Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Panduan Menjadi Suporter Asian Games 2018 yang Sportif

Audian Laili oleh Audian Laili
27 Agustus 2018
A A
Stadion Benteng Tangerang, Penuh Kenangan Rusuh MOJOK.CO

Ilustrasi - Kenangan Stadion Benteng Tangerang yang penuh kerusuhan. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tidak mudah menjadi suporter Asian Games 2018. Apalagi tahun ini Indonesia berkesempatan sebagai tuan rumah. Kali ini Mojok Institute akan membahas beberapa cara sederhana menjadi suporter yang sportif.

Asian Games 2018 tengah digelar dan Indonesia terpilih sebagai tuan rumahnya. Sebagai tuan rumah, tentu saja banyak hal yang dipersiapkan. Ini menjadi kesempatan langka kita untuk menunjukkan sebagai tuan rumah yang baik dan menyenangkan.

Sebagai tuan rumah, ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar memberikan kesan baik kepada tamu-tamu kita. Walau kita bukan panitia penyelenggara atau pun atletnya. Menjadi suporter pun tidak dapat dianggap remeh belaka. Pasalnya, menjadi suporter bukan cuma membawa nama pribadi, tapi juga membawa nama tim tertentu. Kalau ini ngomongin masalah Asian Games, berarti kita bawa-bawa nama negara, Gaes!

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung para atlet yang sedang berlaga. Dengan menjadi suporter yang baik, tentunya kita juga bisa meningkatkan semangat atlet untuk memperoleh medali.

Beberapa cara sederhana dan nggak ngeluarin biaya yang bisa kita lakukan, diantaranya~

1. Menjaga Fasilitas Umum

Ini adalah hal pertama yang perlu kita lakukan jika ingin menjadi suporter yang baik, Gaes. Yakni dengan menjaga kebersihan dan fasilitas yang ada di sekitar area pertandingan. Hal ini bisa dilakukan dari hal yang sangat sederhana, dengan tidak meninggalkan sampah. Lagian kan nggak enak juga dilihat tamu-tamu negara lain, kalau mereka tahu ternyata suporter Indonesia orangnya nggak cerdas. Masak buang sampah ke tempatnya aja nggak bisa. Ih. Malu tauk.

2. Disiplin

Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah dengan bersikap disiplin. Misalnya ketika antri. Mbok ya yang sabar kalau ngantri. Jadi jangan asal nyerobot aja ya, Gaes. Sumpah deh, sikap nyerobot itu bakal ngelihatin kalau kita kampungan banget. Iya, bukan cuma kamu. Tapi kita. Karena siapa kita? Indonesia!

3. Tidak Bully Tim Lawan

Iya sih, kita memang menjadi pendukung garis keras team yang itu. Tapi yang perlu kita ingat, jangan sampai fanatisme tersebut menjadikan kita dengan seenaknya mengolok-olok tim lawan. Apalagi sampai bikin komentar-komentar yang rasis. Buat apa sih? Biar si tim lawan ini minder dan keder? Duh, big no, Gaes! Yang ada malah ngelihatin kalau kita itu nggak nggak dewasa. Atau lebih tepatnya, masih kekanak-kanakan banget.

4. Tidak Anarkis Jika Kalah

Hal keempat yang perlu kita ingat adalah janganlah kita bertindak anarkis dengan bikin kisruh pertandingan kalau misalnya tim yang kita dukung kalah. Atau mungkin mendapatkan ketidakadilan dari wasit. Ya, kalau misalnya wasit memang nggak fair, boleh lah protes sambil teriak-teriak gitu. Asalkan, protesnya masih dalam lingkup hal-hal yang berhubungan dengan pertandingan, ya. Jangan sampai karena kesal, yang muncul malah makian bawa-bawa ras ada agama. Atau justru ngerusak fasilitas di arena pertandingan tersebut.

5. Tidak Menghujat Atlet Ketika Dia Kalah

Nah ini, nih. Ini juga hal sederhana yang bisa kita terapkan loh. Bisa dilakukan tidak hanya ketika menjadi suporter yang langsung datang ke arena pertandingan. Tapi juga bisa kita lakukan dari rumah, Gaes.

Yakni dengan tidak menghujat para atlet yang kalah dalam bertanding. Tolong ya, kita tidak tahu apa saja perjuangan mereka di balik pertandingan itu. Walau dia kalah, harusnya kita bisa menghargai usaha mereka.

Nggak banget deh, kalau misal mereka menang, kita puja-puja. Tapi kalau kalah, kita hujat macem-macem. Mereka masih punya masa depan loh, kita juga nggak pengin kan kalau aset bangsa kita ada yang kehilangan kepercayaan dirinya karena kata-kata kita. Yang kita kira biasa-biasa aja itu. Berekspektasi dengan pertandingan itu tidak masalah. Tapi yang bermasalah kalau kita lupa, bahwa atlet juga manusia.

Jadi gitu ya, pesen buat temen-temen suporter Asian Games sekalian. Oh ya, terima kasih ya, karena sudah meluangkan waktu dan menganggarkan keuangannya untuk datang mendukung secara langsung atlet-atlet Indonesia yang sedang berlaga di Asian Games 2018.

Btw, kan udah berhasil berada di arena pertandingan nih. Cuma mau pesen, dikurang-kurangilah fokus update snapgram-nya. Soalnya, para atlet juga butuh suara teriakan kamu nih!

Terakhir diperbarui pada 28 Agustus 2018 oleh

Tags: anarkisarena pertandinganasian games 2018atlet IndonesiasportifSuportertim lawan
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Kerusuhan suporter setelah Tragedi Kanjuruhan mojok.co
Kilas

5 Kericuhan Suporter di Indonesia Pasca-tragedi Kanjuruhan

8 Agustus 2023
Sultan Minta Kedepankan Paseduluran, Kapolda DIY Minta Maaf ke Tamansiswa. MOJOK.CO
Kilas

Sultan Minta Kedepankan Paseduluran, Kapolda DIY Minta Maaf ke Tamansiswa

6 Juni 2023
Suporter Lebih Sesuai Didekati Secara Persuasif Mojok.co
Kilas

Pengamat UGM Kritisi Tindakan Aparat di Tragedi Kanjuruhan

6 Oktober 2022
mandala krida mojok.co
Kilas

Jadi Momentum Hentikan Kebencian, Puluhan Ribu Suporter Kumpul di Mandala Krida

5 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.