Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Ramai Dukungan Skripsi untuk Mahasiswa 2015, Hellaaaaw Apa Kabar Mahasiswa 2012?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
18 Juni 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dear mahasiswa baru, silakan belajar dari kami, mahasiswa 2015 sampai 2012 yang boro-boro lulus—denger kata “skripsi” dan nggak muntah aja alhamdulillah.

Adik sepupu saya masuk kuliah tahun 2015. Kala itu, saya dan calon kakak ipar kamilah yang rela siang-siang keliling Jogja hanya demi mencarikannya kos-kosan putri. Selepas hari itu, saya ingat rasa bangga saya menyadari si adik sudah cukup dewasa untuk jadi mahasiswa.

Yang tidak saya sangka, bibi saya—ibu dari adik sepupu tadi—suatu hari menelepon. Katanya, “Tolong, kalau kamu libur, adiknya ditemenin, ya. Stres dia, lagi skripsi. Temennya udah pada lulus, dia belum.”

Kala itu, saya buru-buru menghitung masa studi adik saya. Baru 3,5 tahun—belum 4. Jelas, temen-temennya aja yang iseng pengin lulus lebih cepat, dan sialnya hal itu justru meningkatkan level stres adik saya. Ih, rese!

Tapi kesebalan saya tidak berhenti sampai di situ. Maksud saya, kenapa sih mahasiswa 2015 ini, dan kita semua—mahasiswa-mahasiswa lainnya—harus segitu terintimidasinya dengan skripsi???

Kenapa Skripsi Segitunya Terkesan Horor?

Dear mahasiswa 2016, 2017, dan 2018, pernah nggak sih sampeyan bertanya-tanya, memang seberapa horornya skripsi yang selama ini disebut sebagai momok mahasiswa tingkat akhir? Kenapa, sih, waktu kita ngeklik tagar #mahasiswa2015 di Twitter, yang keluar kebanyakan cuma soal bahasan skripsi? Memangnya penghambat kalian belum daftar wisuda itu cuma skripsi doang, ya? Hmm???

Pertama-tama, dear mahasiswa 2016, 2017, dan 2018—silakan belajar dari kami, mahasiswa 2015, 2014, 2013, dan 2012 yang boro-boro lulus—denger kata “skripsi” dan nggak muntah aja alhamdulillah.

Skripsi, nyatanya, bukan hanya perkara buntelan kertas yang tebalnya mulai dari 100-an halaman sampai 1.000. Proses sampai kamu bisa bilang, “Alhamdulillah,” waktu akhirnya tukang fotokopian dekat kampus sudah selesai menjilid skripsimu ini cukup panjang: cari tema, judul, bikin proposal skripsi, dan ikut bimbingan dosen.

Percaya, deh, dosen bimbingan bisa jadi aspek yang memudahkanmu skripsian, tapi bisa juga sebaliknya.

Waktu saya mau sidang skripsi bertahun-tahun lalu, tahu nggak apa yang terjadi?

Dosen bimbingan skripsi saya pergi ke Belanda. Tiba-tiba. Mak jegagig.

Saya akhirnya tetap maju sidang setelah dosen bimbingan mengizinkan via WhatsApp, dan berakhir dengan “pembantaian” tiga dosen penguji pada skripsi yang sudah saya rancang dengan pantauan ketat si dosen pembimbing.

Nangis? Iya, dikit. Tapi untung waktu itu ada pacar saya. Hehe.

Setelah sidang pun, masalah belum selesai. Setumpuk revisi harus saya lakukan dalam tenggat waktu tertentu kalau mau ikut yudisium dan wisuda terdekat. Kadang, syarat pengumpulan berkas untuk yudisium pun nggak simpel: segala ijazah SMA dan akta lahir di beberapa kampus!

Iklan

Hadeeeh, ini semua pasti gara-gara skripsi! Kalau nggak skripsi, mana mungkin ada yudisium, ya kan??

Helllaaaw, Skripsi Bukan Punya Mahasiswa 2015 Saja!

Saya kuliah angkatan 2011 dan tidak lulus 4 tahun tepat. Teman-teman sekelas saya 89%-nya lulus setelah kuliah 7 tahun, sedangkan beberapa orang dekat saya sekarang juga bercerita bahwa mereka pun dulu selesai kuliah selama 7 tahun.

Apa kesamaan antara saya, teman-teman sekelas saya, dan orang-orang terdekat saya saat ini?

Ya, jawabannya: kami sempat “alergi” dengan skripsi.

Sungguh, rasanya menyenangkan melihat ratusan mahasiswa 2015 yang punya Twitter saling memberi semangat dan memfoto perkembangan skripsi di laptopnya masing-masing. Meskipun saya udah bangkotan bukan mahasiswa lagi, setidaknya saya jadi punya konten untuk nyemangatin adik saya yang saya cintai, seperti yang saya tulis di bagian awal.

Tapi, saya—dan mungkin kamu—sepertinya lupa sesuatu.

Saya jadi bertanya-tanya: ini anak-anak mahasiswa 2015 memang keren, sih, karena saling memberi semangat lintas provinsi, tapi—helllaaaawww—apa mereka nggak mikirin perasaan mahasiswa-mahasiswa yang lebih bangkotan di atasnya, ya, alias mahasiswa 2014, 2013, bahkan 2012 yang konon kalau nggak lulus tahun ini bisa-bisa di-D.O EXO???

Untuk diketahui ya, adik-adik mahasiswa 2015, skripsi itu “musuh” bersama, bukan “musuh” Anda-Anda saja sekalian. Kalau kamu mengeluh skripsimu belum selesai, lalu merasa jadi orang paling sial sedunia, lah terus kating-katingmu itu apa namanya??? (Sekilas info: “kating” adalah abreviasi dari “kakak tingkat”, siapa tahu kamu nggak tahu).

Kalau kamu dengan sedihnya bilang bahwa angkatanmu adalah angkatan pemalas karena skripsi belum kelar, terus katingmu itu apa dong??? Seblak yang dimasak kelamaan sampai jadi lonyot???

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: 2012dosen pembimbingkuliah 7 tahunmabamahasiswa 2015skripsi
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
Kuliah PTN demi kejar sarjana tanpa biaya orangtua. DO menjelang skripsi karena gagal bayar UKT MOJOK.CO
Kampus

Mati-matian Kuliah PTN Sambil Kerja hingga Makan Lauk Cabai, Malah Di-DO Pas Tinggal Skripsi Gara-gara UKT

28 Agustus 2025
Kenangan bersama laptop ASUS: laptop bobrok yang tuntaskan skripsi untuk jadi sarjana hingga bekerja MOJOK.CO
Catatan

Laptop ASUS: Meski Busuk dan Bikin Malu sama Orang Berlaptop “Apel Kroak”, Tapi Saksi Banyak Orang Tuntaskan Skripsi hingga Cari Cuan

16 Juli 2025
Anak penjual soto bisa kuliah gratis di UGM. MOJOK.CO
Ragam

Kisah Anak Penjual Soto yang Bisa Kuliah Gratis di UGM, Modal Berbakti pada Orang Tua dan Punya Segudang Prestasi

15 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.