MOJOK.CO – Racauan Unai Emery hampir di setiap laga memposisikan fans Arsenal seperti sekumpulan orang bodoh. Racauan yang harus rela ditelan di setiap minggunya.
“Mengapa Unai Emery tidak memainkan Mesut Ozil ketika tandang ke Manchester United?”
Pertanyaan yang senada sudah pernah saya tanyakan ketika Arsenal kalah dari Manchester City musim lalu. Fans Arsenal Masih ingat? Ketika Alex Iwobi dan Stephan Lichtsteiner bermain di sisi kanan dan menjadi semua sumber gol City? Ketika Ozil ada di bangku cadangan, tetapi sama sekali tidak digunakan? Masih ingat?
Pertandingan melawan City dan United menunjukkan kecenderungan yang sama: Arsenal kesulitan menciptakan peluang di sepertiga akhir karena tidak ada pemain yang bisa diandalkan di sana. Tahukah kamu, musim ini, ketika hanya bermain selama 142 menit saja, Ozil sudah bisa menciptakan 10 peluang!
Soal kebijakan Unai Emery? Kebijakan macam apa yang membuat Arsenal, dengan lini depan penuh potensi, tetapi malah memilih bermain bertahan ketika melawan sebuah klub yang lagi jelek?
Jawaban yang tersedia sangat sedikit, salah satunya adalah pelatih asal Spanyol itu tak punya nyali. Ilham Batara dan Isidorus Rio, pengasuh podcast Gooner Lokal menyebut Emery sebagai pengecut dan saya setuju sepenuhnya. United tampil dengan skuat terburuk dalam satu dekade terakhir dan Arsenal takut meladeni mereka.
Emery justru mengulangi kesalahan yang sama seperti ketika menghadapi Tottenham Hotspur dengan menurunkan tiga gelandang dengan tipe sama. Semakin salah, ketika ketiganya bermain hampir flat. Semakin parah, ketika sudah berhasil menyamakan kedudukan setelah sebelumnya tertinggal, Emery justru meminta tim bermain lebih dalam, alih-alih semakin menekan mencari gol kemenangan.
Kamu tahu apa alasan Emery tidak membawa Ozil ke kandang United? Jawabannya: “Hari ini dia tidak bermain. Hari ini saya sudah menentukan 11 pemain yang akan bermain dan itulah skuat yang sudah saya tentukan.”
Jawaban macam apa ini? Ini bukan seorang pelatih yang paham dengan kebutuhan timnya sendiri. Ketika ditanya kenapa Kieran Tierney tidak bermain di kandang United, Emery memberi jawaban yang jernih: karena baru sembuh cedera dan butuh waktu. Tetapi soal Ozil, dia gagal memberikan kejelasan dan di mata saya ini sebuah kesalahan.
Sebuah kesalahan karena para penonton awam, bukan analis sepak bola pun paham kalau Arsenal nggak efektif alias membosankan ketika bermain dengan tiga gelandang bertipe sama. Apalagi bermain flat.
Tidak ada pemain yang pandai berdiri di antara lini lawan untuk mensirkulasikan bola di daerah berbahaya. Orang awam pun tahu kalau Ozil bisa menjadi napas Arsenal. Menjadi sumur kreativitas The Gunners melawan tim-tim menyedihkan seperti United.
Selepas laga yang berakhir imbang itu, Emery meracau di depan wartawan:
“Kami ingin menang. Kami pikir ini kesempatan yang baik untuk mendapatkan tiga angka. Setelah 90 menit ini hasil yang adil untuk kedua tim. Hasil imbang ini akan bernilai jika kami bisa menang melawan Bournemouth di kandang. Tapi memang benar, ada beberapa poin positif yang bisa kami ambil. Kami akan menganalisisnya.”
Kalimat di atas adalah racauan belaka. Pertama, kalau ingin menang, kenapa malah bertahan ketika berhasil menyamakan kedudukan? Kedua, kenapa harus menggunakan hasil melawan Bournemouth di akhir pekan nanti untuk menilai laga melawan United? Apalagi Emery pakai kata “jika” di sana, yang artinya bisa saja Arsenal kalah. Kalau kalah, seperti apa posisi hasil imbang melawan United? Ketiga, Emery bilang akan menganalisis, tetapi selama ini kita bisa menilai kalau dia tidak pernah belajar, tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.
Antara racauan yang dia lempar dari mulutnya dengan penampilan Arsenal di lapangan tidak sinkron. Dan Emery mengulang-ulang apologi kosong itu setiap pekan ketika kalah atau tim ini bermain buruk. Apakah di matanya, fans Arsenal adalah sekumpulan orang bodoh yang bakal menutup mata ketika terjadi keganjilan?
Kamu tahu apa yang diucapkan Emery tentang Ozil menjelang laga Europa League melawan Standard Liege?
“Kami akan pergi latihan dan setelah itu menentukan siapa yang akan bermain. Saya akan menentukan 11 pemain terbaik yang bisa menolong kami melawan Standard Liege.” Kalimat itu saya sadur dari Football London.
Kita tahu, laga-laga Europa League adalah panggungnya pemain muda. Mungkin, kita akan melihat Ozil di sana, yang “dibuang” bersama pemain-pemain muda. Kita akan melihat Ozil membuat tim lebih cair dan lebih rajin membuat peluang di daerah berbahaya lawan. Namun, selepas menit 60, Emery akan mengganti Ozil dengan pemain lain dan akan kembali meracau ketika ditanya wartawan.
Kita akan dipaksa menelan racauan yang sama. Fans Arsenal akan dipandang sebagai sekumpulan orang bodoh yang akan “manut” saja ketika dijejali alasan busuk. Emery memang untuk jangka pendek, tetapi tidak seperti ini yang diharapkan fans. Dia diharapkan bisa membangun dasar baru untuk masa depan.
Maka, pada akhirnya, siapkan mulutmu untuk menelan racauan Emery untuk kesekian kali. Siaplah menjadi orang bodoh yang akan tetap tersenyum ketika “kekasihmu” disakiti sedemikian rupa.
BACA JUGA Kebohongan Unai Emery Seperti Tipikal Cowok Menghindari Konflik Dengan Pacarnya atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.