Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

3 Alasan Kenapa “Perseteruan” Jokowi dan Prabowo Harus Terus Berlanjut

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
19 Juni 2019
A A
jokowi dan prabowo - MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ngapain repot-repot berharap perseteruan Jokowi dan Prabowo bakal berakhir agar Cebong dan Kampret juga bisa berdamai? Keributan itu priceless, mylov~

Sejak tahun 2014-an, hidup rasanya tak lagi sama. Calon Presiden kala itu, Jokowi dan Prabowo, tanpa diduga-duga mengubah keadaan dan hubungan antarmanusia.

Di tahun 2014, usia pacaran Gina dengan seseorang masuk ke tahun kelima. Biasanya, Gina dan pacarnya bertengkar hanya karena masalah sepele, tapi kehadiran Jokowi dan Prabowo mengubah segalanya: mereka bertengkar gara-gara pacar Gina terlalu berlebihan membela salah satu capres di akun Facebook-nya. Wow!

“Saya tu biasa aja. Pembela satunya yang lebay.”

“Ya kamu ngapain ngatain mereka ‘idiot’ kayak gitu?”

Pacar Gina tertawa, lalu membalas, “Semua pendukungnya itu memang idiot, Darling.”

Gina dongkol. “Menurut KBBI, ‘idiot’ itu taraf kecerdasan berpikir yang sangat rendah dengan IQ kurang dari 20. Kamu mau bilang ayah saya idiot?”

Pacar Gina langsung diam.

Nggak, nggak, Gina nggak berusaha mengintimidasi pilihan politik kekasihnya hanya karena ia punya pandangan berbeda dengan ayahnya, tapi Gina benar-benar terganggu dengan kata-kata kasar sang pacar di status Facebook yang cuma jadi balas-balasan ejekan kayak anak SD lagi berantem gara-gara nggak dibolehin minta bekal Indomie temannya. Dangkal. Tidak elegan. Nilainya -3739/100!

Belum habis pusing sisa-sisa tahun 2014, eh di tahun 2019 kok ya Pak Jokowi dan Pak Prabowo maju lagi sebagai pihak yang bersaing. Padahal, dari jarak tahun 2014 ke 2019, mereka berdua kerap menimbulkan debat panjang antara Cebong (julukan bagi pendukung Jokowi) dan Kampret (julukan bagi pendukung Prabowo).

Jokowi salah dikit, Prabowo akan dielu-elukan dan diandai-andaikan memimpin bangsa. Prabowo blunder dikit, Jokowi akan diusung-usung sebagai pihak yang juara dan jadi pemenang sejati. Hadeeeh!!!

Banyak pihak meminta Cebong dan Kampret untuk melakukan gencatan senjata alias sama-sama tutup mulut dan mulai berhenti saling berseteru. Sebagai tokoh utama, baik Jokowi maupun Prabowo juga diminta untuk tidak menampakkan diri sebagai pihak yang berseteru karena dianggap bakal menimbulkan banyak masalah.

Tapiiiii—tunggu dulu!!!!11!!!!1!!!

Kenapa harus berdoa agar perseteruan antara kedua capres ini dihentikan, sih??? Kalau dipikir-pikir, ada banyak hal yang sebenarnya justru mendukung agar hal ini perlu dilanjutkan terus—tanpa henti, non-stop!

Iklan

*JENG JENG JENG*

1. Akui Saja: Kita Suka Keributan (Hah, Kita???)

Ada ungkapan iseng berbunyi, “Buat apa diciptakan kedua buah tangan kalau bukan untuk baku hantam?” yang sesungguhnya mendukung berlangsungnya perseteruan Jokowi versus Prabowo. Tenang, saya tidak sedang meminta Pak Owi dan Pak Owo untuk baku hantam beneran, tapi—ayolah—coba lihat media sosialmu sampai sekarang: masih ada nggak yang saling menyerang kubu yang jadi lawannya? Saya berani bertaruh, pasti jawabannya “ada”. Mereka itu immortal. Irreplaceable.

Balik lagi ke prinsip “Buat apa diciptakan kedua buah tangan kalau bukan untuk baku hantam?” seperti yang pernah diutarakan secara lucu dan menggemaskan oleh Kyla mengenai hubungannya dengan Zara di channel JKT48 TV (iya maaf, yang nulis artikel ini wota), sepertinya bakal terlalu berlebihan kalau kita berandai-andai perseteruan Pak Jokowi dan Pak Prabowo bakal berakhir.

Ya gimana lagi—ngapain nyuruh mereka tampil berdamai terus-terusan kalau pendukungnya aja kadang suka bar-bar??? Mbok ngaca, Bang~

2. Konten Lucu Seputar Jokowi dan Prabowo adalah Harta yang Berharga

Meski menyebalkan, persaingan antara kedua capres 2014 dan 2019 ini nyatanya menghasilkan sisi-sisi segar yang tak terduga: konten-konten lucu dan kadang bikin otak berasa ambyar yang bisa menghibur hati yang muram.

Tentu kamu-kamu sekalian masih ingat kan betapa tanda-tanda alam menjadi ramalan bagi kubu Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2019??? Maksud saya, kapan lagi ada orang yang berpedoman pada bentuk tai burung yang menclok di mobil untuk menebak pemenang pesta demokrasi selain saat berada di tengah-tengah kompetisi antara kubu Jokowi dan kubu Prabowo???

Kelucuan-kelucuan ini tentu tidak habis hanya di situ. Perhatikan baik-baik: setelah selesai debat capres dan cawapres, selalu saja ada meme dan GIF berbau Jokowi, Prabowo, hingga Amin Ma’ruf dan Sandiaga Uno selaku pendamping masing-masing dari mereka yang sering kali mengundang tawa.

View this post on Instagram

A post shared by MDC (@mojokdotco)

Masa, sih, kamu tidak (diam-diam) menikmati kelucuan ini???

3. Membuka Karakter Orang yang (Bisa Jadi) Sebenarnya

Banyak orang bilang, sifat seseorang yang sebenarnya akan tampak saat dia punya masalah yang berat, atau bahkan saat kita mintai bantuan mendadak. Halah—itu analogi yang umum. Menurut saya, yang tak kalah penting, sifat seseorang yang sebenarnya bisa terlihat saat dia mulai menerjunkan diri dalam perseteruan antara Pak Owi dan Pak Owo.

[!!11!1!!!!!1!!!!!!]

Coba ngacung, sudah berapa banyak hubungan pertemanan yang jadi kaku gara-gara berita, hoaks, dan apa pun yang berhubungan dengan kubu Jokowi beserta Cebong, serta kubu Prabowo dengan Kampretnya???

Ingat tokoh pacar Gina yang saya sebut di bagian awal? Kisah itu benar-benar terjadi, meski kini Gina tak tahu lagi kabar si lelaki karena mereka sudah resmi mengakhiri hubungan asmara sejak beberapa tahun lalu.

Mungkin, perseteruan kubu Jokowi dan kubu Prabowo menjadi salah satu alasannya.

Yaaah, itung-itung, konflik ini bisa membuka mata kita soal orang-orang mana yang terlalu egois mencampuradukkan pilihan politik dengan kehidupan nyata—seperti yang dirasakan Gina atau malah pacarnya Gina.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: cebongjokowi dan prabowokampretpilpres 2014Pilpres 2019
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

ratna sarumpaet
Kotak Suara

Lama Tak Terdengar, Ratna Sarumpaet Luncurkan Buku dan Bongkar Liarnya Dunia Politik

19 Februari 2023
PKB PAN PKS
Esai

PKS dan PAN Bukan Muhammadiyah, PKB Bukan NU, Sebagaimana Gethuk Bukan Ketela

27 Juli 2019
Demi Jokowi yang Nggak Gitu-gitu Aja, Cebong Garis Kritis Bersatulah!
Esai

Demi Jokowi yang Nggak Gitu-gitu Aja, Cebong Garis Kritis Bersatulah!

19 Juli 2019
jokowi prabowo
Komik

Kekecewaan Kampret terhadap Rekonsiliasi

18 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.