia. Keduanya, ketika masih memperkuat Monaco, banyak bermain di sisi lapangan. Bahkan cara bermainnya pun mirip, yaitu melakukan penetrasi dari sisi lapangan ke dalam kotak penalti.

Kemiripan ketiga adalah cara bermain tersebut. Fabregas menilai keduanya dari sudut pandang seorang gelandang. Kebetulan, Fabregas pernah bermain bersama Henry di Arsenal. Dari kaca mata seorang gelandang, pergerakan (cara berlari menuju, bukan bentuk fisik yang nampak) Mbappe sangat identik dengan Henry.

Bahkan cara keduanya membuka badan, bergerak, berlari ke belakang bek lawan, semuanya mirip. Fabregas sendiri bisa menemukan kesamaan itu karena dirinya suka bermain dengan penyerang yang banyak bergerak, seperti Mbappe. Bagi Febregas, tentu akan lebih mudah mengirim umpan terobosan untuk striker yang banyak bergerak.

Pergerakan Mbappe itulah yang akan menjadi ancaman bagi Kroasia di final Piala Dunia 2018. Untuk mempelajari cara bermain dan mengapa Mbappe bisa sangat berbahaya, silakan baca di sini.

Jika mendapatkan banyak ruang untuk berakselerasi, bisa jadi, Mbappe akan semakin mirip dengan Henry, yaitu pemuda yang bisa memenangi final Piala Dunia. Bagi Mbappe, final Piala Dunia 2018 adalah ajang mengingatkan bahwa dominasi Ronaldo dan Messi itu akan segera paripurna.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2018 oleh

Tags: Arsenalcesc fabregasDidier Deschampsfinal piala dunia 2018kroasiakylian mbappepiala dunia 1998prancisprediksi piala dunia 2018Thierry Henry
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
gamelan jogja di prancis.MOJOK.CO
Seni

Gamelan Jogja Dijauhi Anak Muda Daerah Sendiri karena Dianggap Mistis tapi Diminati di 7 Kota Prancis

22 April 2024
Prancis vs Maroko MOJOK.CO
Esai

Prancis vs Maroko: Tentang Narasi Politik yang Harus Tunduk di Hadapan Sepak Bola

14 Desember 2022
Mbappe Atau Haaland, Siapa Yang Duluan Sabet Ballon D'or?
Video

Mbappe Atau Haaland, Siapa Yang Duluan Sabet Ballon D’or?

15 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.