MOJOK.CO – Arsenal tidak boleh menjual Aaron Ramsey. Mojok Institute berusaha menegaskan kalimat tersebut. Ini tiga alasan yang perlu dibaca dan dipahami.
Rumor masa depan Aaron Ramsey terus menggelinding. Sahut-menyahut, berbagai media di Eropa memuat berita, atau lebih tepatnya spekulasi. Pada dasarnya, tidak ada yang betul-betul tahu isi hati sang pemain, agen si pemain, dan Arsenal sendiri. Oleh sebab itu, tidak ada gunanya menyeret berita ini lebih jauh.
Namun, jika mempertimbangkan berbagai situasi yang terjadi, paling tidak 80 persen Aaron Ramsey akan bertahan di Arsenal. Jika narasinya sedikit diubah, maka Arsenal, seharusnya, mempertahankan Ramsey. Mojok Institute menyusun tiga alasan sederhana yang menegaskan bahwa Arsenal sudah seharusnya mempertahankan pemain asal Wales tersebut.
1. Penutupan jendela transfer yang dimajukan.
Untuk musim ini, otoritas Liga Inggris sudah memutuskan untuk memajukan jadwal penutupan jendela transfer. Sebelumnya, jendela transfer Liga Inggris sama seperti liga-liga besar lainnya, yaitu pada 31 Agustus atau 1 September waktu Indonesia. Lewat sebuah pemungtan suara, 14 klub Liga Inggris atau lebih dari duapertiga peserta divisi teratas Liga Inggris sepakat menyelesaikan jendela transfer pada tanggal 9 Agustus, atau satu hari sebelum musim 2018/2019 sepak mula.
Mengapa waktu penutupan jendela dimajukan? Ada dua alasan memajukan waktu penutupan jendela transfer. Pertama, menghilangkan pembelian panik jelang penutupan. Kedua, menghilangkan pengaruh negatif dari ketidakjelasan transfer dan masa depan pemain. Musim lalu, Alexis Sanchez, Philippe Coutinho, dan Virgil van Dijk tidak bermain maksimal karena tengah “memaksa” klub masing-masing untuk menjual mereka.
Setelah tanggal 9 Agustus, semua klub divisi teratas Liga Inggris tidak boleh lagi melakukan pembelian pemain. Penjualan masih diizinkan, asal si pemain dilepas ke klub di luar Inggris. Sementara itu, peminjaman pemain masih bisa dilakukan. Mengapa fakta ini membuat Arsenal harus mempertahankan Ramsey?
Pertama, peminat utama Aaron Ramsey adalah dua klub dari Liga Inggris, yaitu Chelsea dan Liverpool. Waktu penutupan sudah semakin mepet, sehingga menjual pemain penting ke rival domestik adalah sebuah kesalahan fatal. Jika menjual Ramsey ke rival domestik, Arsenal tidak akan punya waktu lagi untuk membeli pemain yang berasal dari (atau lama menetap di) Inggris.
Kenapa hal ini penting? Setiap klub di Inggris, terutama di divisi teratas, harus punya delapan pemain dengan status home ground. Ramsey adalah salah satunya. Jika melepasnya, jumlah pemain home ground akan semakin berkurang. Apalagi, The Gunners sudah melepas Jack Wilshere dan sebelumnya Alex Oxlade-Camberlain dan Theo Walcott.
2. Atribut penting Aaron Ramsey yang sulit ditemukan (dan mahal).
Aaron Ramsey adalah jenis gelandang dengan atribut yang spesifik. Kelebihan ini akan semakin maksimal ketika ia bermain berdekatan dengan kotak penalti. Dua atribut penting yang dimaksud adalah late run (coming from behind) dan goal threat yang tinggi. Kecerdasannya melihat ruang kosong dan menentukan waktu untuk berlari dari lini kedua membuatnya menjadi pemain yang penting sebagai opsi mencetak gol.
Tidak banyak pemain di luar sana yang punya atribut yang sama, jumlahnya sangat terbatas. Kamu bisa menyebut nama Sami Khedira, Paulinho, atau Kevin De Bruyne. Namun, tentu saja kamu juga tahu kalau pemain-pemain tersebut tidak bisa dibeli untuk saat ini. Lagipula, harga ketiganya juga akan sangat mahal.
Mempertahankan Ramsey adalah cara paling murah untuk menjaga keberadaan pemain dengan atribut spesifik tersebut. Konon si pemain meminta gaji yang cukup tinggi, 300 ribu paun per pekan, sama seperti gaji Mesut Ozil. Namun, mempertahankan Ramsey dengan gaji seperti itu jelas lebih murah apabila harus membeli juga.
3. Sangat penting mempertahankan pemain senior.
Aaron Ramsey, meski usianya baru 27 tahun, sudah bisa dianggap sebagai pemain senior di Arsenal. Mantan pemain Cardiff City tersebut sudah bergabung dengan Arsenal sejak tahun 2008, atau sejak usia 17 tahun. Kata “senior” yang dimaksud dalam poin ini memang bukan soal usia, namun durasi si pemain membela klub.
Para pemain yang “satu angkatan” dengan dirinya sudah tidak berada di klub atau tidak menjadi pilihan utama. Jack Wilshere sudah berseragam West Ham United, Walcott dijual ke Everton, dan Carl Jenkinson bukan pilihan utama. Bahkan, nama terakhir kemungkinan besar akan dijual demi menyiapkan tempat untuk pemain baru.
Pemain “senior” sangat penting keberadaannya karena dirinya yang memahami betul makna mengenakan seragam Arsenal. Toh Ramsey tengah diproyeksikan menjadi kapten pertama Arsenal setelah Laurent Koscielny hengkang atau pensiun nanti. Menjual pemain sepenting ini bukan bisnis yang baik.