MOJOK.CO – Tidak perlu resah, tidak perlu sewa pawang hujan karena kami punya cara menangkal hujan yang bisa dilakukan secara mandiri. Pawang hujan DIY.
Menjelang akhir tahun, intensitas hujan memang sedang tinggi-tingginya. Terlebih beberapa hari yang lalu di Indonesia sedang diterjang fenomena Siklon Tropis Cempaka dan Siklon Tropis Dahlia. Fenomena tersebut membuat beberapa daerah di Indonesia diserbu hujan deras dan angin kencang yang tiada henti. Di saat itulah mendadak semua ingin tahu cara menangkal hujan.
Pastinya sangat menyebalkan jika kita sedang ada keperluan di luar atau sedang mengadakan acara malah hujan deras tiada henti. Ya, memang sih hujan bukanlah alasan untuk kita bermalas-malasan. Akan tetapi, jika selalu terjadi tiap hari, kondisi badan kita bisa drop sehingga kita bakal tumbang, tidak bisa melakukan apa-apa.
Makanya, saya bakal kasih cara menangkal hujan dan serangkaian metode pawang hujan sederhana. Untuk dapat melakukan tips ini, kalian harus melakukan persiapan dan mental yang matang.
Metode pawang hujan sederhana #1 Metode Tusuk Sate
Cara yang satu ini cukup mudah. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah:
- 4 siung bawang putih
- 4 siung bawang merah
- 4 buah (atau sayur?) cabe
- 4 sendok teh garam krosok
- 4 batang tusuk sate atau lidi
Setelah semua bahan sudah terkumpul, tusukan bawang merah, bawang putih, dan cabe (masing-masing satu) pada tusuk sate atau lidi. Kemudian taburi garam di setiap tusukannya. Begitu seterusnya hingga terbagi menjadi empat bagian.
Jika sudah selesai, letakan sate babe (bawang cabe) tersebut di setiap penjuru lokasi diadakannya acara. Jika berlokasi di balai desa atau gedung, letakan di sektiranya sesua mata angin (utara, timur, selatan, dan barat). Nah, gimana kalau acaranya diadakan se-Asia Tenggara? Ya tinggal taruh aja di seluruh penjuru Asia Tenggara.
Gitu aja kok repot~
Metode pawang hujan sederhana #2 Metode Sempak Tolak Hujan
Cara yang ini tidak memerlukan bahan dan perlengkapan yang ribet. Cukup siapkan celana dalam saja. Iya, sempak.
Oleh karena kemudahan bahan, cara menangkal hujan ini adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Biasanya para penyelenggara hajatan melemparkan sempaknya ke atap tempat kejadian perkara. Yang patut diingat adalah sempak yang digunakan bukanlah sembarang sempak, melainkan sempak bekas pakai empunya hajatan yang belum dicuci alias bekas pakai.
Makanya untuk melakukan pelemparan sempak di genteng, ia tidak boleh diwakilkan. Harus dirinya sendiri yang melakukan. Ya kali yang punya acara siapa yang suruh megangin sempaknya siapa.
Metode pawang hujan sederhana #3 Metode Air Mancur
Salah satu pantangan melakukan hajatan di musim hujan adalah mandi. Konon katanya jika kita hendak melangsungkan acara di musim hujan, si empunya acara tidak diperbolehkan mandi pada hari di mana acara dilangsungkan. Logika dasar cara menangkal hujan memang begini, jangan protes.
Tak berhenti sampai di situ, ketika acara akan berlangsung, si empunya acara atau ketua panitia harus disembur air putih oleh beberapa orang tepat di mukanya. Jangan lupa baca mantra sebelum nyemburin ke wajahnya, kira-kira begini mantranya:
tauge… taugee….
udane tambah gede….
taurang… taurang….
langite dadi terang….
Ulangi sebanyak 3 kali.
Setelah selesai membacakan mantra, kemudian semburkan secara perlahan. Jangan langsung disemprotkan. Soalnya, untuk pengganti mandi. Meskipun cuma mengenai wajah, tapi kan lumayan mandinya dibantuin.
Metode pawang hujan sederhana #4 Pergi ke Pawang Hujan
Pawang hujan memiliki teori khusus yang tidak boleh diremehkan dalam cara menangkal hujan. Pengetahuannya akan alam sudah barang tentu didapat lewat pengalamannya selama ini. Bahkan pawang hujan zaman now sudah tak memerlukan sesajen lagi.
Awan mendung yang menggelayuti lokasi akan digeser oleh pawang hujan, tidak gampang memang, dibutuhkan teknik khusus untuk menyerupai Aang sang pengendali udara. Mereka memanipulasi elektron yang terkandung dalam awan kemudian memindahkannya.
Teorinyaaa~
Praktiknya kadang tak semudah itu.
Metode pawang hujan sederhana #5 Urungkan Niat
Jika semua cara menangkal hujan sudah dilakukan tapi tidak ada perubahan, maka jalan satu-satunya adalah urungkan niatmu untuk melanjutkan kegiatanmu. Lagian melakukan hal-hal kayak gitu bisa dianggap mistis. Udahlah mending pasrah aja. Tarik selimut, lanjutkan tidurmu.
Kalau bisa dilakukan besok kenapa harus sekarang?
BACA JUGA Pakai Jasa Pawang Hujan itu Termasuk Sirik, Nggak? dan artikel Azka Maula lainnya.