Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Menjual Aaron Ramsey di Januari 2019 Merupakan Pilihan Logis Bagi Arsenal

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
1 Oktober 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagi Unai Emery, membangun sistem baru di Arsenal bukan urusan sederhana. Salah satu implikasinya, ia masih kesulitan memaksimalkan potensi Aaron Ramsey.

Betul, memang sangat logis apabila manajemen Arsenal memutuskan untuk melepas Aaron Ramsey di Januari 2019 nanti. Melepas pemain asal Wales tersebut di jendela transfer musim dingin memang sangat masuk akal. Jika melepas Ramsey di akhir musim, Arsenal tidak akan mendapatkan pemasukan karena kontraknya yang sudah habis

Sangat logis, bukan? Tentu saja, apabila melihatnya dari sudut pandang ekonomi. Pemasukan akan dibutuhkan The Gunners untuk menambah pemain baru di Januari atau akhir musim nanti.

Lantas, apakah hanya alasan ekonomi saja ketika menjual Aaron Ramsey menjadi keputusan yang logis? Tentu saja tidak. Supaya argumennya menjadi lebih tebal, kita juga perlu melihat kondisi di lapangan. Maksudnya kepada cara bermain tim ini di bawah asuhan Unai Emery. Jadi ini kombinasi dua sebab.

Kita berkaca dari pertandingan Arsenal vs Watford di akhir pekan lalu. Meski bermain sebagai tim tamu, Watford justru lebih menyulitkan tim tuan rumah. Terutama di babak pertama ketika mereka mendapatkan cukup banyak peluang bersih. Tinggal berhadapan dengan kiper saja, atau mendapatkan ruang tembak yang cukup lega.

Cara bertahan Arsenal malam itu memang sangat tidak istimewa. Masih banyak terjadi salah pengambilan keputusan (faktor individu) dan mudah kehilangan bola di wilayah sendiri. Situasi kedua ini membuat pemain-pemain Watford lebih dekat dengan kotak penalti Arsenal ketika melakukan serangan balik.

Beruntung memang, penyelesaian peluang pemain-pemain Watford sangat medioker. Sebetulnya, skuat Arsenal pun sama saja. Lini depan mereka, yang diisi kuartet Mesut Ozil, Aaron Ramsey, Alexandre Lacazette, dan Pierre-Emerick Aubameyang sangat sulit menciptakan situasi final ball ideal. Memang, Lacazette sempat satu lawan satu dengan kiper. Namun, situasi itu terjadi lantaran kesalahan bek Watford ketika berusaha mengontrol bola.

Sepanjang babak pertama, empat pemain di depan tidak berfungsi secara idea. Setidaknya ada beberapa alasan yang membuat lini depan menjadi tidak maksimal.

Pertama, pemosisian diri Ozil terlalu dalam membuat tidak ada penghubung antara lini tengah dan dua penyerang di depan. Sebetulnya, pemosisian Ozil yang lebih dalam tidak selalu bermakna negatif. Namun, ketika melawan Watford, terutama di babak pertama, pemosisian diri ini membuat Arsenal kekurangan pemain di depan.

Situasi ini, seharusnya, bisa diatasi jika Ramsey bermain lebih baik. Performa pemain adalah alsan kedua. Ada satu pola pikir yang perlu dipahami fans Arsenal. Melihat skema dan cara bermain Emery, Ozil dan Ramsey sebetulnya tidak punya posisi yang pasti: gelandang serang atau gelandang tengah saja.

Keduanya berbagi tugas, siapa yang masuk ke “nomor 10”, atau pemain di belakang penyerang, dan siapa yang masuk ke kotak penalti. Oleh sebab itu, di beberapa kesempatan, Ramsey seperti terlihat menjadi “gelandang serang” karena lebih sering berada di dekat Lacazette ketimbang Ozil. Hal ini perlu dipahami terlebih dahulu. Dan inilah alasan ketiga.

Ramsey gagal menjadi jembatan itu. Mulai dari kesalahan umpan, pemosisian diri, pengambilan keputusan yang salah. Semua kesalahan bertumpuk malam itu. Padahal, biasanya, pemain ini adalah salah satu pengambil keputusan terbaik di sepertiga akhir lapangan yang dimiliki Arsenal.

Seorang pemain melakukan kesalahan yang berulang, tidak semata-mata terjadi karena ia memang goblok. Tumpukan kesalahan ini juga bisa terjadi ketika si pemain sebetulnya tidak cocok dengan ide bermain si pelatih. Hal yang sama juga berlaku bagi Aubameyang, poacher kelas dunia yang dipaksa bermain melebar, lalu melakukan cut inside. Inilah alasan keempat.

Situasi berubah lebih “terkontrol” ketika dengan berani, Emery mengganti Ramsey dan memasukkan Alex Iwobi. Meski Ozil masih memosisikan diri lebih dalam, dekat dengan Granit Xhaka dan Lucas Torreira, Arsenal punya kanal untuk meneruskan bola ke sepertiga akhir.

Iklan

Iwobi, sebagai pemain sayap, lebih cocok dengan penempatan diri Aubameyang dan Lacazette. Kebiasaan Arsenal adalah: ketika bola sampai ke sepertiga akhir dan bek kiri naik, Aubameyang akan bermain lebih ke dalam, dekat dengan Lacazette. Saya pikir, pergerakan Aubameyang ke dalam kotak penalti ketika bek kiri naik adalah sebuah rencana jangka panjang yang bisa sangat menarik jika sudah berfungsi dengan baik. Lain kali saya jelaskan.

Keberadaan pemain sayap sangat dibutuhkan dalam sistem Emery. Atau kalau tidak, kamu bisa menyebutnya sebagai: membutuhkan pemain yang bisa melebar dan menyediakan width. Ramsey tidak bisa melakukannya. Tetapi ingat, ini bukan berarti ia adalah pemain yang buruk. Ia hanya belum cocok dengan sistem.

Penampilan melawan Watford juga menegaskan satu hal, yaitu gerak agresif manajemen untuk membeli pemain sayap di jendela transfer musim panas 2018 punya dasar yang kuat. Emery butuh pemain yang bisa melebar, lalu melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti.

Melihat tim-tim yang ia latih sebelumnya, selalu ada pemain yang bisa melakukan tugas itu. Bahkan Emery punya banyak ketika ia melatih PSG.

Ketika pelatih baru tengah beradaptasi dan menyesuaikan skuat sesuai ide bermainnya, sangat biasa ketika ada pemain yang dijual. Meskipun, si pemain punya kualitas kelas dunia. Kalau tidak cocok, ia akan terlihat seperti seorang pesakitan. Pilihannya ada dua, yaitu Emery mengubah ide bermain atau melepas si pemain.

Mengubah ide bermain demi satu pemain tidak selalu bijak karena akan mengubah pola pikir yang sudah mulai tertanam. Ini seperti mengulang dari awal ketika kamu sudah setengah jalan. Untuk pelatih baru, sikap ini sangat berbahaya. Tahun pertama menangani sebuah klub besar akan dijadikan patokan oleh banyak pihak, ya klub, ya sponsor, ya suporter ahli nyinyir. Semuanya diperhitungkan.

Saya pribadi percaya Emery tengah mengusahakan Ramsey bisa cocok dengan sistem yang ia bangun. Kualitas dan potensi pemain asal Wales itu terlalu besar untuk dilepas begitu saja. Secara pribadi juga, saya tidak mendukung penjualan Ramsey. Namun, jika dipikirkan secara rasional, menjual pemain ini di Januari 2019 nanti menjadi sangat logis.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2018 oleh

Tags: aaron ramseyArsenaljanuari 2019liga inggrisramseyRamsey dijualThe Gunnersunai emery
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Percaya sama Zenix? MOJOK.CO

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Siap Kehilangan Mobil Kesayangan yang Nggak Pernah Bikin Malu

12 Desember 2025
Mitos kerukunan di desa bikin warga desa ingin merantau jauh dan hidup individualistik di perantauan demi hidup tenang MOJOK.CO

Mitos Kerukunan dan Hidup Ayem di Desa: Aslinya Penuh Kepalsuan, Baik di Depan tapi Busuk di Belakang

11 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025

Video Terbaru

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.