Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Acak-Acak Rambut Bikin Baper atau Kamu yang Kegeeran?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
6 Juli 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Aktivitas baper acak-acak rambut muncul dari rasa nyaman saat seseorang menyentuh kulit kepala. Masalahnya, hati juga jadi ikut-ikutan tersentuh, nih!

Dalam film India Kuch Kuch Hota Hai, tokoh Anjali yang tomboy sering kali mengacak-acak rambut Rahul, sahabat lelakinya. Lantas, tokoh Rahul ini biasanya bakal terganggu dan kesal saat rambutnya yang udah rapi dan klimis itu jadi berantakan kembali.

Namun, keadaan berubah bertahun-tahun kemudian saat Rahul dan Anjali bertemu lagi setelah terpisah—Rahul sudah ditinggal mati istrinya, sedangkan Anjali sudah menempuh healing yang cukup lama karena jatuh cinta diam-diam pada Rahul yang jelas-jelas memilih Tina.

Entah siapa yang lebih sialan dalam kisah tersebut: Rahul yang tiba-tiba datang lagi dan memulai PDKT pada Anjali yang sudah hampir “sembuh” bahkan telah bertunangan, atau Anjali yang pertahanannya mulai runtuh dan menanggapi Rahul karena ia tahu ia masih menyayanginya. Pada suatu momen saat mereka bernyanyi dan berjoget—hal yang lumrah ditemui dalam film India manapun—Anjali bahkan mengacak-acak rambut Rahul, dan coba tebak apa yang Rahul lakukan?

Rahul sisiran lagi sambil senyum-senyum, alih-alih marah seperti yang ia lakukan bertahun-tahun lalu!!!1!!!1!!!

Saya nggak tahu apa penyebabnya saat itu: apakah Rahul mulai baper sendiri gara-gara Anjali mengacak-acak rambutnya, atau dia cuma lagi mau pamer sisir baru. Tapi yang jelas, dalam cerita tadi, Rahul mulai menyadari perasaannya pada Anjali dan mungkin hal itulah yang membuatnya berhenti marah-marah kalau rambutnya diacak-acak.

Kenapa Baper Setelah Jadi Korban Acak-Acak Rambut?

Ada banyak golongan lemah jiwa dan lemah hati macam Rahul—bucin-bucin yang pertahanannya langsung goyah waktu gebetan datang mendekatinya, melemparkan lelucon, tersenyum, bahkan kalau sampai terjadi kontak fisik, termasuk acak-acak rambut. Saya rasa, wajar-wajar saja kalau ada pertanyaan-pertanyaan semacam:

“KOK DIA PEGANG-PEGANG RAMBUTKU??? DIA SUKA SAMA AKU KALI, YA???”

Rahul itu laki-laki, sedangkan korban baper acak-acak rambut juga sesungguhnya menyerang para perempuan. Ya gimana nggak baper, lah wong fakta bahwa perempuan ini mengizinkan seorang laki-laki untuk melaksanakan kegiatan acak-acak rambut saja sudah pertanda bahwa si laki-laki ini adalah orang yang penting untuknya.

FYI aja, bagi sebagian perempuan, rambut itu vital. Sekali berantakan, mood bisa ikut kacau. Tapi, kalau Anda nekat acak-acak rambut perempuan dan perempuan itu cuma haha-hehe atau marah-marah manja, ya selamat—Anda baru saja mem-baper-i seseorang~

Menurut forum yang bisa ditemukan online di Quora (iya ada forum khusus yang membahas “why it feels so good when someone plays with your hair”!), aktivitas baper acak-acak rambut ini muncul dari rasa nyaman saat seseorang menyentuh kulit kepala. Ini menjelaskan pula adanya efek relaks yang kita rasakan saat berkeramas, apalagi kalau dikeramasin sambil dipijitin.

Udah relaks, nyaman, pelakunya orang yang kita suka pula—ya ambyar lah!

Yang Diacak-acak Rambut, yang Berantakan Malah Hati

Seperti yang saya bilang di atas tadi, dalam kisah Rahul dan Anjali, saya nggak tahu siapa yang lebih sialan: Rahul yang datang lagi secara tiba-tiba, atau Anjali yang luluh kembali setelah bertahun-tahun menempuh upaya healing dari patah hati yang menyakitkan. Yang jelas, perasaan mereka meluap-luap dan acak-acak rambut jadi salah satu buktinya.

Banyak literasi menyebutkan bahwa pelaku acak-acak rambut cenderung memiliki tujuan untuk merayu dan menunjukkan rasa sukanya. Sekilas memang terdengar sangat romantis dan so sweet, tapi sesungguhnya aktivitas ini menghasilkan “korban”, yaitu—tak lain dan tak bukan—adalah diri kita sendiri.

Iklan

Masih mending kalau kamu baper, lalu cerita cintamu berlanjut bahagia. Masalahnya, gimana kalau udah baper, eh malah ditinggal gitu aja—apa nggak modyar? Anjali acak-acak rambut Rahul di Kuch Kuch Hota Hai pun lantas “membayarnya” dengan menikah bersama Rahul.

Lah, gebetanmu gimana? Bakal menikahimu juga atau malah pakai alibi “cinta tak harus memiliki”??? Hmm???

Sudahlah, kurang-kurangi baper gara-gara jadi korban acak-acak rambut. Selain nggak bermanfaat-bermanfaat banget untuk kesehatan jiwamu, penampilanmu juga bakal berkurang ke-aesthetic-annya gara-gara belahan rambut jadi nggak simetris.

Maksud saya, males banget, kan, kalau penampilan jadi nggak on cuma gara-gara orang yang bahkan belum bisa menjanjikan masa depan untuk kita?

Terakhir diperbarui pada 6 Juli 2019 oleh

Tags: acak-acak rambutdiacak-acakgebetanKuch Kuch Hota Haipdkt
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Sambatan-sambatan Orang Umur 30 Tahun
Pojokan

Sambatan-sambatan Orang Umur 30 Tahun

28 Juni 2021
Pojokan

Arti Ghosting dan Terminologi Mbulet Lain soal Dunia Perkencanan

9 Maret 2021
Esai

Kuch Kuch Hota Hai, Mengenang 21 Tahun Film soal Bucin yang Diem-Diem Bae

2 September 2019
mulai pdkt dan milih mantu MOJOK.CO
Curhat

Ibu Sangat Selektif Milih Mantu, Bikin Takut Mulai PDKT

31 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.